'Hemat suara, hemat senyum, tapi manis.'
Alexa Chafanny Moui, biasa dipanggil Chafanny. Gadis yang memiliki latar belakang keluarga yang sangat berkecukupan namun menyedihkan baginya. Dia anak tunggal dari Brav Moui. Ibunya telah meninggal sejak dia berumur 10 tahun. Sejak saat itu dia tidak pernah mendapat kasih sayang dari ayahnya. Ayahnya mengganggap ibunya meninggal karena kesalahan Chafanny.
Ayahnya yang super sibuk tidak pernah memperhatikan Chafanny. Chafanny selalu merasa sendiri. Namun di sekolah, Chafanny selalu tersenyum. walaupun senyumannya palsu, dia selalu berharap bahwa suatu saat dia bisa menunjukkan senyum yang sesungguhnya.
Sekarang Chafanny menginjak kelas 11 SMA. dia mengambil jurusan IPA di SMA Nusantara Cendekia, oleh karena cita-citanya yang ingin menjadi dokter seperti ibunya. Sampai saat ini dia tidak pernah bertemu dengan ayahnya. Ayahnya sangat sibuk dengan pekerjaannya di luar negeri. Sehingga ayahnya tidak bisa menyempatkan dirinya untuk pulang. Ayahnya hanya mengirimkannya uang bulanan setiap bulan.
Saat jam istirahat, Chafanny pergi ke kantin ditemani Tessa, sahabatnya sekaligus teman duduknya. Mereka sudah selesai memesan dan sekarang mereka sedang duduk. Tessa sangat bingung dengan kelakuan Chafanny yang tidak wajar. Biasanya saat jam istirahat, Chafanny menghabiskan waktunya dengan tidur di kelas.
"Cha, ngapain sih kita disini?" Tanya Tessa.
"Mau makanlah, ya kali mau boker." Jawab Chafanny sambil mencari-cari keberadaan orang yang tadi pagi membantunya.
"Lo aneh tau. Biasanya lo nggak mau ke kantin dan lebih milih tidur kalo gue ajak. Sekarang kok ke kantin? Lagian lo lagi nyari siapa sih? Mata lo dari tadi liat kanan, liat kiri. Nggak jelas." Cerocos Tessa panjang lebar setelah menyeruput habis jus mangga yang tadi dipesannya.
"Aduh Tessa ribut amat sih! gue tadi dibantuin sama pangeran gue. Terus sekarang gue lagi nyari dia," Jawab Chafanny sambil tersenyum mengingat kejadian tadi pagi.
"Emang tadi pagi lo kenapa sampe ada yang bantu?" Tanya Tessa lagi.
"Gue tadi pagi jatuh di jalan, terus pangeran gue datang obatin gue. Ini plester dari dia." Chafanny menunjukkan lukanya yang sudah dibalut plester bergambar Doraemon.
"Emang siapa yang bantuin lo?" Tanya Tessa.
"Nggak tau. TAPI GANTENG BANGEEEEETTT!" Teriak Chafanny membuat semua orang di kantin menatapnya bingung.
"heheh, Maap maap." Ucap Chafanny sambil menunduk malu.
"Lo jadi orang ngegas amat sih!" bisik Tessa yang juga ikut malu.
"Siapa suruh gantengnya pake banget makanya gue ngegas." Jawab Chafanny asal. Tessa hanya menghela napas melihat sahabatnya yang selalu bertingkah konyol menurutnya.
***
"Cha, temenin gue ke wc dong, gue sakit perut." ucap Tessa sambil memegangi perutnya yang sakit.
"Tunggu istirahat aja ya, gue janji nanti gue temenin." Jawab Chafanny yang sedang mengerjakan soal yang diberikan pak Dino.
Sekarang mereka sedang les matematika. Pelajaran matematika adalah salah satu pelajaran yang disenangi Chafanny. Chafanny tidak pernah absen dari mata pelajaran ini.
"Cha, pliss sekarang aja. Udah di ujung ini!" ucap Tessa seraya menarik narik lengan Chafanny.
Chafanny memutar bola matanya malas. "Iya, iya. Yuk," jawab Chafanny pasrah. Kemudian Tessa dan Chafanny pergi ke wc setelah meminta izin.
Saat sedang menunggu Tessa menyelesaikan panggilan alamnya, Chafanny melihat seorang lelaki sedang duduk di bangku dekat pohon sendirian. Chafanny tertarik untuk melihatnya lebih dekat. Entah kenapa dia merasa familiar melihat lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You To Be Happy (Slow Up)
Teen FictionAlexa Chafanny Moui, gadis periang yang tidak pernah merasakan kasih sayang sejak ibunya meninggal. ayahnya menyalahkan Chafanny atas kematian istrinya. dia selalu berpura-pura untuk baik-baik saja di depan semua orang. Sampai suatu hari Chafanny b...