Jangan lupa vote + komen ya
===========================Jennie dan Lisa semakin akrab. Keduanya sering menghabiskan waktu berdua. Sebelumnya Lisa memang tidak pernah memiliki teman seakrab ini. Dulu sewaktu dia masih di Amerika, Lisa dekat dengan teman-temannya hanya sekadar saja. Namun, ketika dia bertemu dengan Jennie, Jennie bisa membuatnya nyaman dalam berteman.
Sebenarnya Lisa ingin menanyakan lebih jauh tentang siapa sahabat Jennie yang sangat mirip dengannya, tapi dia mengurungkan keinginannya itu. Dia pikir saatnya belum tepat untuk mencari tahu semuanya.
Lisa memang nyaman berteman akrab dengan Jennie, tapi tanpa Jennie tahu, Lisa juga sebenarnya bosan karena Jennie cenderung menganggapnya Lisa, sahabatnya. Jennie selalu memanggilnya Lili. Seperti saat ini, mereka sedang berada di kedai es krim.
"Lili, aku pesenin es krim kesukaan kamu ya?" tanya Jennie antusias. Kedua sudut bibirnya tersenyum senang.
"Jen, tapi-" Belum sempat Lisa bicara, Jennie sudah pergi memesan es krim untuk mereka.
Lisa menundukkan kepalanya. Jennie memang baik padanya, sangat baik, tapi Lisa ragu apakah Jennie berteman dengannya memang karena Jennie menganggapnya teman, atau karena wajahnya saja yang mirip dengan mendiang sahabatnya?
Padahal, Lisa belum pernah mengatakan pada Jennie es krim kesukaannya, tapi Jennie seolah tahu es krim kesukaan Lisa apa. Lisa bisa mengambil kesimpulan kalau Jennie memesan es krim kesukaan mendiang sahabatnya.
"I'm not her, Jennie ...."
Tidak beberapa lama kemudian, kini Jennie sudah kembali dengan membawa dua es krim di tangannya.
Dengan senyum sumringah, dia memberikan es krim rasa vanila ke Lisa. "Kamu suka rasa vanila, kan?" tanya Jennie.
"Aku gak bilang kalau aku suka rasa vanila. Kamu tau dari mana?"
"Oh, iya. Aku jadi keingat Lili, soalnya dia suka banget rasa vanila."
Lisa tersenyum paksa. Jennie memang hanya akan mengingat sahabatnya, jika sedang bersamanya.
"Jen, semirip apa muka aku sama sahabat kamu?" tanya Lisa.
Jennie menghentikan suapan es krimnya, lalu melihat ke Lisa.
"Kamu seperti copy-an Lisa."
"Tapi kamu sadar, kan, kalau aku ini Lisa yang berbeda?"
"Aku sadar."
Tapi kamu menganggap aku mendiang sahabat kamu.
Jennie mengajak Lisa berjalan-jalan lagi, kini mereka pergi ke mall karena Jennie ingin membeli barang couple dengan Lisa katanya.
Sesampainya di sana, Jennie langsung mengajak Lisa ke toko baju. Lisa hanya ikut, walau hati dan pikirannya mencoba menepis semua sikap Jennie padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Her ✔
Fanfic[SEQUEL MY LIFE FOR YOU] Aku melihatnya lagi. Dengan segala keteguhan hati, aku tersenyum kepadanya. Ini seperti mimpi bahwa dia benar-benar nyata ada di depanku. Segala kerinduan yang tawar di dalam dada membawaku dalam perasaan haru yang menyeruak...