Again-6

18 7 0
                                    

Okee!!.
Update lagi..
Huyuuu...
Jang bosen bosen baca cerita gaje aku!!.

~~~

"Halo"ucap seseorang perempuan yang baru bangun dari tidurnya.

"Gawat, dy... Salah satu dari anggota kita keluar"ucap sang penelepon tersebut.

"WHAT!! KOK BISA SIH!! SIAPA YANG NGIJININ!!"bentak Maudy dari telepon.

"Siii... Sii... Ivan.. Dy" ucap Nando.

"Ivann.."jawab Maudy heran. Dan mencoba untuk mengingat.

"Iya"Ucap Nando.

"Oke. Gue kesana awasi semua.. Jaga jaga"Ucap Maudy yang langsung mematikan teleponnya.

"okay the game starts again"ucap Maudy sambil tersenyum miring. Seperti ingin memangsa seseorang.

Maudy langsung mencuci muka. Mengganti baju santai warna abu abu dan celana legins coklat serta jaket Malvis.

Maudy turun yang langsung ditatap oleh semua keluarganya. Tatapan seperti orang bertanya. Thas't right. Tebakan Maudy benar.

"Aku mau ke markas, ada penghianat dan permainan lagi"ucap Maudy enteng dan terburu buru.

"See you, guys"ucap Maudy yang langsung menghilang dari pintu.

"Hey... Brot..You know what you have to do"ucap mommy dan daddy nya.
Dengan senyum gembira.

"Yeah, i know mom, dad"ucap Hendric dan langsung pergi meninggalkan mereka.

"Kita lihat skill Maudy Hon"ucap Adi ke sang istri.

"Skill anak ku gak akan berubah Hon, dia pasti memukan cara"ucap Kirana.

"Oke kita buktikan"ucap Adi.

~~~

"Gimana dy"tanya Elvan yang sekarang sedang berada bersama anggota Malvis.

"Kita buat taktik lain, gue yakin Ivan mata mata V.A. And gue baru dapet info. Ketua mya baru"ucap Maudy.

"So.."ucap Laras menggantung kan kata kata nya.

"Ya.. Seperti yang kalian tau kita terpaksa... Pasang perangkap. Dan juga dan gue tau setengah dari ini kena. Rencana selanjutnya kita naik di lembah deket sini. Kita bawa tembak jarak jauh. kill all and leave no one behind"ucap Maudy dan langsung disetujui siapapun.

"Dan... Jika mereka tau kita disana mancing mereka. Dan setelah mereka disitu ada anak yang nusuk dari belakang"ucap Maudy.

"Emang ide lo behh... Gabisa dikalahkan ya gak"ucap Eca. Dan langsung di angguki semua.

"Haha.. Paan sih.. Yodah siap siap ya.. Inget selalu kata gue" ucap Maudy lalu meninggalkan mereka.

Dari luar ada seseorang yang mengupin membicarakan mereka. Siapa lagi kalau bukan Hendric.

"Emang ide adek gue ga ada yang bisa diwarisin. Pasti Daddy kalah nih ama Mommy"ucap nya yang mengetahui semua arah pembicaraan mereka.

"Gue pengin ikut nih asikk juga udah lama. Oiya gaboleh ama Daddy.. Huft"ucap Hendric yang harus menerima kenyataan.

~~~

Maudy sekarang ada di sebuah ruangan pribadi nya berdiri di depan jendela. Memandangi ke arah luar.

"Kapan gue bisa bebas. Ga gini.."ucap Maudy yang sekarang memandang je arah awan awan yang berbentuk unik dia atas sana.

Brum.. Brum..

Suara motor yang kini menuju ke markas nya ia buru buru keluar dan mengomandani anggotanya untuk naik ke lembah. Semua perangkap semua sudah terpasang yang sudah diatur oleh semuanya.

Kini mereka sudah ada di lembah.
Dengan mudah sasaran tembak nya tepat dan jelas karena markas Maudy memang asli terbuka.

Perkiraan Maudy tepat. Yabg tidak tepat di bagian perangkap ya gak masalah. Karena itu cuma perkiraan.

400 orang yang dibawa oleh V.A. perkiraan 100 orang terkena tembakan yabg tepat sasaran sisanya masih bisa menghindar dari tembakan. Sisanya pun naik ke lembah seperti yang di perkirakan. 100 dari sisa nya terbunuh karena tusukan 80 orang terbunuh karena tembakan. Dan Malvis memilih tidak menggunakan senjata. Tinggal 5 orang terkiksa. Sang ketua dan inti dari V.A.

Mereka semua mencoba untuk terbagi untuk menemukan mereka.

Dor.

Dor.

Dor.

Dor.

Suara tembakan itu terdengar di telinga mereka mereka menuju ke asal suara.

Maudy melihat anggotanya terbunuh dengan bekas tembakan di bagian kepala nya.

Maudy tak mau satu anggotanya terbunuh.

"Oke.. Lo amncing kita.. Rasakan ini."ucap Maudy yang langsung memukul sang ketua V.A. yaitu Doni. Doni memang mempunyai skill yang setara dengan Maudy. Meskipun Maudy sudah merasakan sakit di kaki dan tangan ia tak peduli. Satu nyawa mati gegara musuh, semua musuh mati gegara membunuh anggotanya, Maudy berhasil membuat Doni tersungkur di tanah dengan darah yang sudah mengalir di mana mana.

"Lo akan rasain apa yang udah lo lakukan"ucap Maudy yang mengambil cutter menempatkannya di leher Doni. Ia goreskan cutter itu yang membuat Doni meringis kesatikan.

Bagian wajah ia bentuk dengan cutter membentuk sebuah kalian 'V.A'. Setelahnya ia mengambil pistol kesayangan nya ia tembakkan di bagian perut dan kaki Doni.

"Pli....ss.. Bunuh gue.. Pli..ss gu..gue.. Gatahan"ucap Doni menahan rasa sakit.

"Tidak semudah itu. Siapa suruh lo bunuh anggota gue. Ketua baru"ucap Maudy.

Cutter nya sekarang mengarah ke matanya. Ia colokkan cutter itu ke mata Doni. Dan menambilmya membuang ke sembarang arah. Doni sekarang dengan keadaan tidak sadarkan diri.

Tak lupa ia memenggal kepalanya dengan pisau besar yang sudah disiapkan.

"Bawa dia"ucap Maudy dan langsung pergi meninggalkan mereka.

Laras dan Eca serta bagian penjagaan lainnya membawa salah satu kawan nya yang tertembak menuju rumah sakit.

~~~

Itu dulu lahh kehabisan ide aing..

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi agama islam!

Salam sayangg dari aku..

Jangan pernah bosen baca cerita aku..

Dabaii..

BAD Girls and boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang