TAKDIRKU BERSAMAMU
"Mama beneran punya ide semacam itu"tanya irwan,
mama irwan hanya tersenyun sambil mengangguk,
"nya,eh maksudnya bu apa ngk salah ibu nyuruh saya buat jadi tunangan boonganya tuan irwan? "
Tanya rara memastikan,
"iyaa, nak kamu mau kan? 😁"
tanya mama inul pada rara,
"yaallah baru satu hari di jakarta udah dapat pekerjaan semacam ini berarti aku harus bohong"(ucap rara dalam hati),
"mau kan nak? "Tanya mama irwan sekali lagii, rara hanya melirik pada tuanya,
😕"hufftt, gaada cara yang lain apa, yaudah deh yang penting irwan ngk digangguin sma pembohong ituu"
ucap irwan pasrah,
"yesss"ucap sang mama🤣
seneng banget tante? (Author)
"yaya dong thor salah satu cara deketin mereka😀😄
,
"ehemm thor mending diem😒 deh mama jugaa ngomong apaan sih",
" yah santuy dong bang wantoo😛"(author)
"balek balek"ucap irwan
"iye iye bang"(author)
Back to story
"Sandiwaranya dimulai kapan ini ma? ",
tanya irwan pada mamanya,
"secepatnya", ucap mamnya sambil tersenyum,
"tapiii🤔harus banyak yang dirubah"
ucap mama irwan sambil melihat rara dari ujung kaki smpek ujung kepala, rara hanya mengikuti arah mata sang majikan kemudian bertanya,
"apnya bu yang harus dirubah ? 😐"
tanya rara polos, tanpa menjawab pertanyaan rara mama inul lngsung berbicara pada irwan,
"wan besok kamu anterin mama sama rara ke mall, gaboleh nolak titik. ",
"tpi kan besok irwan kekantor maaa"bantah irwan,
"iya paginya kamu anterin mama dulu, terus habis makan siang kamu kekantor kamu juga ajak rara aja langsung gimana??"
Tawar sang mama
"huft terserah mama deh irwan nurut ajaa, tapii jangan smpek dia(menujuk rara) malu maluin irwan"
pinta irwan pada sang mama,
"😊kamu tenang ajaa ini semua urusan mama, yaudah mama udah selesai makanya mama mau kekamar dulu, selamat malam sayang, rara"
ucapnya sambil mengelus rambut rara yang berada disampingnya,
rara hanya membalas nya dengan senyum manisnya,
"yaallah anak kampung ini klo senyum manis bangett, ehh mikir apasih lo wan"
(irwan dalam hati)
sambil melihat rara yang masih fokus melihat kepergian mamanya dari meja makan,setelah sadar dari lamunannya irwan pun beranjak
"yaudah saya juga mau tidur, selamat malam"
ucap irwan dingin(masih kaku bangett ye bang🤣)
"Iya tuan silakan"
ucap rara sopan,mama inul yang masih belum masuk kamar karena sengaja ingin mendengarkan percakapan rara dan irwan
"rara kamu begitu sopan saya akan berusaha supaya kamu bisa menjadi pendamping anak saya kelak meskipun baru tadi saya mengenalmu saya yakin kamu anak baik tpi sebelum itu aku harus mencari asal usul rara dulu"
ucap mama inul dalam hati sambil melihat rara yang membersihkan meja makan bersama bik inem, sedikit senyum terukir dibibir mama irwan tersebut,
kemudian berlalu kekamarnya
"Nah udah selesai bik, kalo gitu rara kekamarya"
ucap rara pada bi inem
"iya neng, semoga betah disini ya, bibik seneng banget ada eneng disini"
ucap bik inem dengan butiran air bening dipipinya,
"loh bibik kenapa nangis rara ada salah yaa rara minta maaf bik"
ucap rara sambil memegang pundak bi inem
"engak neng bibik cuman kangen sama anak bibik mungkin jika sekarang sudah besar umurnya sama kayak neng"
ucap bi inem sambil menyapu air matanya dengan tangan,
"emang anak bibi kemana?, tanya rara pada bi inem
"anak bibi sudah lama meninggal karena terkena dbd 8 tahun lalu neng"
tangis kembali pecah,
"yaallah maaf kan rara bi,rara ngk tau"
ucap rara merasa bersalah karena telah mengingatkan bi inem akan masalalunya,
"gapapa neng bibi malah berterimakasih sama eneng karena sudah mengobati rasa rindu bibi sama anak bibi, jangan pergi ya neng disini terus sama bibi"pinta bi inem pada rara,
"iya bi insyaallah tpi rara ngk janji, karena dikampung masih ada ibu rara yang nunggu kepulangan rara untuk pulang"
rara teringat kembali tujuanya pergi kekota
"Emngn sebenarnya neng kekota beneran buat cari kerja? "
Tanya bi inem pada rara
"iya bi, ibu sma ayah rara dulu punya hutang dikampung untuk membiayai hidup rara, jika rara dan ibu ngk bisa bayar utangnya rara harus terima dinikahi oleh anaknya bi"
ucap rara ta kuasa membendung air matanya,
"yaallah begitu miris nasibmu"
ucap bibik menghamburkan pelukanya pada rara, ya rasa nyaman yang dirasakan rara seperti pelukan seorang ibu menurutnya,
"kau wanita yang begitu tegar diusia mudamu kau rela melakukan apa saja demi orangtuamu nak"
ucap bibi juga tak kuasa membendung air matanya, mereka sama2 menangis
"hemm yaudah sekarang neng tidur sudah malam"
ucap bi inem sambil mengusap air mata rara,
"iya bik, selamat malam"
ucap rara sesenggukan, rara beranjak pergii begitupun bibi yang sudah masuk kamarnya, tanpa disadari bi inem dan rara ternyata ada seseorang yang mendengarkan obrolan mereka didapur,
"yallah ternyata dia benar2 wanita baik apa yang dia ceritakan sama bi inem sama dengan apa yang dia ceritakan sama mama, dia ngk bohong, jika memang begitu aku harus membantunya"
ucap irwan dalam hatii,
yaaayaaa orang ituu adalah irwan
~flashback~
tadi sesampainya irwan dikamarnya ketika hendak minum ternyata air minum dikamarnya habis dengan malas irwan kembali kedapur saat sampai didapur irwan melihat bibi dan rara mengobrol akhirnya irwan memutuskan sembunyi untuk mendegarkan obrolan mereka,
Flashback off
back to irwan
Setelah selesai mengambil air minum irwan kembali kekamar dan tidur...
Bersambung.........
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIRKU BERSAMAMU💐
عاطفيةSebuah perjalanan takdir kehidupan dimana dua insan yang menjalani jalan hidup berbeda,tanpa mereka sadari sejauh apapun mereka berjalan, jikapun mereka menjauh atau tidak mengenal, mereka tidak bisa menolak garis takdir yang sudah ditentukan
