Ukayy... Im back..
Cekidot aja...
***
Sekarang semua anak Malvis sedang berjalan menuju gedung tua ya markas Rcvos. Rcvos mengundang mereka dalam sebuah perkumpulan penting. Dengan senang hati Maudy menerima. Ya... Semua nya juga ada persiapan.
Mereka sampai di gedung tua itu gedung yang nampak berhantu tapi di dalamnya terlihat elegan. Mereka memarkirkan motor nya asal.
Malvis disambut dengan baik oleh Rcvos. Malvis kagum dengan dalam dari gedung ini. Ya... Meskipun markas mereka lah yang lebih elegan dan terlihat mewah depan maupun dalam.
Ya ini sih bukan pesta melainkan sebuah pertemuan yang sederhana saja. Tak ada makan, minum hanya ada tempat duduk yang melingkar.Rafa. Ya lelaki itu menatap penampilan Maudy saat ini menggunakan baju hitam longgar dan jaket yang bertulisan 'Malvis'. Rambut yang ia ikat menjadi satu menambah kesan wajah cantiknya.
"Selamat datang, terimakasih kalian telah menerima undangan yang saya berikan."ucap Bara yang senang melihat semuanya.
"Thanks you too.. Mr. Bara"ucap Maudy sambil menatap lurus ke rah Bara dengan tatapan datar.
"Oke disini kita cuma ya akan berbincang bincang sedikit"ucap Bara.
Tio kakek nya nampak memberi kode kode untuk menyerang dan itu diketahui oleh Maudy. Maudy tak menoleh dan saat Tio mengalihkan pandangan dari seluruh penjagaan. Maudy langsung menoleh nampak penjaga di luar mengisi peluru pistol dan setelahnya memberi kode kepada semua.
Sebelum menyerang Maudy memberi aba aba dengan menatap mereka satu persatu. Ya tanda siap siap.
Dan setelah Maudy mengganguk. Disitulah terjadi sebuah pertengkaran. Malvis,, jangan tanya,, mereka pasti mengalahkan Rcvos dengan mudah. Bahkan sekarang di depan Maudy ada tiga pria sekaligus. Bara, Tio, dan Rafa.
Maudy bermain halus. Ia sudah menyiapkan tak tik ini karena mengetahui siapa yang akan dia temui.
Ketiga pria tersebut menembak ke arah Maudy. Dan mereka semua meleset, taka ada satu pun peluru yang mengenai Maudy. Berurusan sama siapa dulu,, Anak Mafia mah ditantang.
"Well.. Apakah kalian meleset oke oke kalian mau aku seram pakai apa. Pistol, cutter apa tidak ada benda apapun"ucap Maudy seperti mengejek ketiga pria itu.
"Kalau lo berani main pistol ama kita"ucap Rafa dan kedua nya hanya mengganguk.
"Oke!! this time you choose"ucap Maudy menerima nya dengan senang Hati. Setelah mereka mengisi ulang peluru dalan tembak itu. Mereka kembali menyerang. Maudy diam dan hanya santai. Tak ada ekspresi takut di wajahnya.
Sampai Bara membidik tembak itu tepat di jantung Maudy.
Dan....
Tepat sasaran!!
Semua menjadi hening menatap Maudy yang terduduk lemas.
"Jangan meremehkan ku bocah"ucap Bara senang. Rafa yang melihatnya merasa ada rasa senang bercampur sedih.
"Hahaha... Jangan meremehkan ku juga Mr. Bara"ucap Maudy dan semua terkejut bukanyya malah teriak kesakitan malah tertawa keras. Mereka heran.
"Well.. Betul kan. Semua tak ada yang bisa mengalahkan seorang Maudy Kyra Mahendra"ucap Maudy dan mengarahkan pistol langsung tanpa aba aba ia langsung menembakkan tepat di kaki Tio.
"Arggggg" rintih Tio kesakitan.
"Ups... Tepat"ucap Maudy dengan bangga.
"KAMU BENAR BENAR KETERLALUAN KAMU NGAPAIN NYERANG PAPA SAYA" bentak Bara tak terima.
"wait, who started it first? and who is right for me wrong? and who is wrong in this matter?" ucap Maudy dan ya Bara kehabisan kata kata lagi.
"Answer. Plis"ucap Maudy bertanya kepada Bara.
"ANDA GABISA JAWAB BERARTI PERKATAAN SAYA BENAR!! ANDA YANG MEMULAINYA DAN ANDA MENYALAHKAN SAYA. SIAPA DISINI YANG PANTAS UNTUK DISALAHKAN. ITU SEMUA JAWABANNYA ANDA, ANDA, DAN ANDA" bentak Maudy yang membuat semua terkejut tak pernah Maudy semarah ini.
"TAPI KAMU BISA KAN TIDAK MENEMBAK PAPA SAYA" bentak Bara setelah terdiam mencerna kalimat Maudy.
"ANDAI SAYA TAK MEMAKAI INI" bentak Maudy dan mengangkat kaos hitamnya menunjukkan sebuah perisai. Dan ini lah sebabnya Maudy tak merasakan sakit jika terkena tembakan.
"NYAWA SAYA YANG AKAN HILANG. DAN ITU MEMANG MISI ANDA. DAN SAYA JUGA PUNYA MISI DI SINI MENGHANCURKAN RCVOS" bentak Maudy yang sekarang sudah mengarahkan cutter tepat didepan wajah Bara.
"SAYA BISA MEMBUNUH ANDA SEKARANG DAN KAPAN PUN SAYA MAU TAPI SAYA MENGINGAT PESAN DARI KAKEK SAYA KALIAN TAU PESAN NYA ADALAH 'TAHAN HASRAT MU UNTUK MEMBUNUH MEREKA. SAKITI MEREKA DULU. SETELAHNYA MEREKA MEMOHON BUNUHLAH'."ucap Maudy dengan intonasi yang masih belum berubah. Mereka semua seperti tercengah dengan apa utang Maudy bilang.
"Saya kesini tujuan untuk berbincang tapi anda yang memulai pertengkaran ini. Haruskah saya salah. Jelaskan dimana letak salah saya. Ouhh saya tau karena saya menembak papa anda buka anda nya. Tenang semua bergiliran oke Mr"ucap Maudy yang berlalu meninggalkan gedung tersebut.
"Wahh parah abis loh"ucap Nando menguji Maudy.
"Thanks bro"ucap Maudy dengan tulus.
"Widih... Bu ketu udh tinggi aja nih skill nya"ucap salah satu dari mereka.
"Hehe.. Ehhh firasat gue V.A mau nyari masalah nih ama kita"ucap Maudy.
"WAHH.. V.A ASIK NIHH BRE"ucap mereka semua sambil bertos ria.
Inilah kebahagiaan sesungguhnya. Sebenaranya kebahagiaan itu pilihan cuma kita aja yang bisa mengatur dimana kita bisa bahagia. Dan bahagia itu sederhana.
***
Guyssss... Uhh gak nyangka yak udh ramadhan. Uhhh ga sabar mau nunayin ibadah ramadhan nih..
Moga moga corona pergi. Dan semua nya kembali seperti sediakala...
Oke jang lupa ikutin terus cerita ini...... Sahur nihh wk..
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD Girls and boy
Teen Fiction;Maudy Kyra Mahendra : gadis keturunan Mahendra yang menguasai sebuah grup bernama 'MALVIS' grup yang didirikan oleh Mahendra Tama yaitu kakek buyut Maudy. karena kebencian sebuah grup RCVOS yaitu musuh dari kakek buyut nya yang turun temurun menjad...