part 26

512 38 8
                                    

TAKDIRKU BERSAMAMU

"Emm, ridwan suka sama saya dari waktu saya smp tuann, dia selalu kejar kejar saya sampai sekarang,  dia pernah ajak saya nikah tpi saya menolaknya"
Ucap rara

"Kenapa kamu menolaknya kan dia anak orang kaya dikampung inii"
Ucap irwan sambil terus berjalan

Rara tersenyum simpul🙂
"Sayaa, tidak melihat dari harta tuan, toh mereka kaya tetapi berbuat semaunya tanpa memikirkan orang disekitarnya, saya ingin seseorang yang menerima saya apa adanya dan juga menghormati ibu itu saja tuan"
Ucap rara

"Rara sifat kamu inii yang bikin saya kagum sama kamu"(ucap irwan dalam hatiii

Mereka berdua akhirnya sampai disawah pak anto

Irra melihat soimah sedang rehat digubuk pinggir sawah sambil kipas kipas
Kemudian menghampirinya

"Assalamualaikum bu"ucap irra sambil menyaliminya

"Ehh, nakk sinii duduk dulu pasti capek jalan jauh"

Ucap soimah

"Gapapa, buu deket kok. udah buu nanam padinya? "
Tanya rara

"Belum nak ibu mau istirahat sebentar, maklum udah tua punggung ibu udah gakuat😄"
Jawab soimah

"Yaudah bu biar rara terusin"
Ucap rara

"Tuann, tuann mau ikut atau disini sama ibu"
Tanya rara pada tuanya

"Sayaa disinii aja dehh"
Irwan agak jijik melihat genangan sawah🤣

"Yaudah saya kesana dulu yaa"
Rara beranjak pergii

Irwan dduk disebelah soimah yang sedang tersenyum melihat rara

"Anak ibu cuman rara aja? "
Tanya irwan memulai obrolan

"Hemm😊dia putri ibu satu satunya, ibu sangat bangga mempunyai anak seperti rara, dia anak baik,"
Ucap soimah

"Kenapa rara tidak melanjutkan sekolah? "
Tanya irwan

"Ibu gapunya biaya untuk menyekolahkan rara di univ, dia pintar, rara pernah mendapat beasiswa untuk kuliah dijakarta
Tpi karena ibu gapunya uang untuk biaya awal kuliah rara tidak mengambil beasiswa itu"

Tanpa terasa airmata soimah menentes

"Saat ituu ayahh rara pun sedang sakit keras ibu bingung harus gimana ibu gaada biaya untuk membawa ayah rara ke rs, akhirnya ibu meminjam uang pada juragan syarief"

Lanjut soimah yang sudah banjir dengan air mataa

"Ibuu yang sabar semua inii pasti ada hikmahnya, ibu orang yang sabarrr, kesabaraann ibuu pastii akan berbuah manis untuk ibu dan rara"

Ucap irwan sambil mengusap punggung soimah

Kemudian pandangan irwan beralih pada rara yang masih fokus menancapkan tiap bibit padi

"Kasiaann, pasti kepanasan"
Batin irwan

"Yaudah bu,  irwan bantu rara yaa kasian udah mulai panas"
Ucap irwan

"Kamu yakinnn"
Tanya soimah

"Iyaa buu yaudah irwan smperin rara"
Irwan beranjak menghampiri rara

Irwan yang masih ada dipinggiran sawah pun berteriak

"Raa sini saya bantuu,"
Ucap irwan

"Yaudah sinii tuan"
Ucap rara

"Gimana turunya inii kamu kesini dulu bantuin saya dong gimana sih"
Ucap irwan

"Iyaaa sebentar tuan,"

Rara berjalan dengan hati2 agar tidak terjatuh, kemudian rara mengulurkan tanganya

"Ayo tuan turun perlahan"
Ucap rara

Kemudian irwan turun

"Truss inii gimanaaa "

Tanya irwan pada rara

"Sinii sayaaa contohinn"

Rara menancapkan bibit padi untuk mencontohkan irwan

"Bisaa? "
Tanya rara

"Haa, cumann gituu alahh gampang kalo buat irwan krisdiyanto mah😌"
Ucapnya bangga

Rara hanya tersenyum

Kemudian irra fokus menanam padi

selang beberapa menitt mereka hampir selesai

"Haduhhh capek bangett punggung rasanya kaku bangett kelamaan bungkuk"

Ucap irwan sambil mengelap keringat dikening

"Hemm, tuan istirahat sajaa, biar saya yang selesaikan" ucap rara

"Gapapa, tinggal sedikit juga kan, saya bantu sampai selesai"

Kemudian irwan melanjutkan aktifitasnya

Saat irwan fokus menanam padi irwan merasakan sesuatu ada dikakinya

"Ihh apaan sih inii"
Ucap irwan sambil menjinjitkan kakinya

Saat irwan melihatt kebawah kakinyaaaa😨

"Aaaaaaaa, rara adaaaa ulerrrr huaaaaaa"

Teriak irwan berlari ke rara

Irwan yang berlari sambil menghadap belakang tidak sadar jika sudah dekat dengan rara, dann akhirnyaaa

Brukkk

Irwan menabrak rara

"Ehhhh"
Irwan sepontan menangkap tubuh rara agar tidak jatuhh

Pandangan Merekaa bertemuu
"Aduhh, pastii beginii bikin deg deg an ajaa deh"
Batin rara

Mereka terusss bertatapann, hinggaaaa

"Ehhh, ehh😲"

Byurrrrrr

Irwan kehilangan keseimbangan karena posisi kakinya saat menahan tubuh rara tidak tepat dan akhirnya irra mandi lumpurrr🤣🤣

Yahh maunya supaya ngk jatohh ehh malah jatoohh berduaa😀ciannn nyaa abang sama adek(author) 🤣🤣

"Emmm"
Irra mencoba melek dan mengusap lumpur yang ada dimata

Bukanyaaa marahh mereka malah tertawaa🤣

"Wahahahahahahahaahh, rara muka kamuu🤣cuman keliatan gigi sama matanya😆"

Tawaa irwan pecah melihat wajah rara yang penuh dengan lumpur

"tuan jugaa lihattt semuaaanya penuh lumpur😆"

Mereka sama sama tertawa

Bersambung..........

Bahagiaaa emng sederhana yaaa.....😄

Buat para readers selamat membaca😇

TAKDIRKU BERSAMAMU💐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang