6

146 26 2
                                    

"Aku suka sama Allen". Nana hanya diam, senyumnya-pun perlahan luntur.

"Aku suka sama dia, dari awal aku ketemu dia"

"Aku juga suka kak Allen, bahkan sebelum kakak kenal dia". Kini gantian Yukyung yang diam.

"Aku tau kamu juga suka dia, tapi sadar Na, kamu ga lebih dari kata 'adik' dimatanya". Ucapan Yukyung benar benar membuatnya tertampar akan fakta yang baru saja ia ucapkan.

"Kalo emang kak Allen nganggep aku gitu, aku ga masalah kak. Aku tetep suka dia. Dan semoga kita ga bakal musuhan cuma karena alasan konyol kaya gini". Yukyung diam, ia sangka Nana akan menyerah, nyatanya dia salah, bahkan gadis itu membuat dirinya seolah terlihat lebih kekanakan dari gadis itu.

"Aku duluan ya kak, makasih waktunya". Pamit gadis itu biasa kepada Yukyung.

"Sialan"



🌙🌙🌙


Kakinya terhenti ketika ia melihat sosok yang akhir akhir ini selalu menjadi pusat perhatiannya. Bahkan bibir yang hendak terbuka untuk menyapanya pun kembali terkatup rapat.

Pemandangan macam apa ini? Ia merasa sedikit tidak terima saat melihat Allen tengah membantu Yukyung membawa buku, namun sayang-nya dia tidak punya hak untuk itu. Tapi bukankah mereka tidak sekelas? rupanya ucapan Yukyung kala itu tidak main main.

Mungkin kembali kekelas adalah keputusan yang tepat untuk saat ini. Dengan gontai ia masuk ke kelasnya.

"Kusut banget mukanya". Tegur Somi ketika melihat Nana duduk ditempatnya.

"Kenapa lo? Abis liat setan?"

"Lebih parah dari itu". Jawab Nana sekenanya.

"Som, tau kak Yukyung kan?"

"Yang pindahan itu kan?". Nana hanya mengangguk menanggapinya.

"Dia suka sama kak Allen". Rahangnya jatuh mulutnya bahkan mengaga lebar mendengar ucapan Nana barusan.

"Demi apa? Kok lo tau?"

"Kemaren, waktu abis hangout"

"Parah sih na, jangan sampe Allen direbut sama dia!". Ucap Somi berapi api, gadis itu hanya terkekeh melihat kelakuan temannya itu. Ia segera merogoh sakunya ketika mendapati sebuah pesan masuk.

'Nanti pulang sama aku, aku ke kelasmu ok'

Pesan singkat dari Allen rupanya cukup untuk membuat moodnya menjadi lebih baik. Jarinya mengetukkan kalimat balasan dan tak lupa senyumanya yang tak luntur dari wajahnya.

"Gajadi ngambek ceritanya?". Tanya Somi setelah mengintip isi chat mereka.

"Hehe". Balasnya tak lupa dengan wajah tanpa dosanya.

"Na, lo ga kangen mantan lo?". Tanya Somi setelah hening beberapa saat.

Nana yang tengah sibuk dengan ponselnya mendongak menatap Somi.

"Kenapa kangen? Dia aja belom tentu mikirin gue". Jawabnya Acuh.

"Yakin? Kalian masih saling ngasih kabar? Atau udah lost contact?" Tanya Somi lagi yang masih penasaran.

"Masih sering chat kok, cuma agak beda aja rasanya, lo tau kan gimana rasanya sebelum sama sesudah jadi mantan"

"Iyasih bener juga"

"Nah lo ga kangen Guanlin?". Goda Nana ketika ia ingat akan sosok mantan Somi yang akhir akhir ini kembali dekat dengannya.

"Kalo itusih..  hehehehe" Jawabnya sambil tertawa renyah.

"Kapan kalian balikan?". Tanya nya lagi.

"Udah seminggu" Jawab Somi enteng.

"KOK GABILANG SAMA GUE SIH NYET!". Teriak Nana yang sukses membuat teman teman sekelasnya menoleh kearahnya.

"NANA DIEM DULU!" Sahut Daehwi yang tengah asik bermain bersama teman temannya.

"Iya iya maaf"

"Mampus!". Somi pun tertawa, ia sangat senang ketika melihat temannya menderita.

Baru saja mereka ingin melanjutkan pembicaraan mereka, guru datang dan pelajaran dilanjutkan.



🌙🌙🌙


Gadis itu hanya diam menatap kearah luar jendela, mulutnya terlalu kelu untuk sekedar berkata kata. Ia menyesali keputusannya mengiyakan ajakan Allen untuk pulang bersama.

"Umm Allen aku turun aja". Sahut seseorang dari kursi belakang, ditengah-tengah keheningan dan kecanggungan yang menyelimuti mereka.

"Kenapa? Katanya rumahmu masih jauh?" Nana hanya mendecih mendengar drama memuakkan ini, tangannya terulur mengetikkan sesuatu di ponselnya.

"Dek kita mampir minimarket dulu ya aku mau beliin titipan mama soalnya". Kata Allen yang fokus dengan jalanan didepannya.

"Iya kak"

Sekali lagi gadis itu melihat kearah kaca spion. Dan ia bisa melihat Yukyung tengah tersenyum kecil. Ia menjadi teringat perdebatan kecil mereka kala itu.

Mereka turun dari mobil, dengan cepat Nana pun menarik tangan Allen untuk berhenti.

"Kak, aku mau pulang sama temenku. Kebetulan dia ada dideket sini".

"Kok gitu? Udah pulang aja sama aku dek"

"Tapi kak aku.. "

"...karena ada Yukyung kan? Kamu pulang sama aku, temenmu suruh pulang aja gausah nungguin kamu"











Tbc❤

Palette ▪ Allen MaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang