Double up nick.. Hehe
***
Sekarang semua keluarga Aditya beserta RCVOS sedang berkumpul di markas mereka yang terletak di gedung tua yang cukup besar tapi tak sebesar markas Maudy.Maudy. Itulah topik pembicaraan hari ini. Cukup menyenangkan. Rafa bersorak sorak di dalam hatinya.
"Oke. Bagaimana dengan Bian dan juga Asel"ucap Rafa yang nampak sangat serius.
"Keadaan mereka sudah tak bisa kami jelaskan sudah tak berbentuk tuan muda"ucap salah satu anggotanya.
"Jadi kita perlu melakukan serangan dadakan semua mengepung markas mereka. Pasti kali ini ayah yakin Maudy akan habis di tangan kita"ucap Bara-ayah Rafa.
"Aku juga yakin ayah. Apalagi nanti harus aku yang memegang jasad dia"ucap Rafa diikuti tawa semuanya.
'Tertawalah tuhan tuhan. Tawa mu akan berubah menjadi permohonan sebentar lagi'ucap seseorang dari salah satu anggota Rafa.
***
"Soo.. Bagaimana apa benar?"ucap Maudy berbincang dengan seseorang di hp.
"..."
"Ouhh.. Hahahah sangat lucu mereka oke segera lah balik jangan sampai meninggalkan jejak apapun disana"ucap Maudy mengakhiri telpon tersebut.
"Gimana dy jadi gak nih udah siap semua nya nih"ucap Nando mewakili.
"Jadi dong.. Lo tau lucu gak sih gue akan mati ditangan Rafa justru Rafa yang harusnya mati di tangan gue"ucap Maudy diikuti tawaan semuanya.
"Jadi.. Taktik lo gimana? Seperti biasa ato berupa nih"ucap Laras.
"Kali ini berubah. 600 musuh yang akan kita serang sedangkan kita mengeluarkan sisa sisa dari mulai penjagaan dan mata mata. Nanti lo semua gak harus mandang depan semua arah lo harus waspadai. Kalian bentuk lingkaran kalau perlu. Habisi mereka semua jangan ada satu orang pun yang masih bernyawa kecuali Arsenio Rafael AdityaBagaskara dia hanya akan ada ditangan gue"ucap Maudy dipatuhi eh semuanya.
"Dan bagian penjagaan kalian dikepung selain hati hati kalian harus waspada"ucap Maudy berlalu meninggalkan mereka.
***
Maudy sekrang berada di air terjun yang ada di hutan tersebut. Ia merasa kangen kepada daddy nya abangnya kakeknya buyut nya. Sebenarnya Maudy bisa membunuh sekarang juga tapi pesan mereka adalah'tahan hasrat mu Dy kamu harus menyakiti mereka dulu sampai akhirnya mereka menunduk padamu bunuh lah mereka 'pesan semua mulai dari buyut sampai abangnya ia tak akan lupa.
"Jangan harap kau akan tenang Aditya."ucap Maudy penuh dengan ucapan ingin membunuh.
Maudy seperti merasa grup RCVOS sudah tiba.
"Let's strats RCVOS"ucap Maudy langsung berlari dan memanggil semuanya.
Merasa Maudy berlari melewati mereka berarti dimulai semuanya tersenyum dan segera ikut sang ketua.
Sekrang ada Rafa yang memimpin Rcvos didepan. Sedangkan Maudy yang memimpin Malvis.
Keduanya berjabat tangan tanda perdamaian.
"Pertandingan ini dilakukan secara damai"ucap Rafa.
"Not that easy, sir"ucap Maudy menghempaskan tangan Rafa bersamaan jari Maudy dan Rafa diangkat pertanda dimulai!!
Suara tembakan, suara pukulan, terdengar jelas di Maudy tapi tak menghalangi niat untuk tetap menyerang Rafa. Well!! Lemah!!
"GRUP LEMAH LO CUK" bentak Nando kapada seseorang dan langsung menendang nya dan musuh menyerang mengelak menyerang menyerang menyerang pada akhirnya dia lemah langsung ia tepakkan cutter khusus Malvis tepat ke dada sebelah kirinya.
"Ini bukan seberapa lemah dasar"ucap Nando."Ehh cewek.. Sini lo ama gue "ucap anggota Rcvos menantang Laras dengan senang hati Laras melawan.
Bugh.
Bugh.
Bugh.
Dan
"Mati lo mangkanya lo sih ngeremehin gue cemengg lo.. BENCONG" ucap Laras beralih ke lawan yang lain.
Maudy dan Rafa.
Rafa sekarang tersungkur ke lantai dengan darah yang mengalir di mulut nya dan Maudy meskipun ada lebam di kedua pipi dan tadi juga ada perlawanan mendadak Rafa menyerang kaki nya sehingga kaki nya agak sedikit terkilir. Tapi demi JAYA!!
MENANG!!
MENANG!!
MENANG!!
itulah yang membuat nya bersemangat!!"Bagaimana, sir,, menyerah!!"ucap Maudy dan Rafa menggeleng.
"Oke.. C'mon "ucap Maudy menantang. Pukulan demi pukulan jatuh ke kedua orang itu seperti mereka sudah mati rasa.
Sampai Nando menendang kepala Rafa dari belakang..
Tersungkur lah Rafa..
"Bagaimana..
Guys kita hitung
1
2
And..
3"ucap Maudy dan semua anggita Malvis."YES KITA MENANG LAGI DONG!"Ucap semua anggota Malvis itulah semangat Maudy.
Rafa seperti butuh pertolongan. Seburuk buruk nya Maudy. Ialah penyebab ini semua ia mengulurkan tangan memberi bantuan untuk Rafa. Rafa yang menatap tangan Maudy terlihat bingung.
"Wake up" ucap Maudy masih dengan uluran tangannya. Rafa tak menolak ia langsung mengulurkan tangan yang lain.
"Makasih"ucap Rafa canggung.
"No problem"ucap Maudy meninggalkan Rafa. Ia melihat sekeliling semuanya tewas. Tak ada satupun orang yang tersia. Satu pun. Ia pasti akan kena marah kakek dan ayah nya.
Huh..
Maudy yang melihat mimik wajah Rafa seperti kasian.
"Hei carilah 600 orang untuk menggantikan semua nyawa nyawa ini dan jangan lupa bereskan "ucap Maudy. Maudy merasa kasian terhadap Rafa ia ingin menenangkan cowok itu.
"Wait, stop it"ucap Maudy yang dibalas tolehan oleh Rafa.
"Gue akan mengaku kalah demi lo jadi tenang aja soal ini semua gue akan secepatnya ganti kok tenang men"ucap Maudy memberikan senyumannya dan langsung berlalu pergi. Rafa jangan tanya ia seperti akan ambruk.. Huh..
'Sejahat jahat nya lo sama gue. Tetep kekuatan gue itu lo'ucap Rafa berlalu pergi.
Mungkin setelahnya ia akan balas budi karena telah menyelamatkan dari amukan amukan sang kakek dan sanga ayah.
'Gue gatau ini rasa apa yang jelas gue bahagia sama lo fa'
'Gue gaakan lukain lo cukup bokap sama kakek lo yang jadi sasaran gue.. Gue janji fa..'***
Geyss segitu dulu ya🥵🤯😪
Time to sleep see you nanti lagi yak..
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD Girls and boy
Ficção Adolescente;Maudy Kyra Mahendra : gadis keturunan Mahendra yang menguasai sebuah grup bernama 'MALVIS' grup yang didirikan oleh Mahendra Tama yaitu kakek buyut Maudy. karena kebencian sebuah grup RCVOS yaitu musuh dari kakek buyut nya yang turun temurun menjad...