Malam hari kasih sayang, Februari 2020
“Kenakalan remaja diduga menjadi pemicu masalah ini. Awalnya, target pemberontak ad-“ suara pembawa berita di televisi mendadak terasa hening ketika gadis di kursi paling ujung restoran memberi komentar.
“Wah! Remaja sekarang makin menjadi saja, mereka ini ingin menghancurkan bangsa atau apa sih?!” Wajahnya nampak tertekuk dan jarinya yang mengaduk-aduk kopi luwak menggunakan sedotan tak bisa menyamarkan rasa bosannya.
Pengunjung restoran tak bisa berkutik selain memandang sosialita top kota ini dengan tampang aneh.
Mereka tahu, sangat. Gadis ini juga tak memiliki masa remaja yang terbilang ‘keren’. Sebaliknya, ia sama saja seperti remaja yang memicu kemarahan pemberontak di televisi tadi.
Memang, dulu Yuqi pernah menjadi remaja labil yang tak punya kontrol dan selalu datang ke pesta malam. Tapi meski begitu, dia punya prinsip. Prinsip sekuat baja yang entah bagaimana bisa tiba-tiba dipatahkan musuh sejatinya, Jay!
Sebuah prinsip yang memang harus digenggam erat remaja wanita saat ini; ‘SEMUA PRIA TAMPAN ITU BR3NGS3K!’
Prinsip itu tertanam kuat di hatinya, sampai-sampai gadis itu bahkan tak sudi melirik pria tampan manapun. Namun, itu tak berarti ia jadi mencintai pria jelek! Dia membenci orang-orang jelek dengan sepenuh hati, dan menakdirkannya memiliki dua rasa benci yang teramat; benci terhadap pria tampan dan benci terhadap orang jelek.
Dia bahkan berpikir lebih baik hidup sendiri sampai mati dan menjaga kesuciannya secara penuh seperti biarawan biasanya.
Hari itu, lima tahun yang lalu, tahun 2015.
“Hei! Guru memintamu datang ke ruangannya, tapi sebelumnya kau harus mengisi ini.” Jay memberikan selembar kertas ke Yuqi.
Yuqi melirik kertas itu sekilas dan mengetahui bahwa itu adalah lembaran yang memuat tentang mimpi dan karir masa depan.
Menurut Yuqi, mimpi adalah mimpi, jadi biarlah itu tetap menjadi mimpi, tak perlu repot untuk mewujudkannya. Tapi tentu saja guru akan sibuk membimbing angkatan Yuqi mengingat mereka sudah menduduki bangku kelas tiga.
Yuqi beranjak dari kursinya tanpa mengambil lembaran yang sebelumnya diserahkan Jay, hal itu membuat Jay kesal.
Sebenarnya Jay selalu penasaran kenapa dia yang dipuja seantero sekolah ini justru selalu diabaikan Yuqi, lebih parahnya lagi ini terjadi selama tiga tahun.
Biasanya Yuqi hanya melewatinya dengan santai seakan ia adalah makhluk transparan, tapi ketika Jay hampir menyentuhnya (bahkan seinci dari tasnya), Yuqi akan melemparkan tatapan penuh dendam kepadanya. Itu membuat Jay merasa ia diperlakukan seperti kuman, selain gadis ini, tak ada yang berbuat begitu kepadanya.
“Kau harus mengisi ini lebih dulu.” Jay memblokir jalan Yuqi seraya mengibaskan kertas itu ke depan wajah Yuqi.
“Aku bisa meminta yang baru, pikkyeo!” Yuqi menatap tajam ke arahnya.
Fakta lain dari si biarawan, Yuqi, dia adalah makhluk paling aneh yang dimusuhi seluruh semesta; seorang pencinta kultur Korea.
Yuqi pergi meninggalkan Jay, ia langsung berjalan ke kantor guru. Murid-murid di SMA ini tentu mengenal orang sok suci yang mencintai dunia malam, Yuqi.
Mereka menatap Yuqi risih, berharap tiga bulan sisa jangka waktu Yuqi akan berada di sekolahnya cepat berakhir. Walaupun mereka tidak rela jika Jay juga akan pergi ketika saat itu tiba.
Yuqi membalas tatapan mereka, dengan pandangannya yang mengatakan, “Kalian hanya kutu menyedihkan, kenapa menghalangi jalan nyonya ratu?”
Tahu seberapa kesalnya seseorang ketika ada yang menatapnya seperti itu? Tapi mereka hanya menghela napas kasar tanpa bisa berbuat apapun, karena Yuqi bukan orang yang bisa diajak mencari masalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Short (ONESHOOT)
RomanceIni adalah kumpulan cerpen yang kubuat dengan genre (fool) romance. Sinopsis #1 Pernah dengar kisah cinta dari pasangan yang paling cocok di dunia ini? Bukan karena mereka sama-sama cantik dan tampan, tapi karena mereka sama-sama gila! LOL! (warnin...