(12). HIDUP BERTETANGGA

72 2 0
                                    

Ada tiga buah rumah yang saling berdekatan. Setiap rumah dihuni oleh sepasang saudara kandung. Rumah sebelah tengah dihuni oleh dua ekor harimau bersaudara. Rumah sebelah kanan dihuni oleh dua anjing bersaudara, dan rumah sebelah kiri dihuni oleh dua ekor keledai bersaudara. Semuanya hidup damai. Pada pagi hari mereka semua keluar rumah untuk mencari rezeki dan pada petang hari kembali ke rumah masing-masing. Pada suatu hari harimau kecil berkata kepada abangnya, "Aku rasa rumah ini sudah terlalu sempit buat kita berdua".

"Lalu apa yang kamu ingin kita lakukan?".

"Kita usir kedua anjing tetangga kita itu lalu rumahnya kita sambung menjadi bagian dari rumah kita".

"Bagaimana caranya agar kita dapat menguasai rumah anjing itu mereka kan tetangga kita?".

"Ah, jangan sebut kata tetangga dalam masalah ini. Yang penting kita nanti bisa hidup lebih nyaman dalam rumah yang lebih besar".

"Lalu kedua anjing tetangga kita itu akan tinggal di mana?".

"Aku bilang jangan sebut-sebut kata tetangga deh. Aku tidak peduli mereka akan tinggal di mana".

"Lalu jika mereka enggan meninggalkan rumahnya?".

"Mereka akan menemukan tempat tinggal baru. Yang besar akan tinggal dalam perutmu dan adiknya akan tinggal dalam perutku".

"Maksudmu, kita akan memangsa kedua anjing bersaudara itu?".

"Ya".

Pada pagi hari harimau kecil pergi menemui kedua anjing bersaudara. Harimau kecil itu menyampaikan maksudnya agar kedua anjing bersaudara itu meninggalkan rumahnya. Mereka diberi waktu selama dua hari. Mendapat berita seperti itu, kedua anjing bersauara sangat terkejut seperti halnya mendengar petir di siang bolong, "Kemana kami harus pergi?", gerutu kedua anjing bersaudara dalam hati. Mereka berpikir apa yang harus dilakukan.

"Masalah ini sangat serius", kata anjing tua.

'Ya, betul bang. Jika kita tidak turuti permintaan kedua harimau itu, kita akan dimangsa dan menjadi santapannya. Bagaimana kalau kita minta pendapat tetangga kita, keledai bersaudara?".

"Apa yang dapat mereka lakukan? Keledai bersaudara itu tidak akan mampu melawan harimau bersaudara".

"Yang penting kita sampaikan dulu maksud kita karena dengan hanya memberitahu mereka toh tidak ada ruginya".

Kedua anjing bersaudara itu pergi menemui keledai. Sambil mengetuk pintu mereka berucap salam.

"Assalamualaikum".

"Waalaikumussalam. Oh, selamat datang tetangga, silahkan masuk".

Kedua anjing bersaudara itu masuk rumah keledai dan menceritakan masalahnya dengan harimau.

"Apa urusannya dengan kami di sini. Itu kan urusan kalian berdua dengan harimau itu?", kata keledai kecil.

Keledai besar menendang kaki adiknya, seraya berkata dengan nada agak kesal, "Eh, berpikirlah dulu sebelum kamu berkata-kata. Kamu tahu kedua anjing bersaudara ini kan tetangga kita. Mereka berhak dibantu. Kita wajib membantu. Kamu harus tahu, harimau itu jika berhasil menguasai rumah anjing ini, mereka akan merampas rumah kita juga. Kita akan merasakan penderitaan yang sama atau mungkin lebih pedih dari yang dirasakan tetangga kita saat ini".

"Oya, betul, sekarang aku mengerti".

"Makanya kita harus memberikan bantuan".

"Ya, ini kewajiban kita sebagai tetangga. Ayo kita berembug untuk membuat rencana demi membela diri".

Kedua keledai bersaudara itu pergi ke rumah pembuat sepatu besi. Mereka memasang sepatu besi pada kuku kaki mereka seperti yang dipasang di kuku kaki kuda. Kedua keledai bersaudara itu kini siap siaga untuk bertempur melawan harimau jika memang diperlukan. Kedua anjing bersaudara juga siap siaga dengan berlatih membela diri dengan mengandalkan gigi mereka yang tajam. Setelah melakukan latihan, anjing dengan didampingi keledai pergi menemui harimau. Mereka mengetuk pintu. Setelah tuan rumah membuka pintu, dilihatnya sekumpulan hewan yang tidak disangka-sangka.

"Ada apa kalian semuanya datang beramai-ramai sekarang?", tanya harimau tua.

"Kami ingin bertanya, mengapa kalian ingin menguasai rumah tetangga kami, kedua anjing bersaudara ini?", sahut keledai.

"Lalu apa urusannya dengan kalian berdua?".

"Kedua anjing ini tetangga kami. Mereka meminta pertolongan kepada kami".

"Apakah kalian akan memberikan pertolongan?".

"Tentu".

"Kalau begitu, kami akan memangsa kalian semua".

"Oh, tidak semudah itu, kawan. Kami akan membela diri dengan seluruh kekuatan yang kami miliki, juga dengan sepatu besi yang telah dipasang di seluruh kuku kaki", berkata demikian sambil menyepakkan kaki belakangnya secara bergantian sampai terdengar benturan sepatu besi yang membuat suara bising. Dalam waktu yang sama kedua anjing bersaudara itu menyeringai lebar-lebar memperlihatkan gigi mereka yang tajam. Setelah unjuk kekuatan seperti itu, mereka meninggalkan rumah harimau. Keledai berjanji kepada anjing bahwa mereka tidak akan tinggal diam. Keledai itu akan membela dengan sekuat tenaga karena nasib yang akan dialami mereka semua adalah sama.

Setelah itu, anjing dan keledai ini secara bersama-sama selalu melakukan unjuk kekuatan di hadapan harimau. Suara bising dari benturan sepatu besi pada kuku kaki keledai disertai penampakan gigi tajam anjing seakan memberi peringatan kepada harimau.

"Apa pendapatmu tentang tantangan para hewan ini", tanya harimau tua kepada adiknya.

"Tidak peduli. Aku akan terkam siapa saja yang berani menantangku".

"Bagaimana jika kamu ditendang kuat dengan kaki keledai yang telah dipasang sepatu besi atau digigit anjing yang setajam gigi kita. Mereka semua akan membela diri masing-masing dengan semua kekuatan yang mereka miliki".

"Apa maksudmu, bang?".

"Kamu akan terluka parah, atau bahkan kamu akan tewas".

"Lalu, apa pendapatmu?".

"Sebaiknya kita hindari bahaya ini. Kita biarkan kedua anjing bersaudara itu tetap tinggal di rumahnya".

Keputusan ini pun akhirnya sampai ke telinga anjing dan keledai. Mereka sangat bergembira dengan keberhasilan upaya melawan kezaliman harimau dan menjaga hak kepemilikan rumah anjing. Mereka yakin bahwa sikap tolong menolong dalam mempertahankan kebenaran merupakan cara yang paling baik dalam hidup bersama.

* * *

50 CERITA ANAK INSPIRATIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang