Soojin mendorong pintu yang ada di hadapannya. Gadis itu membungkuk lalu meminta perawat yang menjaga Shuhua agar menunggu di luar selama ia menjenguk Shuhua.
Setelah memastikan pintu ditutup dengan sempurna oleh sang perawat, Soojin berjalan perlahan ke arah Shuhua.
Pertahanan yang berusaha ia bentuk secara susah payah itu runtuh. Butiran bening mulai lolos dari mata indah gadis bermarga Seo itu.
"Shushu...apa kabar? Maaf belum sempat datang beberapa hari lalu."
Soojin memegang tangan mungil Shuhua. "Kamu tau? Aku kemarin-kemarin nggak ke sini sibuk nyari gimana caranya biar aku bisa kelihatan kuat di depan Shushu. Taunya sama aja ya. Aku emang segitu cemennya ya?"
Soojin tersenyum tipis. Ia baru saja menyadari bagaimana ia dapat berbicara begitu panjang di hadapan Shuhua, padahal ia hampir tidak berbicara lagi pada siapapun. Kehadiran seseorang benar-benar bisa mengubah seseorang.
"Shushu kalo bangun..mau apa?" Soojin berusaha untuk berbicara tanpa bergetar.
"Kalau Shushu mau kita jalan-jalan lagi berdua, ayo! Kalo Shushu mau kita berdua pergi ke karaoke koin seharian, akan sedikit melelahkan tapi ayo!"
"Apapun yang Shushu mau akan Soojin lakukan!"
Soojin menghapus air matanya. Ia mengatakan hal yang menyenangkan tapi air matanya tidak mau berhenti keluar. Air matanya terus-terusan jatuh.
"Aku menjadi salah satu tertuduh yang ngebuat Shushu kayak gini. Kalo Shushu bangun, pasti Shushu bakal bela Soojin sekarang. Shushu percaya kan bukan Soojin?"
Soojin berteriak dalam hatinya. Jantung gadis itu berdetak cepat. Bukan, bukan karena jatuh cinta. Gadis itu percaya jika kebenaran akan terungkap.
Namun seandainya, seandainya saja kebenaran tidak terungkap dan dia masih menjadi tersangka, apa ia bisa mempercayai lidahnya yang tidak pandai bersilat lidah?
Lidahnya yang tidak pandai merangkai kalimat sekalipun kalimat yang akan ia rangkai adalah sebuah fakta?
Ah sudahlah masa bodoh dengan itu, aku hanya mengharapkan kesembuhanmu Shuhua. Itu saja.
___________
Sharkyylava
22/04/2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Diary | (G)I-DLE ✔
Fanfiction"AAAHHHH!" Miyeon menjerit. "Ada apa?" Miyeon dengan tangan gemetar menunjuk ke arah kamar Shuhua. cerita ini merupakan bagian dari cerita 'The Diary'. Tolong hargai cerita ini dengan menekan tombol bintang bila anda menyukainya. angst story - gidle...