6 × Coretan di Belakang Buku Bintang

12 2 0
                                    

I can't wait for you to come my way
I've been far away
But I'll keep running
Just to find a way to you till then
-mariposa

Bulan tak henti hentinya menyunggingkan senyumnya sejak ia pulang dari sekolah, sekarang ia berada di balkon kamarnya, menatap keatas langit yang sedang dihiasi bintang dan bulan yang besar.

Bulan menunduk melihat gelang di tangannya, dan membuat senyumnya semakin lebar.

Bulan masih menunggu Bintang akan menjabat tangannya, ia tidak peduli bahwa tangannya akan keram atau apapun itu. Ia tetap menunggu Bintang dengan senyum yang tak pernah pudar sedikitpun.

"Hai Bintang! Aku Bulan!" ucap Bulan sekali lagi untuk membuyarkan lamunan Bintang yang terus saja melihat ke arah gelang yang Bulan pakai, tentu saja Bulan sadar dan jelas tahu alasan Bintang terus melihat ke arah gelangnya.

Hal yang selanjutnya terjadi benar benar diluar ekspetasi Bulan, ia hanya mengira Bintang akan mengabaikannya atau mengatakan "oh, o" atau apapun itu.

Bulan salah besar, Bintang malah membalas jabatan tangannya dan mengatakan "hm, cepet masuk" dan meninggalkan Bulan sendiri yang mematung.

Lamunan Bulan pecah saat Rani, mama Bulan masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu.

"Mama, Bulan kaget!" ucap Bulan sembari memegang dadanya

Rani hanya tertawa kecil dan menghampiri Bulan di balkon kamar

"Ngapain sih malem malem ngelamun, pasti mikirin Bintang" Ucap Rani, ya Rani memang sudah tahu perihal anak perempuan nya menyukai Bintang, anak temannya sejak acara pentas Bintang. Rani selalu menawarkan bantuan kepada Bulan untuk mendekatkan Bintang ke Bulan, bisa saja ia menjodohkan anak nya, tapi Bulan selalu menolak dengan mengatakan "Emang sekarang jaman siti nurbaya" yang sukses membuat Rani tertawa keras

"Udah mikirin Bintangnya, besok sekolah kan, tidur" Ucap Rani, seraya mencium kening Bulan dan melenggang pergi

Bukan tersenyum, menutup pintu balkon  kamarnya dan menuju tempat tidur.

××××××

Bulan berjalan pelan di koridor sekolahnya sambil meminum susu kotaknya, matanya membulat sempurna saat melihat siapa lelaki yang berjalan berlawanan arah dengannya

"Astaga! Pagi pagi udah cuci mata aja, jodoh emang ga kemana!" ucap Bulan dalam hati

Di depannya Bintang sedang berjalan untuk menuju kelasnya, ia tau siapa wanita yang sedang berdiri didepannya seraya terus menyedot susu di kotaknya padahal susu itu sudah habis dan menimbulkan suara srut srut yang keras, pintu kelas perempuan itu tepat di sebelahnya, tapi ia tak kunjung masuk dan malah menatap Bintang hingga ia hilang di belokan kiri koridor.

Bulan sadar akan alam nyata ketika Lily menepuk pundak perempuan itu, Lily sudah melihat kejadian saat temannya ini diam seperti orang bodoh sambil menyedot susu yang sudah habis.

Lily menepuk keningnya

"Yaampun Bulan, segitunya ya suka sama Bintang" ucap Lily

Yang disindir hanya terkekeh dan masuk ke kelasnya

××××

moonstarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang