5

150 26 1
                                    

"Siapa yang suka kak Yukyung?". Dua manusia itu menoleh kebelakang mencari sumber suara tersebut, dan mereka menemukan Nana yang tengah membawa nampan berisi kue dan minum.

"Kakak mu tuh dek suka sama Yukyung!". Sahut Allen cepat.

"Kok gue sih anjir itu kan lo". Balas Serim tak terima.

"Udah-udah, kak Serim kebiasaan kalo temennya kesini bukannya dibuatin minum malah langsung nge-
game "

"Mereka dah biasa ambil minum sendiri dek, kaya gatau temen kakak aja"

"Ya tapikan mereka tamu kak"

"Iya iya". Pasrah Serim pada akhirnya, karena dia tau jika dia masih melanjutkan debatnya pada akhirnya dia yang akan kalah juga.

Nana pun duduk di Sofa sebelah Serim, sedangkan dua manusia itu tengah sibuk duduk dibawah karpet.

Ia sibuk bermain dengan ponselnya dan mengacuhkan mereka yang tengah ricuh bermain game.

"Kak, aku nanti mau hangout sama kak Yukyung"

"Jam berapa sampe jam berapa? Kemana? Sama siapa aja?". Bukan, itu bukan Serim. Serim yang hendak membuka mulutnya-pun juga kaget mendengar pertanyaan dari Allen.

"Jam 3 sampe gatau nanti, mau nonton katanya, cuma berdua". Jawabnya.

"Yaudah kakak anter buruan ganti baju sana ". Titah Serim.

"Iya bentar". Nana pun segera kembali kekamarnya mencuci muka, ganti baju, dan memoleskan sedikit make up hanya membutuhkan waktu 15 menit baginya.

"Ayo kak". Ucap Nana ketika sampai diruang Tengah.

"Ayo dek". Bukannya segera berjalan mengikutinya, Nana hanya diam menatapnya bingung.

"Katanya kak Serim yang anter? Kok kak Allen?"

"Udah sana, kakak lagi mager soalnya". Jawabnya enteng.

"Yaudah ayo dek". Nana-pun pasrah dan akhirnya ikut dengan Allen.

Selama diperjalanan mereka banyak membicarakan hal hal random yang sebelumnya tak pernah terpikirkan untuk mereka bicarakan.

Rupanya tidak ada ruginya Allen mengemis kepada Serim untuk mengantar adiknya, dia bersyukur akan hal itu.

"Nanti kalo mau pulang kabarin kakak ya".

"Kak Allen?" Tanyanya memastikan.

"Iya, nanti sore katanya Serim mau ada acara".

"Aku naik taxi aja kak nanti"

"Aku maksa loh dek, nanti kabarin ya?"

"Hahahaha iyadeh kak, makasih ya"

"Iya sama sama". Ucapnya sambil mengacak rambut gadis itu lembut.

Diapun memilih untuk segera pergi dari sana, menghindari serangan serangan tak terduga lainnya dari Allen.

Kakinya membawanya masuk ke sebuah cafe yang cukup terkenal, mata bulatnya mencari sosok yang membawanya kemari.

"Nana sini!" Ucap Yukyung sambil melambaikan tangannya.

Dengan semangat ia menghampiri kakak kelasnya tersebut, Yukyung tampak cantik dan dia merasa malu dengan dirinya sendiri.

"Udah lama kak?". Tanya gadis itu setelah mendudukan dirinya didepan Yukyung.

"Engga kok baru aja, aku juga udah pesenin kamu minum sama makanan hehe"

"Makasih ya kak, nanti aku ganti uangnya"

"Eh gausah, aku emang mau traktir kamu kok"

"Ah makasih kak kapan kapan gantian aku pokoknya"

"Hahahaha, iya iya tenang dek"

Setelah itu hening, mungkin mereka masih canggung satu sama lain. Merekapun sibuk dengan ponsel masing masing. Setelah mereka selesai makanpun hanya ada obrolan kecil agar membuat suasana semakin hangat.

Seharian ini mereka mereka habiskan dengan pergi menonton bersama, belanja, makan siang dan masih banyak lagi kegiatan yang mereka lakukan.

Nampaknya langit mulai gelap, dan disinilah mereka, didepan supermarket yang tampak sepi. Yukyung menawarkan diri untuk menemani Nana sampai dia dijemput, dan rupanya gadis itu tidak menolaknya.

"Dek"

"Panggil Nana aja kak"

"Oh okah, Btw Na, tadi kamu dianter siapa kesini?"

"Sama kak Allen kak". Ucapnya semangat. Yukyung hanya bisa tersenyum masam mendengarnya.

"Na". Nana yang merasa terpanggil segera mengalihkan pandangannya dari ponselnya.

"Kamu deket sama Allen kan?". Nana hanya mengangguk menunggu perkataan Yukyung selanjutnya.

"Aku suka sama Allen"























Tbc❤

Palette ▪ Allen MaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang