TAKDIRKU BERSAMAMU
"Astagfirullahh😧 iniii kenapa bdan aku bentol2 merah kayak ginii"
Ucap irwan kaget sambil mengusap usap badanya agar tidak gatal
Kemudian irwan keluar kamar
"Loh tuann tuann kenapa"
Rara keluar bersamaan dengan irwan dan sedikit tertawa melihat hampir semua mukaa tangan dan kaki sang tuan merah merah🤣
"Astagfirullahh tuan😅abiss donor darah ya"
Ucap rara dengan menahan tawa
"Aaaa, aduhh ra gaada apa gtu buat ngilangin bentol atau ngurangi rasa gatal deh"
Ucap irwan sambil terus menggaruk badanya
"Ada tuann sebentar rara ambil dulu"
Irwan dduk di karpet dan terlihat tudung saji yang tertutup, dan irwan pun membukanya
"Wahh, kok pagi beginii udah ada masakan emm harum bangett lagi"
Ucap irwan"Nah ini tuan minyak kayu putihnya, loh inii"
Ucap rara kaget melihat banyak makanan
"Pastiii ibu!(batin rara) "
"Yaudah siniin, udah gabetahh"
Irwan mengambil minyak kayu putih ditangan rara dan mengoleskan kebadanya
"Huftt dirumah kamu banyak nyamuk ya raaa smpek kayak ginii lo sayaa😕"
Ucap irwan selesai mengolesi badanya
"😅kan ada selimut tuan"
Jawab rara
"Heheh😄selimutnya saya pakai buat alas tidur soalnya badan saya sakit semua"
Ucap irwan sambil cengengesan
Rara hanya menggelengkan kepala
"Ohh iya tuann sayaa mau bantu ibu disawahh, tuan mau ikuutt atauuu dirumah saja? "
Ucap rara sambil mengambil makanan
"Kesawah? "
Tanya irwan lagii
"Iyaa kesawahh tuann, tuann dirumah saja yaa soalnya nanti disana panass"
Ucap rara"Kamu apaan sih raaa, kamu kira saya takut panass gtu😒saya ikutt, saya pengen coba ngerasain gimana sih disawah"
Ucap irwan ketus
"Ihh😂
Dasar tuan baper"Ucap rara lirih
"Apaaaa raaa? Coba diulang"
"Ehh engak tuan inii lo masakan ibu kurang garem dikit😄"
Ucap rara mengalihkan pembicaraan
Selesai makan rara membereskan piring
"Jadii kesawah raa? "
Tanya irwan"Iya tuann ayoo"
Mereka pun berjalan berdua banyak orang orang dikampung rara yang menyapa merekaa
"Aduhhh, pagi pagi udah jalan2"
Goda salah satu warga"Ehh rara suami muu tampan sekalii"
Ucap warga yang lainn
Yaaa, mereka semua membuat pipi rara terasa seperti tomat yang mau dipanen😃😆irwan dan Rara hanya membalas omongan mereka dengan senyuman
"Yaudah bu marii saya mau kesawah"
Ucap rara"Oh iya nak rara silakan"
"Permisii"
Rara melanjutkan perjalananya menuju sawah pak anto"Aduhh masih jauh ya raa🥵"
Ucap irwan kelelahan"Engak tuan bentar lagii juga sampai"
Ucap rara
Saat hendak melanjutkan perjalanan, mereka malah dihadang oleh moge"Ihhh siapa sihh😬"
Ucap irwan kesalRara hanya diam karena dia tau kalo itu ridwan
Saat ridwan membuka helm nya
Irwan membualatkan mata dan melihat rara yang menunduk dan sembunyi dibelakangnya"Haduhh, ini kenapa anak juragan mata duitan muncull lagii😑"
"Haiii rara sayanggg"
Ucap ridwan"Aduhh sayanggg kok panasss bangett yaaa disinii bau sangiitt lagii"
Ucap irwan menekankan kata sangit didepan muka ridwan
"Ehh apa maksud lo"
Ucap ridwan sambil menarik kera baju irwan"Eh ehh santaii dong situ kok emosiii emng situu merasa bau sangit?😏"
Ejek irwan
Ridwan pun melepaskan tanganya yang menarik kera baju irwan dan mencium bau badannya
"Yaudah sayang kita lanjutin jalannya yok"
Ucap rara menarik tangan irwan agarr mereka tidak bertengkar
"Rara, abang sayang lo sama rara"
Ucap ridwan menarik tangan rara"Ishh, apaan sih bang jangan lancang yaa"
Ucap rara menepis tangan ridwan kasar
"Eh kamu jangan berani beraninya ganggu istri sayaa atauu saya bakal suruh anak buah saya buat patahin badan kamu"
Ucap irwan sambil menujuk nunjuk tepat didepan muka ridwan"Ayoo sayang kita pergii ajaa"
Ajak irwan😏😏
"Tunggu pembalasan gueee anak kotaa"
Ucap ridwan sambil mengepalkan tanganya dan kemudian menaiki moge dengan ngebutt"Tuu anak nyebelin ya raaaa masii juga ganggu kamu, maaf ya tadi saya sandiwara gtu "
"Gapapa tuann malah rara berterimakasih sama tuan karna telah membantu sayaa, "
Ucap rara
"Iyaa samasama, emng dia suka sama kamu dari kapan sih? "
Tanya irwanBersambung........
Ciahh si abang kepo benerr....😪
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIRKU BERSAMAMU💐
RomanceSebuah perjalanan takdir kehidupan dimana dua insan yang menjalani jalan hidup berbeda,tanpa mereka sadari sejauh apapun mereka berjalan, jikapun mereka menjauh atau tidak mengenal, mereka tidak bisa menolak garis takdir yang sudah ditentukan