13. Sport And Support

162 13 23
                                    

"Oke! Udah siap ya semua! Yang bertugas hari ini, jaga booth, jadi umpire, semuanya bersiap! Oke!"

"Siap kapten!"
.
Hari ini penyelenggaraan hari kedua lomba sekolah. Pertandingan sudah memasuki putaran enam belas besar. Pengurus ekskul sedang menyiapkan semua kebutuhan sebelum para peserta dan penonton datang. Leo menjadi orang tersibuk di ekskul badminton. Dia harus memeriksa banyak hal. Ini dan itu

"Ndah, medikal siap?" Leo menghampiri Indah yang sedang memeriksa keperluan medis

"Udah semua kok. Untung kemaren ga ada yang cidera. Semoga seterusnya ga ada yang cidera" Indah menjelaskan

"Sip!" Leo mengangkat jempolnya

"Nit! Nanti Lo yang jaga booth pagi kan? Lo dapat jatah main sore ya?" Selanjutnya Leo bertanya pada Nita. Cewek itu sedang sibuk menata banner - banner untuk menghias GOR

"Iya Leo! Gue yang jaga pagi!" Nita menjawab sambil tetap sibuk dengan pekerjaannya

"Gue sama Indah main pagi soalnya. Ndah, sementara medikal biar diurus Ana dulu setelah ini!"

"Siap Leo! Bentar lagi gue oper ke Ana!" Indah memeriksa keperluan medikal sekali lagi sebelum Ana datang

"Jangan lama-lama ya Ndah! Kita belum pemanasan! Gue tunggu di ruang warming up!" Leo ingin meninggalkan area depan GOR untuk masuk ke ruang warming up. Tapi sebelum itu seseorang datang

"Ehm..Ehm... Belum persiapan juga? Padahal aku udah siap-siap mendukung nih!"  Yang datang Daniel. Lengkap dengan dua balon panjang yang disiapkan panitia di depan GOR untuk penonton yang datang. Indah langsung mengangkat kepala

"Kamu ngapain disini? Belum mulai Niel!" Indah geleng-geleng kepala

"Abisnya aku bosen In! Ya udah! Nyusulin kamu aja kesini!" Si Daniel kemudian senyum dengan santainya

"Hmmm... Ya udah! Tapi habis ini aku mau warming up dulu! Kamu langsung aja ke tribun ya!" Indah kemudian mengambil tas raketnya yang ada di bawah.

"In, pokoknya kamu harus semangat ya! Main lepas aja! Nekad aja! Apa perlu aku nanti teriak? Indah! Semangat! Terus mukul-mukul ini?" Daniel kelihatan bersemangat. Dia langsung menunjukkan dua balon di tangannya dan membenturkan keduanya hingga menimbulkan suara. Indah justru ketawa sambil geleng-geleng kepala

"Jangan Niel! Jangan! Kamu teriak malah aku ga fokus! Ambyar semua nanti!" Indah masih ketawa

"Loh? Kenapa?" Daniel heran

"Udah! Kamu ga cocok heboh gitu! Kalem aja ya! Duduk manis dan nonton! Kamu nonton aja ga usah teriak aku udah semangat!"

"Oke deh! Aku bakal duduk diam aja. Walaupun pengen heboh juga. Hahaha!" kali ini Daniel yang ketawa. Dia bersiap menuju Tribun

"Aku pemanasan dulu ya!" Setelah pamit, Indah langsung menuju ruang warming up bersama Leo

"Eh? Nit? Masih sibuk? Gue bantuin ya?" Daniel ingin melangkah pergi setelah Indah sudah tidak terlihat. Tapi itu urung dilakukan. Nita terlihat sibuk dengan banner yang masih ditata

"Ehh! Ga usah Niel! Ga usah!" Nita langsung menolak

"Santai aja Nit! Kaya sama siapa aja!" Daniel tetap ngotot mengambil banner yang dibawa Nita

"Yang ini taroh mana?" Daniel lalu nanya

"Uhmmm yang itu di pojok pintu masuk aja!" Nita menunjuk ke pojok kiri GOR

"Oke! Bentar!" Daniel membawa banner ke tempat yang ditunjuk Nita. Setelah itu dia kembali ke tempat semula

"Yang selebaran itu buat apa?" Daniel nanya. Nita memegang banner kecil berbentuk persegi panjang

FRIENDSHI(T)P || 2ND ROUNDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang