Depression [Wendy X Chanyeol]

14. Seperti Jelly

Wendy menggeliat perlahan dari tidurnya. Sepertinya sudah pagi. Kicauan burung mulai terdengar samar-samar di telinganya. Namun, alam bawah sadar Wendy seakan-akan tidak mengizinkannya untuk bangun.

Wendy berusaha untuk membuka mata. Melawan rasa kantuk yang sebenarnya masih menjalar di matanya.

Wendy membuka matanya perlahan, tapi yang pertama kali dia lihat adalah sebuah kaos berwarna hitam, persis seperti bagian belakang kaos yang Chanyeol pakai kemarin.

Wendy masih belum menyadari situasi. Gadis itu mencoba berpikir sejenak. Perlahan, sisa-sisa ingatannya kemarin mulai muncul satu persatu.

"Ya Tuhan, kenapa aku bisa sampai ketiduran di kamar Chanyeol?" batin Wendy.

Lebih kagetnya lagi, sekarang Wendy memeluk pinggang Chanyeol. Erat! Dan di hadapannya sekarang ada punggung lebar Chanyeol yang menjadi tumpuan dahinya selama tidur tadi.

Astaga, mau ditaruh mana wajah Wendy nanti!

Wendy berusaha memindahkan tangannya dari pinggang pria itu dan kembali ke kamarnya.

Sial.

Tangan Wendy terkunci. Terkunci karena Chanyeol ternyata menggenggam tangan gadis itu dalam tidurnya. Hmmm... Lengkap sudah.

Wendy sampai bingung rencana apa yang harus dia lakukan agar dirinya tidak terlalu malu ketika pria itu bangun.

Wendy coba melirik jam dinding yang ada di belakangnya dengan susah payah. Ternyata sudah pukul 06.45 KST.

Tiba-tiba, Chanyeol menggeliat dalam tidurnya, membuat Wendy panik setengah mati dan berpura-pura tidur kembali.

Bisa Wendy rasakan Chanyeol bergerak, pria itu sekarang tidur menghadapnya. Wendy semakin mati kutu saja sekarang.

Karena merasa tidak ada pergerakan lagi, Wendy mencoba membuka satu matanya untuk mengintip situasi. Baru membuka mata sedikit, kedua mata Wendy langsung terbelalak kaget karena mendapati Chanyeol sekarang sedang menatapnya teduh.

"Eh, Chanyeol. Emmm, s- selamat pagi. Hehehe." kata Wendy kikuk.

Chanyeol tidak bisa menyembunyikan tawanya. Chanyeol tertawa kecil karena melihat gadis di depannya ini sedang malu. Terlihat dari pipinya yang bersemu merah.

"Nyenyak tidurnya, nona?" tanya Chanyeol.

"E- eh? Oh. Hahaha, ya lumayan." jawab Wendy lagi, gadis itu tidak mau menatap Chanyeol.

"Sepertinya aku cocok dijadikan guling barumu ya?" tanya Chanyeol lagi.

Oke, Wendy baru sadar. Dia masih memeluk pria itu sekarang. Buru-buru Wendy melepaskan pelukannya. Namun, sebelum hal itu terjadi, Chanyeol malah balas memeluknya.

"Kenapa?" tanya Wendy bingung.

"Tidak papa. Hanya ingin melihat wajahmu dari dekat saja." jawab Chanyeol.