11. Kejujuran

151 11 18
                                    

"LO GILA HAAA? NGAPAIN BOOKING SE BIOSKOP?" Nita nge gas sambil geleng-geleng kepala. Ini berlebihan hanya untuk nonton harus sampai nge booking semua kursi. Cewek ini lalu berdiri

"Sorry Violin. Gue ga terbiasa duduk Deket banyak orang" Wang Chang ikut berdiri

"Ya kalo ga terbiasa, ngapain ngajak Gue nonton? Lagian siapa sih Lo? Pangeran? Anak raja? Anak presiden? Anak perdana menteri? Segininya amat!" Nita masih ngomel-ngomel

"Terlalu rumit buat di jelasin Violin. Gue bingung harus mulai dari mana" Wang Chang menundukkan kepala

"Ya emang ga perlu di jelasin! Emang Gue siapa Lo? Udah! Gue mau pulang!" Nita mengambil tas yang masih tertinggal di kursi.  Dia ingin segera pergi dari sini

"Vi... Violin! Tunggu!' Wang Chang cepat-cepat menahan tangan Nita

"Lepasin! Gue mau pulang!" Nita berontak. Dia menarik tangannya

"Jangan pergi! Tuh! Film nya baru mulai!" Wang Chang mengajak Nita duduk kembali

"Gue udah males nonton! Mau pulang!" Nita bersikeras

"Vi! Tunggu dulu!" Wang Chang masih memegang tangan Nita. Memaksa cewek ini duduk kembali

"Gue bakal ceritain semuanya! Tapi duduk dulu!"

"Ga perlu! Kita bukan temen deket yang harus cerita tentang masalah pribadi! Gue bukan siapa-siapa Lo!" Nita masih keras kepala

"Tapi gue percaya sama Lo! Lo bahkan ga mau orang lain tahu kalo kita pernah ketemu. Gue percaya sama Lo Violin!" Wang Chang juga keras kepala. Niat awal untuk nonton buyar sudah. Justru mereka bertengkar saat film dimulai

"Duduk dulu yaa" setelah Wang Chang membujuk lagi, akhirnya Nita mengalah juga. Dia mau kembali duduk di kursinya

Setelah dua orang ini kembali duduk, suasana jadi hening sesaat. Nita menunggu sambil melihat ke arah layar proyektor. Sementara cowok yang ada di sebelahnya, bersiap untuk mengatakan sesuatu

"Lo pasti bingung ya gue tiba-tiba bawa Ferrari? Lo juga bingung kenapa gue sampe bisa booking satu ruangan ini?" Wang Chang mulai berbicara

"Ga cuma bingung! Tapi juga takut! Dapet uang darimana coba? Lo nyolong? Ngerampok? Atau yang lainnya?" Nita mengintrogasi. Justru ini membuat cowok yang ada disebelahnya tertawa

"Mentang-mentang Lo pernah suka sama bekas anak Genk motor. Lo mikir gue begitu juga?" Wang Chang mengubah posisi duduknya

"Ini sama sekali ga ada hubungannya sama Daniel!" Nita kesel kemudian menoyor kepala cowok yang ada disebelahnya

"Lo pasti udah denger kalo tim basket dapet sponsor dari WangYu Grup?"

"Hmmm... Gue udah tau. Putri yang cerita" Nita ingat Putri pernah menceritakan hal ini

"Sebenernya itu bukan Sponsor. Tapi sebagian dari uang jajan gue selama sebulan. Seperempat nya lah"  Wang Chang menjelaskan. Nita langsung menoleh ke arah Cowok itu dengan mata melotot

"LO BOHONG?" Nita nge gas sampai Wang Chang terperanjat dari kursi

"Lo tolong jangan kebanyakan teriak Violin! Lama-lama gue bisa jantungan!" Wang Chang protes

"Bodo amat!" Nita cuek aja

"Sebenernya gue ga bohong juga. Kerena uang itu dari WangYu Grup.  Perusahaan itu punya keluarga gue. Jadi sama aja kan?"

"HAHHH?" penjelasan Wang Chang lagi-lagi membuat Nita kaget. Wang Chang sudah siap-siap menutup telinga

"Jadi... Lo...." Perkataan Nita menggantung

FRIENDSHI(T)P || 2ND ROUNDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang