🌻13| Suasana Hangat

5.4K 598 11
                                    

Jika ingin menikmati ceritanya, biasakan untuk vote tiap chapternya :)

=======================

Hana mengamati wajah Lisa yang terlihat murung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hana mengamati wajah Lisa yang terlihat murung. Anak gadisnya itu sedari tadi hanya diam saja tanpa berbicara sedikit pun. Biasanya Lisa selalu menyapanya dan Harry-suaminya.

"Sayang, sepertinya ada yang kamu pikirin?" tanya Hana lembut. Harry yang semula memakan roti selainya kini menatap putrinya. Sepertinya dia juga sepemikiran dengan Hana.

"Enggak kok, Mom." Lisa tersenyum-mencoba meyakinkan Hana.

"Bener gapapa?" tanya Hana lagi memastikan.

Lia menggeleng.

"Gimana kuliah kamu? Kamu nyaman kan kuliah di situ?"

"Sedikit tidak nyaman. Teman-temannya gak asyik," curhat Lisa.

Harry hanya tersenyum. "Nanti juga terbiasa. Kan, ada Mina."

"Beda kelas, Dad."

"Berbaur sama mereka. Pesan daddy, jangan samakan lingkungan di Amerika dengan di Indonesia. Kamu mengerti?"

"Yes, Dad."

Harry selalu berpesan pada Lisa agar membiaskan dirinya untuk berbaur dengan orang-orang di Indonesia. Lisa juga pasti harus berusaha keras untuk menyesuaikan diri. Anaknya itu sudah terbiasa bergaul dengan teman-temannya di Amerika, walaupun yang Harry tahu, relasi pertemanan Lisa tidak banyak, hanya sedikit. Itu karena Lisa termasuk pilih-pilih dalam berteman. Lisa hanya akan berteman dengan orang yang membuatnya nyaman dan sejalan degannya.

Setelah selesai sarapan, Lisa berpamitan pada kedua orang tuanya untuk pergi ke kampus. Tidak lupa dia mencium pipi Hana dan Harry. Itu merupakan kebiasaan yang dilakukannya sejak kecil ketika mau pergi ke sekolah.

"Hati-hati nyetirnya!" peringat Hana.

🌻🌻🌻🌻🌻

Setiap kali Lisa melewati koridor kampus, dia selalu mendapat tatapan-tatapan dari orang-orang yang ada di koridor itu. Terutama cowok-cowok. Kadang Lisa merasa dirinya terlalu cantik hingga mereka sibuk memperhatikannya. Ya iyalah, namanya juga pindahan dari Amerika, cantiknya beda. Lisa memang terlalu percaya diri terkadang.

"Hai."

Seseorang menepuk pundaknya dari belakang. Lisa menoleh dan mendapati Jennie sedang berjalan di sampingnya. Tidak hanya Jennie, ada dua orang gadis bersama Jennie. Ah iya, Lisa baru ingat, mereka orang yang sama mengatakan bahwa dia mirip dengan teman mereka.

Lisa tersenyum simpul. "Ke kelas bareng," ajak Jennie.

Jisoo dan Rose membiarkan Jennie dan Lisa berjalan di depan mereka.

I'm Not Her ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang