Chapter 9

40 4 0
                                    

"Lanjutkan materi Minggu kemarin. Saya keluar sebentar" ucap guru tadi dan keluar kelas.

"Contoh tuh pak Rojali, mau keluar kelas bentar aja pake pamitan segala. Lah doi? udah datang kagak gua undang, ngilang juga udah kayak setan"Ucap Anne tiba-tiba.

"Bucin amat cih" sewot Dabby.

"Woi Ini siapa yang nyimpen bucket bunga sama coklat di laci meja gue hah?" tanya Freyya dengan berteriak agar teman sekelasnya mendengar.

"Lu bukan Dy? Lu kan suka sama gue" ucap Freyya pada murid lelaki yang duduk tepat di belakang bangkunya, yang bername tag "Aldy Saputra".

"Naksir sama lu? Ogah banget" sanggah murid lelaki itu.

"Jujur ae kali dy. Cara lu gini biar apa? biar sama kayak cowok-cowok di wattpad gitu? Iya?" ucap Freyya lagi.

"Lu kenapa batu banget si Munah? Bukan gua yang nyimpen di laci lu. Ogah banget dah" balas Aldy lagi.

"Lu pada kagak tau?" Tanya Freyya kepada teman-temannya

"Enggak Frey" jawab Zoya.

"Seriusan?" Tanya Freyya memastikan.

"Kagak anjir. Lu ngeyel bnr si, greget gue" kesal Xael.

Freyya pun menopang dagunya dengan tangan kanannya. "Siapa ya kira-kira? Kak bintang kali ya? Ah tapi masa sih kak bintang" Ucap Freyya sendiri.

"Ngomong aja terus sama dirilu sendiri ampe jadi gila lu" sindir Dabby.

Freyya hanya menatap Dabby sinis kemudian membuka buku nya.

15 menit kemudian pun pak Rojali kembali memasuki kelas.

"Xael, tolong ambilin buku saya di perpus" perintah pak Rojali.

"Saya pak?" Tanya Xael sambil menunjuk dirinya.

"Yaiya kamu, Xael Lavinia" Ucap pak Rojali.

"Ayo zoy temenin gue" ajak Xael.

Zoya pun dengan senang hati menemaninya. Menurut Zoya , lumayan keluar kelas di saat jam pelajaran gini.

Zoya dan Xael masuk ke dalam perpustakaan dan segera mencari buku yang di perintahkan oleh pak Rojali tadi.

"Zoy tadi pak jali nyuruh ngambil buku apa?" Tanya Xael

baru saja Zoya ingin menjawab, tiba tiba saja mereka di kejutkan oleh seseorang.

"Jam pelajaran di sini ngapain? Bolos ya lu bedua?" Ucap Edgar tiba-tiba yang sedang berada di belakang mereka.

Zoya berbalik, dan segera memukul kepada Edgar dengan pulpen.

"Bae-bae ye lu kalau ngomong. anak rajin begini di kata mau bolos" ucap Zoya.

"Ya terus ngapain?" Tanya Adit.

ya, yang tadi mengejutkan mereka adalah Edgar dan juga Adit.

"Nyari kakel ganteng, siapa tau aja ada yang nyantol" ucap Xael.

Edgar hanya menatap Xael sinis, Xael yang sadar pun menatap balik sinis.

"Lu ngapasi sewot bnr sama gue? Ada masalah apa hah?" Tanya Xael karena kesal.

Adit menarik Zoya agar menjauh dari mereka.

"Gak" jawab Edgar cuek.

"Ah serah" kesal Xael dan hendak meninggalkan Edgar sendirian. Namun dengan cepat Edgar menahan tangannya.

"Dih emosian banget" ucap Edgar.

"BODO" balas Xael dengan menepis tangan Edgar.

Xael pun meninggalkan Edgar sendirian, dan mencari di mana Zoya.

"Ngapain ke sini? Kalau Xael nyariin gimana?" Tanya Zoya ke Adit.

"Biarin mereka berantem dulu" jawab Adit.

Mereka berdua pun memutuskan untuk duduk di kursi yang telah di sediakan oleh perpustakaan.

Namun tak lama kemudian Xael datang menghampiri mereka dengan wajah kesalnya.

"Udah El?" Tanya Zoya.

Xael hanya mengangguk, dan langsung menarik tangan zoya. Namun saat berbalik ia berpapasan dengan Edgar dan dengan sengaja ia menatapnya sinis.

Saat tiba di kelas mereka terkejut karena pak Rojali sudah tidak ada di kelas.

"Bapaknya mana?" Tanya Zoya kepada teman sekelasnya.

"Udah keluar. Katanya, kalian di suruh bawain buku nya ke kantor"

"Udah istirahat emang zoy?" Tanya Xael.

Zoya melirik jam tangannya sekilas "5 menit lagi si. Anterin aja lah, sekalian ke kantin ntar"

"Woi skuy kantin" ajak Zoya pada Rhea, Dabby, Anne dan juga Freyya.

"Mager" tolak Rhea.

"Ayolah rhe, ada adegan menarik tadi di perpus. ntar gue certain pas di kantin".

dengan segala bujukan Zoya akhirnya mereka mau ikut ke kantin.

-At Kantin-

"Mau pesan apa? gue yang traktir" ucap Rhea.

"Anjir serius? Uwu Thanks rhe"ucap Anne.

"Mau makan apa? Biar gue sama Freyya yang pesenin" tanya Zoya.

"Bakso aja smua, trs minumnya es teh" jawab Dabby.

"Lu kenapa kesel gitu El?" Tanya Rhea.

"Gak kesel, cuman lagi emosi" jawab Xael.

"Temen lu rhe, bawa balik gih" ucap Dabby.

"Bukan temen gue" balas Rhea.

"Bukan temen gue juga" sahut Anne.

"Anjeng" umpat Xael.

"Gimana lu sama Nathan?" Tanya Rhea ke Anne.

"Gimana? Ya gitu" jawab Anne seadanya.

"Astaghfirullah. kudu sabar gue ngadepin temen kayak lu pada"

Tak lama kemudian Zoya dan Freyya datang dengan membawa pesenan mereka.

"Ini punya lu el, gak pake sambel terus porsinya gue kurangin sedikit takutnya lu gak abis lagi" ucap Zoya.

"Kejadian apa tadi di perpus?" Tanya Dabby lalu meminum es teh nya.

"Oh itu, biasa Edgar sama Xael berantem" jawab Zoya.

"Lagi?" Sahut Anne.

"Maksud lu?" Tanya Rhea kurang paham.

"Maksud gue mereka berantem lagi?" Tanya Anne.

"Au dah lu sama Edgar ngapa berantem Mulu si El? Tiati ntar demen" ucap Freyya.

"Ogah" balas El

"Rhe"

Rhea Pun langsung menoleh saat mendengar ada yang memanggil namanya.

"Eh kak Aska? Kenapa?" Tanya Rhea.

Tanpa basa-basi Aska langsung duduk di bangku yang berhadapan dengannya.

"Bisa pinjem handphone lu bentar? Handphone gue rusak" ucap Aska.

Rhea mengeluarkan handphone nya dari saku bajunya lalu memberikannya ke Edgar.

"Gue bawa ke kelas bentar ya rhe, buat ngerjain tugas. Bakalan gue balikin kok" ucap Aska lalu pergi meninggalkan mereka.

"Kok perasaan gue gak enak ya" ucap Anne tiba-tiba.

"Iya, gue juga anjir" sahut Dabby.

"Curiga nih gue" balas Zoya

"Jangan nethink dulu lah" ucap Rhea.

"Awal pdkt nih rhe, asik" ucap Zoya

To be continue 🌼

I Love U 3000 Cashback 5000Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang