ONESHOOT YAOI

NEJI X NARUTO

"Lepaskan aku Neji!!.  Kau sudah tidak berhak mengaturku lagi. Aku bukan siapa-siapamu lagi sekarang" sambil menangis pemuda itu memohon. Agar tangan yang mencengkeram lengannya terlepas.

"Ck.. Kau bicara apa. Kau masihlah kekasihku. Sekarang dan selamanya!! "

"Hiks.. Hiks.. Kumohon Neji. Lepaskan aku. Hubungan ini tidak akan pernah berhasil. Aku lelah Neji hiks..hiks.. "

"Naru.. " tangan si pemuda pencekalan perlahan terkulai. Matanya menatap nanar si korban pencekalan. Hatinya sakit melihat pemuda di depannya ini menangis.
"Maaf"
.
.
Hyuga Neji adalah seorang pewaris keluarga Hyuga. Dia memiliki seorang adik perempuan bernama Hyuga Hinata. Neji sangat menyayangi adiknya. Apapun rela dia berikan   untuk kebahagiaan Hinata. Hingga menjadikan Hinata seorang gadis yang manja.

"Akh.. Neji akh.. Lebih cepat akh.. Emm.. "

"Sesuai perintahmu sayang"

Jlebb..jleebb..jlebb...

Deru nafas dua makhluk bergender sama itu semakin memburu. Nafsu sudah ada di ubun-ubun. Pikiran sudah tidak berjalan. Yang ada hanya cara bagaimana memuaskan dan melampiaskan nafsu itu.

"Naru bersiaplah"
Jlebb..
"Akkhhh... "

Posisi Naruto saat ini sedang menungging diatas kasur. Sedangkan Neji menempel di belakangnya sambil terus memaju-mundurkan pinggulnya. Kedua tangannya turun mencari pegangan. Dan akhirnya mendarat di kedua puting Naruto lalu memelintirnya.

"Shh.. Neji. Jangan pleaseee"

"Usstt.. Diamlah Naruto. Tanganku sudah mendapat pegangan yang pas. Jangan kau ganggu"

"Pegangan pantatmu!! Akkhh!! "

"Jangan berbicara nakal Naruto atau kau akan mendapat hukuman"

Slebb.. Sleeb.. Sleeebbb... Dan kegiatan mereka terus berlangsung hingga pagi hari.
.
.
"Neji apa kau tahu. Tadi waktu di kampus ada seorang perempuan yang mengatakan cinta padaku"

"Lalu.. " Neji  mengeratkan pelukannya di pinggang Naruto.
Saat ini mereka masih berada di atas kasur kamar Naruto. Suara desahan sudah berhenti dari sejam lalu. Mau tidur tapi mahari sebentar lagi terbit dan mereka akan mulai beraktifitas. Hingga akhirnya mereka tidak tidur tapi lanjut bercerita. Salahkan Neji yang belum puas hanya dengan satu atau tiga ronde. Kegiatan mereka malah beronde-ronde sampai tidak bisa di hitung. Pantat Naruto yang semok dan bahenol pun akhirnya harus memerah.

"Tentu saja aku tidak menerimanya"

"Pintar"

"Tapi Neji apa kau tahu. Kata Kiba perempuan itu sangat manja dan di sayang oleh keluarganya. Segala kemauannya harus dituruti. Aku takut kalau.."

"Tidak ada yang akan bisa mengambilmu dariku Naru!!. Kau tenang saja. Mereka tidak bisa memaksamu. Kalau mereka sampai memaksamu segera beritahu aku. Aku akan menghajar mereka"

"Really?. Memangnya kau bisa?? Akhh... Nejiii. Jangan lagi!! " Naruto menatap horor Neji.

"Hahahahaa.. Aku tidak tahan Naru. Ini semua salahmu karena membangunkan adikku. Peganglah"

Tangan Naruto lalu diarahkan Neji untuk memegang junior Neji.

"Ekmm.. Naru. Remaslah cepat. Aku sudah tidak tahan ekkhhmm.. "

"Nejjiiii... Kumohon jangan. Aku mau kuliah"

Neji menyeringai. Menampilkan senyum setannya.
"Kau libur hari ini Naru"

"Apa?!  Tidaaaakkkk... "
.
.
.
"Kakak. Kau darimana sejak kemarin. Kok tidak pulang? "

"Aku sibuk Hinata"