Seorang gadis cantik, memiliki mata indah. Bernama ( Namakamu ) Abbiah Aathirah.Yang mampu memikat hati putra ke-4 dari Raja Hassanal Bolkiah ( Brunei ) bernama Abdul Mateen.
Pangeran yang selalu di gilai oleh kaum Hawa di luar sana. Paras, ketampa...
Setelah selesai dengan sarapan pagi yang telat itu. Pangeran Mateen Bolkiah, mengajak istrinya yang tak lain (namakamu) Abbiah untuk berkeliling di Istana Nurul Iman
Sesuai dengan permintaan (namakamu) ia menginginkan Pangeran Mateen untuk mengenalkan dirinya lebih jauh. Begitupun sebaliknya.
"Ok I'm achy " (namakamu) seraya duduk di kursi yang di sediakan
Pangeran Mateen tersenyum dan menyeka keringat di dahi (namakamu) karena sedari tadi tidak berhenti mengoceh
'ituapa?
'Hahgimana?
'Ohhh
'Kokluassih
Kurang lebih seperti itu dan semuanya harus di jelaskan. Dengan baik hati Mateen menjelaskan.
"Who is first? " Mateen duduk dihadapan istrinya.
"You " kekeh (namakamu)
"Ok I'll give a question " Mateen tersenyum menatap manik mata indah milik istrinya itu.
"Ok" (namakamu) semangat Mateen tertawa kecil
"who is your ex-boyfriend, who is your first love, what are your hobbies, and your desires " Ucap Mateen cepat Sedangkan (namakamu) menganga
"Whats? Ex? " (namakamu).
Mateen mengangguk dan bersidekap dada seraya bersandar dengan senyum yang menantang.
Tanpa Pangeran Mateen sadari (namakamu) tersenyum jahil.
"O-okayy, for my ex-boyfriend I can't say because they are many " ucap (namakamu) Mateen melotot
(Namakamu) tersenyum manis dan melanjutkan jawabannya.
"My first love it's my daddy, my hobbies are cooking and little for traveling. And my desire I hope I'm always happy " ucap (namakamu) dengan pelan dan lembut.
Sementara Mateen menatap (namakamu) seolah malas dengan percakapannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"You turn " Mateen menatap (namakamu) yang tersenyum. Namun ia hanya membalasnya dengan alis yang terangkat
"Are you okay ? " (namakamu) menatap Mateen namun dalam hatinya ia tertawa puas.
