20

904 140 8
                                    

"Kamu liat Soyeon eonnie?" "SOYEONN" "SOYEON EONNIE!"

Yuqi tergopoh-gopoh mencari Soyeon. Ia baru saja menyadari clue yang tertulis pada diary Shuhua tertuju pada Soyeon, tepatnya ruangan milik Soyeon.

"Tolong jangan berisik ada yang masih tidur. Soyeon eonnie ada di ruangannya." Seorang trainee menatap Yuqi sambil melipat tangannya. Aura tidak suka pada Yuqi masih sangat amat terasa.

Dia adalah salah satu trainee yang gagal debut karena posisinya di ambil Yuqi.

"Terima kasih, Ra. Kapan-kapan mau makan bareng? Jangan terus-terusan menatapku seperti itu dong. Aku sungguh nggak bermaksud."

Trainee itu menatap Yuqi datar, "Selesaiin aja urusan Shuhua dulu baru ajak aku makan. Mungkin akan aku pertimbangkan lagi setelah urusanmu selesai."

Yuqi tersenyum lalu menggengam tangan gadis di hadapannya. "Thank you! Aku pergi dulu ya!"

Yuqi segera pergi melesat ke ruangan Soyeon dengan perasaan sedikit lega. Satu masalah berkurang, lumayanlah.

***

"Eonnie pernah dititipkan sesuatu oleh Shuhua?"

Berbeda dengan Yuqi yang berlari mengelilingi dorm tadi, kini Yuqi menatap Soyeon dengan pandangan serius sekalipun ia terus-terusan mengatur napasnya. Ia masih terengah-engah karena berlari tadi.

"Memangnya kenapa? Lalu kenapa kamu ngos-ngosan kayak gini?"

Yuqi menggeleng. "Bukan itu masalahnya sekarang. Jawab aja pertanyaanku. Eonnie pernah dititipkan sesuatu atau tidak dari Shuhua?"

Soyeon tampak berpikir sebentar lalu mengangguk. "Ada, flash disk. Katanya itu penting sehingga ia menitipkannya padaku. Aku juga belum pernah mengaksesnya, memangnya kenapa?"

Yuqi mengulurkan tangannya, "mana?"

"Aku bisa mempercayaimu?"

Yuqi menatap Soyeon tidak percaya. Bukankah itu gadis yang sama yang memeluknya dan membelanya? Mengapa ia masih tidak mempercayai dirinya?

"Kau tidak percaya padaku?"

Soyeon mengigit bibir bawahnya. Ia tidak bermaksud begitu, tapi ia yang dipercaya Shuhua untuk menyimpannya. Bisa saja suatu hari nanti Shuhua membutuhkannya dan bisa saja Shuhua akan marah bila orang lain melihat file-nya.

"Baiklah aku tidak akan meminta flash disk-nya. Bagaimana bila kita melihatnya saja? Bersama. Kau dan aku. Sehingga bila itu memang tentang kasus ini dan aku pelakunya, kau akan menjadi saksinya. Deal?"

Soyeon menimbang-nimbang tawaran Yuqi. "Baiklah, Deal."

Soyeon membuka lacinya yang biasanya selalu ia kunci dan mengambil flash disk milik Shuhua. Gadis itu menatap Yuqi, meminta persetujuan untuk benar-benar melakukan sesuatu dari sesuatu yang bukan miliknya.

Yuqi mengangguk meyakinkan Soyeon.

Dengan ragu-ragu Soyeon menancapkan flash disk tersebut ke komputer miliknya. Ia tidak percaya ia telah menancapkannya dan akan mulai masuk dan terlibat langsung dalam kasus ini.

a/n: beberapa part lagi her diary akan tamat! (tapi aku masih belum mikirin cara ngebongkar Junhee gimana ya...)  

____________
Sharkyylava
29/03/2020

Her Diary | (G)I-DLE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang