"Shikamaru bangun!! Dasar anak malas. Kau tahu jam berapa sekarang? Jam setengah delapan!!Bangun!! Bangun baka. Bangun!! "
Tok.. Tok.. Tok.. Tok..Tok...
Seorang wanita cantik berambut hitam panjang terlihat sedang memukulkan pengaduk nasi yang terbuat dari kayu ke kepala seorang yang masih bergelung di dalam selimut. Begitu bersemangatnya dia mengetuk kepala orang itu hingga menimbulkan suara yang nyaring. Sedangkan korban hasil penganiayaan terlihat kesakitan.
"Ahk..!! Iya..iya..iya!! Cih.. Mendokusai. Apa tidak ada cara yang lebih halus lagi untuk membangunkan seorang anak? Aku ini anakmu kaasan" katanya memelas.
"Hallah..drama. Cepat bangun!! Tuan muda nanti bisa telat kalau kau telat datang"
"Ckk.. Iya kaasan. Aku bangun sekarang. Puas? " Shikamaru bangkit dari kasurnya. Berjalan pelan menuju kamar mandi. "Akkhhhh!!!! Kaasann!!! "
Hampir saja Shikamaru menyentuh pintu kamar mandi tiba - tiba sebuah sandal rumah dengan tidak elitnya mendarat di kepalanya.
"Rapikan dulu selimutmu bocah malas"
"Ckk.. Iya. Mendokusai" Shikamaru berjalan kembali ke kasurnya. Merapikan selimutnya dan melipatnya rapi.
"Makanya, lekaslah mencari pendamping Shika. Hidupmu biar ada yang mengurus. Kalau kaasan pergi, kaasan bisa tenang tanpa mencemaskanmu"
Shikamaru lalu memeluk kaasannya. Membenamkan kepalanya di pundak kaasannya.
"Kaasan tidak akan pergi kemana-mana. Kaasan akan tetap disini menemaniku"Sang kaasan hanya tersenyum. Tangannya memeluk tangan Shikamaru.
"Shika jangan seperti itu. Kau tidak bisa seenaknya. Semua sudah ada ketentuannya. Seperti saat kedua orang tuamu meninggal. Ada kaasan yang menggantikan. Begitu pula nanti. Jangan cemas ne"sang kaasan memberi penjelasan."Kalau sampai saat itu tiba, aku akan mencari seseorang yang seperti kaasan"
"Hnn.. Tentu"
Shikamaru Nara adalah seorang yatim piatu. Kedua orang tuanya sudah lama meninggal karena menjalankan tugas. Kedua orang tuanya adalah body guard di keluarga Namikaze. Karena keloyalan kedua orang tua Shikamaru, sang atasan berani merawat dan mengasuh sang anak yang kala itu masih kecil. Akhirnya Shikamaru kecil diambilnya dan diserahkannya kepada kepala pelayan agar dirawat seperti anak sendiri. Segala keperluan Shikamaru ditanggung oleh keluarga Namikaze. Andai saja Shikamaru kecil mau diajak kerumahnya tentu Minato akan dengan senang hati menerimanya. Tapi Shikamaru malah tetap ingin bersama sang kaasan yang notabene kepala pelayan Minato. Akhirnya Minato hanya bisa mengalah.
.
.Shikamaru sekarang sudah mengendarai mobilnya. Tujuannya adalah rumah keluarga Namikaze Minato. Keluarga yang telah mau mengasuh dan membiayai sekolahnya. Shikamaru sekarang bahkan sudah lulus S3 ekonomi di usia yang baru menginjak 20 tahun. Hotak Einstein...sekolah loncat terooos. Minato sudah mengusulkannya untuk masuk ke perusahaan, tapi karena menurut Shikamaru itu menyusahkan akhirnya dia tidak mau. Dia hanya mau menjadi body guard, sama seperti kedua orang tuanya. Tugasnya adalah menjaga putra tunggal keluarga Namikaze yang saat ini berusia 7 tahun. Namikaze Naruto
"Niichaaannn!!! Hahahahaaaa.. Lihat. Nalu tadi menemukan bunga yang bagus. Niichan mau? " sambil menyodorkan seikat bunga ke depan Shikamaru.
"Hem.. Baunya harum. Tuan muda dapat bunga ini darimana? "
"Emm.. Nalu ambil dali kamal Temali"
"Heh? "
"Narutoooo!!! Kau kemanakan bunga ku?!! Haduh.. Vas kesayanganku pecah lagi. Narutooo!!! Dasar sepupu nakal"
Tiba-tiba terdengar suara teriakan Temari dari dalam kamarnya. Kelihatannya dia benar-benar marah. Bagaimana tidak marah? Lihatlah... pecahan vas milik Temari bentuknya sudah seperti remahan roti. Terpotong kecil-kecil. Bahkan sudah ada yang menjadi serpihan debu. Mungkin karena ditumbuk oleh benda berat lainnya. Siapa lagi yang bisa melakukan itu kalau bukan ulah dari sepupunya yang nakal.
"Aiss.. Temali sukanya malah-malah. Ayo Shika nii, kita pelgi sekulah saja. Bialkan saja Temali nee teliak-teliak. Ayo.. " tuan muda Naruto lalu menyeret tangan Shikamaru menuju mobil.
.
.
.
"Shika nii.. Belhenti"Ckiittt... Mobipun berhenti mendadak. Shikamaru menatap heran pada tuan mudanya ini. Padahalkan ini belum sampai sekolah, tapi dia meminta berhenti. Di tengah jalanan yang sepi pula.
"Shika nii.. Cium"
"Apa? " Shikamaru kaget.
"Shika nii cium!! Nalu sudah tidak tahan lagi. Sudah dali kemalin Shika nii tidak cium Nalu!!" Naruto mulai ngambek. Kedua tangannya dilipat di dada. Pipinya menggembung lucu seperti ikan buntal yang sedang terancam.
Shikamaru tersenyum oleh perilaku Naruto. Akhirnya dia menggendong Naruto ke pangkuannya.
"Jadi.. Tunanganku ini ngambek ne? ""Umb... " Naruto masih marah.
"Yasudah sini aku cium"
Cup.. Cup.. Cup.. Cup.. Cup.."Hahahahaaaa... Hentikan.. Hahahahaas... Hentikan Shika nii... Hahahaaa"
Shikamaru mengecupi seluruh wajah wajah tuan mudanya. Sekaligus tunangannya.
"Umb.. Umb.. Shikah nii.. Akh.. Umbb."
Shikamaru melumat bibir Naruto gemas. Menghisap menggigit dan melumatnya pelan. Hingga menimbulkan kecipakan kas orang ciuman.
"Bibirmu sungguh menggoda tuan muda"
Shikamaru lalu menaikkan seragam Naruto. Terlihat dua tonjolan kecil di dada. Shikamaru lalu menghisapnya."Akkhhh... Shika nii. Umm.. Hah.. Geli"
Shikamaru hanya tersenyum. Lalu mulai menghisap dada yang satunya lagi.
"Akh.. Akh.. Akh.. Aummbb... Shika nii..lepas. Tidak ada ail cucu disitu. Kenapa Shika nii menghisapnya telus"
"Hehehee.. Habisnya enak sih. Aku sudah tidak sabar menunggumu besar Naruto" cup..
"Shika nii mesum!! "
"Mesum hanya pada tunanganku sendiri tidak apa-apa kan. Baiklah.. Sekarang duduk yang manis. Kita lanjutkan perjalanan kita"
Cup.. Sebuah ciuman Shikamaru berikan di bibir mungil Naruto. Penutup kegiatan panas mereka di pagi hari. Shikamaru tidak mau lepas kendali dan akhirnya menyakiti tunangannya yang sangat dia cintai."Siap sekolah hari ini? "
"Aye!! Siap capten!! " balas Naruto semangat.
Setelah merapikan baju seragam Naruto, Shikamaru lalu mendudukkan Naruto ke sampingnya. Melajukan mobil dengan kecepatan sedang menuju sekolah.
'kaasan aku telah menemukan penggantimu. Meskipun dia saat ini masih kecil, aku akan setia menunggunya'
.
.
"Minato kun, apa Naruto chan sudah berangkat? ""Hem.. Sudah Kushi chan. Biasa dijemput oleh tunangannya" jawab Minato sambil mengoleskan selai setroberi ke roti. "Ini untukmu. Makanlah"
"Terimakasih" jawab Kushina sambil malu-malu oleh perhatian suaminya di pagi hari.
"Minato kun apa sebaiknya Shikamaru kamu taruh di perusahaan saja. Dengan otaknya yang cerdas, aku yakin perusahaan akan semakin besar ditangannya""Aku sudah menawarinya Kushi chan. Tetapi dia tidak mau. Menyusahkan katanya" kata Minato sambil memakan rotinya.
"Pasti karena..... " Kushina tidak melanjutkan kalimatnya dan malah tersenyum.
"Ya kau benar. Naruto. Karena dia mau melindungi Naruto." Minato tersenyum.
"Dasar posesif. Sama seperti ayah mertuanya"
Kushina lalu mengambil roti Minato dan membawanya lari."Hei....!!! Awas kau Kushi chan"
Heheheee... Puasa-puasa upload beginian. Ya maaf, ini sudah ada di draf. Tinggal publis saja.
Untung draf saya gk jadi hilang.Kalau gk kuat, gk usah dibaca ya. Ini untuk yang strong-strong aja.
Terimakasih. Jangan lupa beri saran dan kasih komen. Atau minimal beri bintanglah 😁.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT YAOI
RandomHanya sedikit cerita yaoi Naruto dan teman-temannya. 1. Sasuke x Naruto 2. Itachi x Naruto 3. Shikamaru x Naruto Dan mungkin masih banyak lagi yg lainnya.