Chanyeol melakukan syuting video klip untuk seorang artis hip hop yang bernaung di bawah manajemennya, Ken dan Los Angeles adalah pilihannya karena ia sangat menyukai pemandangan di kota itu.
Sejak pagi Chanyeol sudah disibukkan dengan persiapan syuting karena ia harus memeriksa dan memastikan sendiri bahwa syuting akan berjalan lancar tanpa hambatan.
"Ya tuhan!" pekik Ken saat melihat seorang gadis berdiri tepat di belakang Bosnya.
"Hai, aku datang untuk mendukung kalian," kata Rosie sambil mengoper sandwich dan jus yang dibelinya untuk para staf dan Chanyeol.
"Kau tidak ada jadwal?" tanya Chanyeol yang keheranan dengan kedatangan Rosie.
"Aku free minggu ini, makanya aku menemuimu untuk melihat sebaik apa kau bekerja,"
"Itu makin membuatku gugup karena seorang bintang dunia mengawasiku,"
Rosie terbahak mendengar jawaban konyol Chanyeol.
Sikap Chanyeol berubah drastis saat sedang bekerja. Ia begitu serius dan ketat bila sudah berhubungan dengan pekerjaannya. Ia tak segan meminta artisnya mengulang adegan bila menurutnya ada yang kurang tepat.
"Kau yang terlalu sensitif atau aku yang tidak peka? Kurasa tidak ada yang salah dengan ekspresi Ken," kata Rosie yang sejak awal duduk di samping Chanyeol.
"Tidak salah bagaimana? Ekspresinya terlalu biasa untuk seseorang yang putus asa,"
Rosie kembali mengamati layar monitor. Berapa kalipun ia melihat lagi, tetap baginya Ken sudah mendelivered perasaannya dengan cukup baik melalui ekspresinya.
"Ki Bum-a!" panggil Chanyeol pada Ken dengan nama aslinya, "Apa kau tak pernah melihat orang yang kau sukai berkencan dengan pria lain padahal kau sudah melakukan segala hal untuknya?"
"Pernah, hyung saat kelas 7,"
Rosie menahan tawanya mendengar jawaban polos Ken.
"Lalu apa yang kau rasakan saat itu?" Sebenarnya Chanyeol tak berharap reaksi apa-apa dari cinta monyet Ken, tapi ia tak punya pilihan lain.
"Aku kesal hyung, aku bahkan sudah memberikan semua uang jajanku untuknya,"
"Sudah-sudah hentikan, Kibum mengencani seorang preman bukan seorang gadis, percuma saja itu tidak bisa dijadikan referensi," sela Mq di tengah pembicaraan mereka.
Mereka memutuskan untuk menunda syuting selama 30 menit agar Ken bisa melatih ekspresinya.
"Tuan Park feksionis," kata Rosie dengan nada menyindir, "Sepertinya kau tahu betul bagaimana menginterpretasikan perasaan itu?"
"Itu tidak sulit, semua orang pernah merasakan hal-hal seperti itu!" elaknya, "Kau nanti malam ada rencana? Aku ingin jalan-jalan karena sudah lama aku tidak kemari," tanya Chanyeol.
"Aku bisa menemanimu,"
Chanyeol mengangguk dan kemudian mereka melanjutkan pekerjaan mereka dengan Rosie yang masih ikut mengamati.
Melalui sudut matanya Rosie melihat keseriusan pria itu saat bekerja. Di matanya Chanyeol adalah pria humoris yang nakal. Ia tak pernah tahu bahwa pria itu benar-benar berusaha menunjukkan kemampuannya yang sebenarnya.
Setelah makan malam dan jalan-jalan, Chanyeol mengantarkan Rosie untuk kembali ke rumahnya. Rumah Rosie di Los Angeles sedikit berbeda dengan rumahnya di Korea. Tidak ada kesan girly yang identik dengan pink lagi pada interiornya. Hanya kemewahan yang terlihat.
"Kau mendesainnya sendiri?" tanya Chanyeol saat meletakkan barang-barang bawaan Rosie.
"Eoh,"
"Ini keren," jawab Chanyeol.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Side✔
FanfictionSemua orang memiliki sisi gelapnya masing-masing, tak terkecuali idol kalian. WARNING!!! Jangan baca kalo kalian adalah tipikal fans baperan!!!