Jangan jadi silent readers. Dosa.
========================
Hari ini Lisa benar-benar menjadi pendengar yang baik untuk Jennie. Lisa jadi tempat Jennie berbagi kesedihannya. Jennie cukup lama menangis dan selama Jennie menangis, Lisa masih setia memeluknya. Lisa tidak lagi mendengar isakan tangis Jennie, dia melihat mata Jennie terpejam seutuhnya. Apa Jennie tertidur?
Dengan hati-hati, Lisa menidurkan Jennie. Benar saja. Jennie memang tertidur. Dia tertidur setelah cukup lama menangis.
Melihat wajah Jennie yang masih basah karena air mata, tangan Lisa bergerak untuk menghapus air mata yang masih tersisa di pipi Jennie. Dia sedikit tersenyum.
"Kamu ngejalani hari-hari dengan berat. Kamu gadis yang kuat," ucap Lisa yang kini mengamati wajah Jennie. Lisa menyelimuti Jennie dengan selimut.
Tangan Lisa bergerak untuk mengelus puncak kepala Jennie. Andai Jennie tidak tertidur saat ini, Jennie pasti sangat bahagia ketika melihat betapa manisnya Lisa memperlakukannya.
Lisa memutuskan untuk pulang. Sebenarnya dia ingin menginap di rumah Jennie, tapi mommy dan daddy nya tidak akan mengizinkannya. Namanya juga anak kesayangan, gak dibolehin tidur di luar rumah.
"Nini ... aku pulang," pamit Lisa pada Jennie, walaupun sebenarnya Jennie tidak mendengarkan ucapan Lisa barusan. Lisa juga baru sadar, kenapa dia jadi manggil Jennie dengan nama "Nini"?
Seorang Jennie mampu membuat Lisa yang awalnya tidak peduli dengan kesedihan orang lain, namun kini merasa hanyut dalam cerita Jennie dan merasakan kesedihan Jennie ditinggal sahabatnya.
Lisa tidak pernah untuk terlalu memedulikan orang lain sekali pun temannya. Namun, Jennie membuatnya ingin selalu memedulikan Jennie. Karena Jennie, Lisa merasakan perubahan besar di hidupnya.
🌻🌻🌻🌻🌻
Pukul delapan malam, Lisa baru saja sampai di rumahnya. Di sepanjang perjalanan pulang, ponselnya terus berdering karena mommy-nya terus meneleponnya-menanyakan keberadaannya di mana. Padahal, tadi siang Lisa sudah izin pada mommy-nya kalau dia mau menjenguk temannya di rumah sakit. Pulang telat sedikit saja, mommy-nya langsung menghubunginya terus-menerus.
Sesampainya di rumah, Lisa melihat mommy dan daddy-nya sedang duduk di ruang tamu.
"Anak mommy ke mana aja sih? Pulangnya kok malem?" tanya Hana.
Lisa juga ikut duduk di samping mommy-nya yang kini mengusap rambutnya lembut. "Tadi ikut anter Jennie ke rumahnya juga. Jadi, sekalian mampir, Mom."
Hana hanya ber oh ria. Sedangkan Harry menatap heran putrinya. Sejak kapan Lisa begitu peduli dengan orang lain? Lisa itu cuek dengan sekitarnya, kecuali dengan orang-orang terdekatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Her ✔
Fanfic[SEQUEL MY LIFE FOR YOU] Aku melihatnya lagi. Dengan segala keteguhan hati, aku tersenyum kepadanya. Ini seperti mimpi bahwa dia benar-benar nyata ada di depanku. Segala kerinduan yang tawar di dalam dada membawaku dalam perasaan haru yang menyeruak...