Itu hmm yaa hmm👉👈
Minta Vote nya😁
Sambil denger lagu dding dong ost. Meow the secret boy😸
Enjoyyyy
Happy reading:)Haruskah kau kupanggil si pemberi harapan?
Chafanny dan Tessa bangun kesiangan hari ini karena semalam mereka menonton drama hingga terlambat tidur dan lupa menyetel alarm.
“WOY TESSA, BURUAAAN!” teriak Chafanny dengan nafas menggebu. Dia sedang berada di ruang tamu sedang memakai sepatunya, sedangkan Tessa masih sibuk memoles bibirnya menggunakan liptint.
“IYA SABAAAR!” Jawab Tessa berteriak saat sudah berada di anak tangga paling bawah.
“Lo udah tau telat malah sempat-sempatnya dandan,” Protes Chafanny.
“Orang cuma pake liptint,” Jawab Tessa sedang memakai sepatunya.
“Tes, make liptint itu butuh konsentrasi penuh biar makenya itu rata. Ngumpulin konsentrasi juga butuh 10 menit tau nggak!” Jelas Chafanny sedikit berteriak.
“Lebay banget, astajim! Iya, iya bawel!” Ujar Tessa mengalah lalu segera menuju garasi untuk mengambil mobil, sedangkan Chafanny disuruhnya untuk membuka gerbang.
Karena mereka sudah terlambat, Chafanny memutuskan untuk tidak protes.
Saat hendak membuka gerbang, dia melihat Axel sedang bersandar di depan pintu mobil milik lelaki tersebut.
Chafanny baru ingat kalau pagi ini dia berangkat ke sekolah bersama Axel.
“Axel, kok lo masih di sini?” Tanya Chafanny.
“Nungguin lo,”
“Kenapa nggak telpon aja dulu?”
“Emang lo ada nomor gue?” Tanya Axel balik.
Chafanny menggeleng, sadar dia dan Axel belum menukar nomor ponsel.“Kenapa lo nggak duluan aja tadi? Udah telat nih,” Ujar Chafanny.
“Cha, buruan naik!” Ajak Tessa dari dalam mobil. Setelahnya dia baru sadar kehadiran Axel disitu.
“Eh, gue duluan ya Cha, lo bareng Axel aja. Byebye,” Pamit Tessa lalu melajukan mobil milik Chafanny dengan sangat cepat.
“Eh Tessa, Tessa!” Teriak Chafanny kesal.
“Cepat masuk kita udah telat,” Ajak Axel lalu dengan terburu-buru masuk ke dalam mobil. Chafanny dengan ragu masuk ke dalam mobil Axel.
“Maafin gue,” ucap Chafanny merasa bersalah.
“Pegangan, gue bawanya balap,” Pinta Axel tanpa menjawabnya.
Chafanny mengangguk, lalu memegang kursi mobil dengan erat.
Tanpa menunggu lama, Axel melajukan mobilnya dengan kecepatan melampaui batas maksimal, sehingga mobil mereka berada tepat di belakang Tessa.
Tidak butuh waktu lama Chafanny, Axel, dan Tessa tiba di sekolah. Mau bagaimana pun, mereka tetap terlambat. Pintu gerbang sekolah mereka sudah tutup.
Chafanny dan Tessa keluar dari mobil lalu Tessa mulai mengintip lewat gerbang.
“Pak Toni masih ada di pos,” Ucap Tessa sedikit berbisik.
Pak Toni adalah satpam sekolah mereka. Biasanya jika pelajaran sudah dimulai, Pak Toni akan mengunci gerbang dan tidak akan membukakan gerbang untuk siapapun kecuali para guru yang ada perlu ke luar.
Chafanny menghembuskan nafasnya, “Nggak ada harapan untuk hidup lagi,” Ucap Chafanny melebih-lebihkan.
“Lebay, lo,” Ucap Tessa menoyor kepala Chafanny. “Seloww, ini baru pertama kali,” Lanjutnya santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You To Be Happy (Slow Up)
Teen FictionAlexa Chafanny Moui, gadis periang yang tidak pernah merasakan kasih sayang sejak ibunya meninggal. ayahnya menyalahkan Chafanny atas kematian istrinya. dia selalu berpura-pura untuk baik-baik saja di depan semua orang. Sampai suatu hari Chafanny b...