PART 6

25 2 0
                                    

Sejak hari dimana Kylie berlatih bersama Hero dan mengetahui fakta bahwa lelaki hebat toko kue kering dulu adalah Hero. Membuat Kylie sedikit tenang jika bersama dengannya.

Permainan gitar dengan tangan kidal yang sangat jarang ditemukan dirinya membuat Kylie sedikit tersanjung pada Hero.

Seperti sekarang ini, tepat didepannya Hero sedang bermain gitar dengan cara uniknya sambil bernyanyi say you won't let go dari James Arthur. Suaranya benar benar indah seperti Justin Bieber. Tetapi Kylie berusaha mengontrol tatapan kagumnya dengan menampilkan raut wajah malas. Hari ini kelas vocal dan keduanya bertemu di kelas yang sama.

Seluruh siswa bahkan Mr. Jonas bertepuk tangan saat Hero mengakhiri lagunya. Beberapa pekikan wanita terdengar saat melihat senyum Hero. Terkecuali Kylie yang hanya menanggapi dengan tepuk tangan biasa.

Setelahnya kelas vocal berakhir dengan beberapa wanita yang mendekati Hero. Kylie yang tak mau ambil pusing berjalan keluar berencana menuju kafetaria untuk sekedar membeli burger.

Saat melewati ruang pentas seni, samar samar Kylie mendengar suara beberapa orang yang bernyanyi karena penasaran Kylie ingin melihat mereka. Kebetulan pintunya terbuka sedikit itu menjadi kesempatan Kylie untuk mengintip.

My location unknown tryna find a way back home to you again.
U gotta get back to you...
Gotta gotta back to you...

Mereka adalah anggota Pitch Note yang sedang berlatih tepat di atas panggung pentas seni. Kylie terus memperhatikan penampilan mereka. Keinginan Kylie untuk masuk menjadi salah satu dari mereka semakin besar.

"3 hari lagi mereka mengadakan audisi. Kau bisa ikut kalau mau" suara serak Hero tiba tiba terdengar tepat di samping Kylie yang sudah bersandar pada pintu dengan kedua tangan dimasukan ke kantong celana jinsnya.

"kau tau dari mana? Bahkan pamflet audisi pun belum di sebarkan" Kylie menggeleng samar dan tetap memusatkan perhatian pada latihan Pitch Note.

"ahh i know.. Because your girlfriend as a leader right? Aku bisa audisi tanpa bantuanmu" Kylie melangkah pergi dengan raut wajah malas. Sedangkan Hero yang merasa ada kesalah pahaman tertawa dan langsung mengikuti langkah Kylie.

"jika kau tidak mengetahui apa apa tanyakan kepadaku agar tidak ada kesalah pahaman" jelas Hero yang sama sekali tidak di tanggapi Kylie. Kylie pergi berlalu dari hadapan Hero yang makin membuatnya bingung.

Usai membeli burger Kylie berencana ingib mampir ke taman hanya untuk duduk dan membaca novel. Seluruh siswa yang sudah selesai mengikuti pelajaran dibolehkan pulang dan itu terserah masing masingnya masih ingin di sekolah atau pulang karena sekolah tidak membatasi pergerakan muridnya.

Baru melangkah keluar dari gedung A seorang wanita bertubuh tinggi proposional menabrak bahu Kylie yang membuat burgernya jatuh terhambur di tanah. Kylie dibuat sangat terkejut olehnya.

"Kylie Conte. Right?" tegur wanita dengan pakaian yang sangat terbuka memperlihatkan lekuk tubuhnya menatap Kylie dengan tatapan sinis. Kylie yang merasa kesal karena burgernya jatuh akibat tabrakan wanita vulgar ini hanya menghela nafas pelan.

"ada apa? Aku baru saja melihatmu hari ini"

"uhh~ sharp.. Berhenti bersikap seperti perempuan tak tahu malu. Aku Camila Summer, seluruh sekolah mengenalku! Dan ku peringatkan padamu untuk berhenti mendekati pacarku" ucapan pedas wanita bernama Camila itu menjadi serangan tiba tiba pada Kylie yang hanya menatap bingung ke arah Camila.

"pacarmu? Mengenalmu saja baru ini bagaimana aku tahu tentang pacarmu. Weird" balas Kylie yang membuat Camila merasa tertantang. Ia mengangkat dagunya tinggi seakan mengajak ribut. Baru saja ingin melayangkan ucapan pedasnya interupsi suara serak Hero membuatnya terdiam seketika.

"what are you doing? Stop doing that you look like a bitch Camila" Hero memegang tangan Kylie yang masih terkejut dengan kedatangan dan perkataan Hero pada Camila. Kylie yang dibawa pergi oleh Hero hanya diam mengikuti langkah besar lelaki tampan itu.

Hero membawa Kylie pada sebuah ruangan kosong yang sangat luas. Sejauh mata memandang hanya terdapat sofa beserta meja yang dihiasi tempat pulpen.

Hero duduk di atas meja tersebut dengan sebuah hoodie hitam yang bertengger di bahunya dan tangan memegang bola rugby.

"berapa wanita yang sudah menjadi pacarmu? Kau ini sangat aneh" ujar Kylie membuat Hero yang tadinya diam tertawa dibuatnya.

"aku kan sudah bilang padamu. Jika tidak tahu apa apa tanyakan padaku. Keras kepala sekali"

"berhenti mengataiku! Buktinya setiap wanita asing yang menghampiriku mengaku sebagai pacarmu. Tidak usah mengelak lagi" jelas Kylie yang sudah beberapa kali di datangi wanita wanita yang jelas adalah penggemar Hero.

"kau ini lucu sekali. Jika kau mengatakan itu karena Camila, itu benar. Tetapi itu dulu" jelasnya.

"wait. What? So are you saying that my guess is wrong, is it only camila?" pertanyaan bertubi tubi Kylie dibalas anggukan beserta kekehan Hero.

Kylie merasa wajahnya memerah karena sudah salah menduga. Ini benar benar memalukan. Karena merasa malu Kylie segera mengambil pulpen yang disimpan pada sebuah kotak disamping Hero. Memainkannya sehingga tercipta sebuah nada dengan wajah tertunduk malu.

(Hero POV)

Ohh noo stop it. Hentikan wajah menggemaskanmu itu, dia benar benar membuat pikiranku selalu terbayang oleh wajahnya.

Sejak awal aku bertemu dengannya wajah malu dan kesalnya adalah pesona yang paling menarik perhatianku. Dan aku merasa nyaman saat bersama dengannya.

Kylie mengetuk setiap pulpen yang di pegangnya diatas meja.

I am not the kind of girl
Who should be rudely bargin' in on a white veil occasion
But you are not the kind of boy
Who should be marryin' the wrong girl

Sorot biru tajam Hero menatap lurus pada wajah Kylie yang memancarkan kecantikan naturalnya. Bola mata abu abu berbinar ciri khasnya menjadi favorit Hero pada Kylie. Suara lembut Kylie saat bernyanyi pun menjadi pesona tersendiri pada dirinya.

Tuk tuk tuk

Ketukan pulpen dengan meja berhenti seiring setengah bait lagu speak now selesai di nyanyikan Kylie. Tatapan mata keduanya bertemu dengan jarak wajah yang terbilang dekat.

Retina abu abu berbinar dan biru tajam keduanya beradu tatapan yang membuat mereka larut dalam suasana.

Senyum tersungging pada wajah tampan Hero yang sanggup membuat jantung Kylie berdegup cepat entah pertanda apa.

"sepertinya kau terlalu larut pada ketampananku Kylie" senyum jahil muncul seiring tawanya. Kylie yang kembali dibuat salah tingkah berjalan keluar ruangan dengan wajah merah bagai kepiting rebus tidak memperdulikan tawa puas Hero di sana.

"akan ku buat kau jatuh cinta juga padaku.. Kylie Conte"

Continue.....

KYLIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang