2

267 30 0
                                    

Happy reading, hope u like it❤









"Ha?"

"Ha?oh, kan keluarnya sama kak Allen, terus kakak temennya kak Serim, jadinnya santai aja" Jawab Nana apa adanya.

"Hahaha iyadeh, udah nyampe nih ayo turun". Jujur saja ia merasa sedikit kecewa dengan jawabannya.

Mereka berdua-pun turun dan memasuki tempat tersebut. Cukup ramai namun masih ada beberapa meja kosong.Dan akhirnya siang itu mereka habiskan dengan berburu berbagai macam makanan berdua.



🌙🌙🌙



T

ak terasa langit sudah mulai gelap, semburat jingga sudah mulai meredup digantikan oleh gelap dan dinginnya malam.

"Kakak yakin gamau mampir dulu?"

Yang ditanya hanya menggelengkan kepalanya sambil teresenyum manis padanya.

"Next time aja ya dek, kakak ada urusan soalnya"

"Hahaha iyadeh kak". Ini dia, senyum yang mampu membuat Allen merasa lebih nyaman.

"Yaudah aku pulang dulu ya dek, titip salam buat Serim, sama makasih juga adeknya udah boleh aku culik seharian hehe". Ucapnya tak berdosa.

"Ah ok kak siap siap"

"See you~"

"Paiiii , see you kak~"

Mobil itu mulai mejauh dan menghilang dari pandangan. Kakinya membawanya masuk kedalam rumah itu.

"Loh Allen ga mampir dek?"

"Engga, katanya ada urusan dia kak"

"Heleh alesan, dia itu takut kakak omelin"

"Loh iya?". Tanya Nana yang sekarang sudah tertawa membayangkan seorang Allen takut kepada Serim.

"Kaya gatau Allen aja kamu dek"

"Hehe, kak aku mau kekamar dulu ya"

"Yaudah sana, besok bangun pagi, kakak gamau tanggung jawab kalo kamu kesiangan"

Gadis itu hanya mengangguk lalu mulai naik kekamarnya. Jam sudah menunjukkan pukul 7 namun itu sama sekali tidak menyurutkan niatnya untuk mandi.

Semalaman ini ia terus tersenyum dan mengingat apa saja yang telah ia lakukan dengan Allen selama seharian. Kakak kelasnya itu cukup handal untuk membuatnya gila.



🌙🌙🌙



"Senyam-senyum mulu lo anjir, serem tau ga?". Tegur Somi yang melihat Nana sudah tersenyum setengah jam lamanya.


Gadis itu sama sekali tak menghiraukannya, ia masih tersenyum sembari berbalas pesan dengan Allen diponsel nya.

"Takut-takut mulut lo sobek gue tuh" Somi kembali bergidik ketika tiba tiba Nana tersenyum sangat lebar.

"Som, gue mau kekantin dulu ya, mau ikut ngga?"

"Sudi banget gue jadi obat nyamuk kalian". Tolak somi, ia saja sudah merasa ngeri kala membayangkan menjadi obat nyamuk diantara dua orang yang tengah kasmaran tersebut.

"Yaudah nanti balik mau gue beliin apa nih?"

"Susu aja, yang low fat ya hehe"

"Siap siap gue pergi dulu"

"Ho oh, kalo mau ngebucin inget ini masih disekolah!"

"Ih apaan sih!" Ok pipinya sudah memerah kembali, iapun segera berjalan ke kantin.

Ini sudah 2 minggu semenjak acara jalan-jalan mereka berdua saat itu.  Mereka menjadi lebih dekat, namun sayangnya mereka masih sama sama belum mengetahui tentang perasaan mereka satu sama lain. Gadis itu hanya berharap, ia tidak salah pilih laki-laki untuk saat ini.

"Hai dek". Sapa Allen tentusaja dengan senyuman khas nya.

"Hai, udah lama kak disini?"

"Lumayan sih, kebetulan abis nemenin temen tadi hehe sekalian aja manggil kamu"

Ia-pun mengangguk tanda paham, ah iya, dia tidak boleh merasa canggung sekarang karena itu akan merusak suasana, tentu ia tidak mau itu.

"Kak, mau makan ngga?"

Allen nampak sedikit berfikir mempertimbangkan tawaran itu, iapun memilih menganggukan kepala pada akhirnya.

"Aku aja yang pesen dek, kamu disini aja" Cegah Allen ketika melihat Nana hendak berdiri.

"Kamu mau pesen apa?"

"Samain aja kak"

"Minumnya?"

" Gaboleh softdrink pokoknya" Potong Allen cepat ketika Nana hendak membuka mulutnya.

"Hahaha okay okay, aku mau Jus Mangga aja, es-nya dikit aja kak"

"Ok siap, tunggu bentar ya"

Setelah kepergian Allen ia memutuskan untuk memainkan beberapa game diponselnya, ia terlalu asyik hingga tidak sadar bahwa Allen telah duduk didepannya selama lima menit dan hanya memandanginya yang sedang sibuk bermain game.

"Aku boleh gabung ga ini?" Baru saja Allen ingin memanggil gadis didepannya namun ada gadis lain yang menyelanya.

Nana mendongakkan kepalanya lalu mengangguk. "Boleh kak duduk aja", gadis itu meletakkan ponselnya dan mempersilahkan orang itu duduk.

Ia tau jelas kalau orang itu adalah kakak kelas yang baru saja pindah satu minggu lalu. Dia seangkatan dengan Allen jika kalian ingin tahu, dia itu cantik dan menggemaskan.

Gadis itu mendudukkan dirinya tepat disamping Allen, membuat Nana hampir melotot kaget namun ia segera menggelengkan kepalanya.

Allen nampak tidak nyaman dan sedikit menggeser tempat duduknya. Ok sepertinya dia salah mengijinkannya untuk duduk disini.

"Kalian cuma berdua? Ngga sama yang lainnya?"

"Kita emang niatnya mau ngobrol berdua". Potong Allen cepat.

"A-ah kalo gitu aku pindah bangku aja takut ganggu kalian"

"Eh gausah kak! Gapapa kok duduk sini, kita bisa ngobrol lain kali kok"

"Beneran gapapa dek?". Tanya nya memastikan, dan Nana hanya membalas dengan anggukan serta senyumannya.

'Harus banget gitu duduk disini? Bangku lain masih kosong padahal' Ok  Allen kini tengah mengucapkan sumpah serapahnya pada wanita disampingnya itu.

"Aku mau ke tiolet dulu bentar, jangan balik ke kelas dulu ya". Pesan Allen kepada Nana, gadis itu hanya mengangguk patuh.

"Kak Yukyung, kenapa?" Tanya Nana karena tiba tiba gadis cantik didepannya itu hanya diam dan menatap makanannya"

"Kalian lagi deket ya?"

Ok Nana tidak tahu harus menjawab seperti apa.































Tbc

Palette ▪ Allen MaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang