Happy Reading
Typo's berserakan
Don't Forget Vote☆
.
.
.
"Annyeong Kim Jongin"
Bahkan untuk membalas sapan lelaki itu hanya menoleh tanpa bersuara. Do Kyungsoo, gadis sembilan belas tahun menyapa nya pagi ini.
"Pagi yang indah? Bagaimana tidur mu apakah nyenyak?"
Kim Jongin berdecak kesal lalu bangkit dari kursi. "Jangan ganggu, pergi" ucapnya datar. Kim Jongin lantas melangkahkan kaki keluar kelas nya.
"Annyeong Kyungie!"
"Ah, annyeong Byunie"
"Eoh? Wae Kyung? Apa si datar itu membuatmu sedih?"
"Aniya Byunie. Tolong jangan marahi Jongin. Dia---"
"Arraseo, jangan marahi Jongin, dia itu sangat sensitif perasaan nya. Grom, otteokhe dengan perasaan mu Kyung?"
Byun Baekhyun, gadis cantik ini merupakan sahabat Kyungsoo sejak sekolah menengah pertama. Dia sangat peduli pada Kyungsoo. Baginya Kyungsoo sudah seperti adiknya.
"Aku akan bahagia jika ia bahagia juga"
"Whatever Kyung. Hati mu ternyata telah terkunci rapat oleh si datar itu. Hanya saja dia belum menyadari nya"
Kyungsoo tersenyum lalu menunduk menatap sepasang sepatu pantofel yang dibelikan oleh Jongin tempo hari. Ah tidak, itu bukan kehendak nya memberikan hadiah, namun orangtua nya lah yang memaksa.
"You know what Byunie?
Kyungsoo menjeda ucapannya lalu mendongak menatap ke arah jendela yang tirai putihnya tertiup angin
--Jika kata berakhir belum diucapkan, maka aku akan tetap bersama nya"
"Ahh Kyungie, setiap hari kau harus menahan nyeri di hati. Bersabar lah, cinta mu itu pasti terbalaskan" Baekhyun mencoba menyemangati Kyungsoo. Mengelus sayang bahu sahabatnya.
"Seperti cenayang saja. Kajja kita harus ke kelas sains bukan?"
Baekhyun mengangguk, mereka berdua pun berjalan menuju kelas sains.
"Ya! Berhati-hati lah!"
"Omo!"
"Jongin selalu begitu"
"Kenapa Kyungsoo mau saja dengan nya?""Jongsohamnida"
"Gunakan mata mu untuk melihat jalan" ucap datar Jongin melewati gadis yang tadi tak sengaja menabraknya.
Jongin lalu melangkahkan kaki menjauh dari gadis tadi.
'Kim Jongin. . .'
.
.
.
Jam pelajaran pun berakhir, tahun ini merupakan tahun terakhir mereka di SMA jadi mereka semua harus belajar dengan giat untuk ujian nanti. Mengingat mereka akan masuk ke universitas unggulan ataupun target mereka.
"Do Kyungsoo, kau bisa pulang sendiri bukan? Aku sibuk ada latihan basket"
Kyungsoo yang tadinya tersenyum ceria kini hanya mengangguk menampilkan senyuman hambar. Kim Jongin lalu mengaitkan tas pada bahu dan keluar kelas.
.
"Jongin-ah!! Semangat!"
Konsentrasi Kim Jongin pecah saat mendengar suara gadis yang ia kenal di bangku penonton. Kyungsoo orang nya.
"Jongin, fokus pada latihan"
"Ah? Ne choach" tanpa menggubris teriakan dari Kyungsoo, Jongin pun melanjutkan latihan nya.
"Baiklah ini sudah sore, kalian boleh pulang."
Semua pemain mengangguk.
"Dan ya Kim Jongin. Lain kali kau harus fokus." Lanjut choach pada Jongin.
"Jongsohamnida choach." Jongin menundukkan kepala sembari mengucap maaf atas ketidak fokusan saat latihan.
.
.
.
"Bagaimana? Apa tim mu mendapat peningkatan Jongin-ah?"
Jongin menepis botol air mineral yang Kyungsoo berikan. "Berhenti mengikuti ku. Sudah ku bilang untuk pulang lebih dulu bukan?"
"Mianhae, appa--"
"Jangan sangkut pautkan appa mu ataupun pertunangan kita saat di sekolah. Berhenti bersikap manis, aku muak melihatnya" ucapan sarkas Jongin cukup membuat hati Kyungsoo nyeri. Mendadak ia merasa pusing namun ia tidak ingin merepotkan Jongin dengan membawa nya ke rumah sakit, bisa-bisa lelaki itu terkejut dan langsung meninggalkan dirinya esok pagi. Tidak, Kyungsoo belum ingin ditinggal Jongin.
"Kajja"
Kyungsoo lalu berjalan cepat di belakang Jongin, mengikuti lelaki itu ke parkiran mengambil motor nya.
"Cepat pakai---, chankaman. Wajahmu pucat?"
Dengan cepat Kyungsoo menerima helm dari Jongin, ia pun menundukkan wajah.
"Aniya, aku hanya tidak memakai make up. Ja-jangan khawatir" Sanggah Kyungsoo.
Jongin menatap bingung pada gadis mungil dihadapannya ini, 'sejak kapan kau memakai make up?'
"Ppalli. Appa mu akan khawatir nanti"
Kyungsoo pun menurut dan langsung duduk di sepeda motor milik Jongin.
"Hahh merepotkan sekali"
Hanya senyum hambar yang dapat Kyungsoo lakukan sekarang. 'Mian merepotkan namun kau tidak akan kerepotan lagi nanti nya Jongin-ah'
.
.
.
Kyungsoo baru selesai mandi dan memakai pakaian. Ia duduk di meja rias berwarna biru muda. Biru muda adalah warna favoritnya dan biru tua adalah warna favorit Jongin.
Gadis itu pun meraih sisir hitam dan mulai menyisir. Ia tak terkejut saat rambut hitam panjang nya melekat pada sisir yang artinya rontok dengan jumlah helai banyak.
"Sampai kapan kau menyiksaku? Setidaknya jangan buat Jongin tau mengenai hal ini"
Kyungsoo berkata sembari menatap dirinya di cermin. Setiap hari rambutnya akan rontok saat di sisir. Jongin tau jika rambut Kyungsoo sering rontok, namun ia menganggap itu biasa terjadi pada setiap orang.
"Mianhae, lima tahun aku merawatmu dan harus ku potong malam ini. Mianhae"
Rambut panjang Kyungsoo pun kini hanya tersisa setengah; sampai bahu. Ia memotong nya setelah berfikir selama dua hari terakhir.
"Aku harus optimis. Setidaknya harus bertahan sampai akhir semester." Kyungsoo hanya tersenyum sembari menyemangati diri sendiri.
.
.
T
B
C•Do Nay•
•24 April 2020•
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Love Secret | Kaisoo GS (END)
FanfictionKaisoo Short Story with Sequel ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Aku akan terus mencintaimu walau sampai akhir nafasku, Jong -DKS Jangan mencintai orang brengsek sepertiku, Kyung -KJI Surat diantara Kim Jongin dan Do Kyungsoo. Surat rahasia yang bisa meruba...