Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca :)
=================
HARI ini Jennie telah selesai mengurus pendaftarannya sebagai mahasiswi baru di salah satu perguruan tinggi swasta. Tahun sebelumnya, Jennie harus mengubur keinginannya untuk kuliah karena kondisinya tidak memungkinkan untuk kuliah.
Jennie berada di kampus yang sama dengan Jisoo dan Rose. Hanya saja, saat ini mereka berdua sudah duduk di semester tiga.Setelah mengisi formulir pendaftaran dan melengkapi berkas-berkasnya, Jennie menunggu Jisoo dan Rose di lobby kampus. Sudah lama mereka tidak bertemu, itu semua karena Jennie terlalu menutup dirinya dari siapa pun. Semenjak kepergian Lisa, Jennie selalu menjalani apa-apa dengan sendiri.
"Jennie!"
"Long time no see ...." Jisoo memekik senang begitu juga dengan Rose. Mereka bertiga berpelukan seperti teletubies.
"Lo ke mana aja sih Jen? Kita kangen," ucap Rose.
Mereka bertiga melepas pelukannya, lalu duduk di kursi yang ada di loby.
"Gue gak ke mana-mana kok."
Jisoo menggenggam tangan Jennie, lalu menangkap sorot mata Jennie yang menunjukkan kekosongan di sana.
"Mulai hidup baru ya. Kita selalu ada di sisi lo Jen." Seolah tahu apa yang dirasakan Jennie, Jisoo menyemangatinya dengan kata-kata semangatnya.
Mendengar perkataan Jisoo barusan, Jennie menunduk dalam lalu hening dalam senyum yang dia coba paksakan.
"Thanks ya ...."
"Gimana? Lo jadi ambil jurusan apa di sini?" tanya Rose.
"Bisnis."
Dari dulu, Jennie ingin mengambil jurusan bisnis. Jennie ingin menguasai dunia bisnis. Bagaimanapun juga, dia adalah anak tunggal. Sudah pasti semua harta kekayaan kedua orang tuanya akan diwariskan pada Jennie. Walaupun Teddy memiliki bawahan yang siap bekerja untuk membantunya. Tetap saja Jennie juga ingin ikut mengembangkan bisnis papanya.
Jisoo dan Rose hanya ber-oh ria.
"Jangan ikut OSPEK ya Jen. Gak baik buat kesehatan jantung lo," saran Rose.
"Gue harus ikutlah," tolak Jennie.
"Jen, baru satu tahun lo sembuh dari penyakit lo. Lo, kan, gak boleh kecapean." Jisoo juga sepemikiran dengan Rose agar Jennie tidak mengikuti OSPEK untuk setiap mahasiswa baru.
"Jangan khawatir terlalu berlebihan, ya. Gue janji gak akan kenapa-napa." Jennie mencoba meyakinkan kedua temannya.
"Terserah lo deh. Kantin yuk," ajak Rose.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Her ✔
Фанфик[SEQUEL MY LIFE FOR YOU] Aku melihatnya lagi. Dengan segala keteguhan hati, aku tersenyum kepadanya. Ini seperti mimpi bahwa dia benar-benar nyata ada di depanku. Segala kerinduan yang tawar di dalam dada membawaku dalam perasaan haru yang menyeruak...