Happy reading
~~~~~~~
Kegiatan MPLS sudah berlalu dari beberapa hari yang lalu, dan kini saatnya untuk saling mengenal dengan teman teman baru yang akan menjadi sohib selama tiga tahun ke depan di SMA
Kay mengambil duduk di bangku paling belakang, yah biasa lah kalau anak cowok yang tidak terlalu minat untuk belajar pasti akan mengambil kursi paling belakang, dimana tempat perkumpulan para pria
Kay menghitung isi kelas yang sesamanya, hanya berjumlah 8 orang dan yang lainnya di huni oleh kaum hawa
Maklum, kalau kelas MIPA pasti lebih dominan dihuni oleh kaum cewek mayoritas anak bureng, Kay saja masih bingung kenapa dirinya dimasukkan ke kelas MIPA padahal ia sama sekali tidak doyan dengan rumus rumus
"Kantin yuk bro!!" ajak Yadi, selaku teman sebangku Kay
"Males gue....tanggung nih udah episode akhir" jawab Kay menolak ajakan Yadi
"Okey....kalau gitu gue cabut dulu" pamit Yadi sebelum beranjak pergi meninggalkan kelas yang sangat ramai dipenuhi dengan siswa siswi yang sibuk dengan urusan masing masing
Kay hanya fokus menatap layar ponselnya tanpa memperdulikan orang disekelilingnya lagipula tidak ada seorang pun yang dia kenal, kebanyakan temannya masuk ke kelas IPS dan IBB bahkan pacarnya pun juga seorang anak IBB
Hingga suatu keributan mengalihkan perhatiannya
"WOY.....ADA YANG PINGSAN"
"TOLONGIN TEMEN GUE DONG ...."
gadis itu meraung raung berusaha mencari pertolongan
Seluruh kaum perempuan berkumpul mengelilingi gadis yang sedang pingsan itu, namun mereka tidak bisa berbuat apa apa, mengangkatnya? Mana bisa, orang yang pingsan badannya gede
"WOY.... YANG COWOK TOLONGIN DONG" teriak salah satu siswi kearah belakang, yaitu tempat perkumpulan cowok
"DI DEPAN ADA MUSUH"
"LARI......LARI....."
"MATI LO ANYING"
"DOUBLE KILL"
tidak ada yang menghiraukan teriakan cewek itu, mereka hanya sibuk dengan ponsel yang mereka genggam saat ini
Kay menghela napas panjang melihat pemandangan yang cukup memprihatinkan
Ada yang lagi sakit, bukannya membantu malah asyik main game....dasar kutu
Kay mendekati kerumunan anak cewek yang sedang panik melihat salah satu teman mereka ada yang pingsan
Kay kemudian berjongkok dan menggendong tubuh gadis itu
"antar ke UKS aja" kata salah seorang siswi yang diyakininya adalah teman gadis yang sedang ia tolong saat ini
Lo pikir gue mau bawa ke rumah gue
Kay hanya terus berjalan menyusuri koridor kelas dan menuju ke UKS
~~~~~~~
"Nama Lo Kay kan?" Tanya seorang siswi yang tengah berdiri menatapnya
Kay hanya melirik gadis itu dan mengangguk membenarkan tanpa melepaskan earphone yang terpasang di telinganya
"Thanks yah udah bawa temen gue ke UKS tadi" ucap gadis itu dengan tulus
"Gak usah terima kasih" jawab Kay seadanya
Gadis itu belum juga beranjak dari tempat berdirinya membuat Kay merasa risih melihatnya "mau ngomong apa lagi?" Tanyanya sambil mendongakkan kepalanya menatap gadis itu
"Mmmm....gue cuman mau kasih ini sebagai ucapan terima kasih gue" kata gadis itu lagi dengan nada gugup
Kay menatap minuman yang disodorkan gadis itu padanya "taro disitu aja" suruh Kay sambil memajukan dagunya sebagai kode
Gadis itu menaruh minuman yang dibawanya ke atas meja, bukan di meja Kay melainkan di atas meja Yadi
Gak baik kan nolak rezeki
~~~~~~~
Berbeda dengan kelas MIPA, kelas IBB cenderung lebih berisik dan santuy
Yups...key lebih memilih untuk masuk di jurusan Bahasa dibanding MIPA, alasannya tentu saja karena tidak ingin memakan rumus, alasan lain karena IBB selalu santuy dan katanya banyak jamkos nya
Surga dunia untuk para siswa siswi yang tidak senang untuk belajar
"Eh anak curut....." Katanya saat melihat seorang gadis yang masih menggandeng tasnya baru saja masuk kelas
"KEYSI....." teriak gadis itu saat mendapati sosok yang tidak asing baginya
Rana melangkah mendekati keysi lalu memeluk gadis itu erat "gue enggak bisa napas monyet..." umpat keysi sambil menjauhkan tubuhnya dari Rana
"Kita duduk sebangku yah" kata Rana lagi
"Ogah gue duduk sama Lo"
"Kejam bangat sih Lo sama temen sendiri" omel Rana tak terima
"Emangnya kapan gue pernah baik sama Lo" timpal keysi lagi tak mau kalah
Rana berpikir sejenak "iya juga yah, perasaan Lo emang selalu jahatin gue dari dulu"
"Tuh Lo tau"
"Bodo amatlah, yang pasti gue mau duduk di sebelah Lo" katanya tak terbantahkan
"Up to you"
Rana mengambil duduk di sebelah keysi walaupun ia tahu nyawanya akan terancam jika duduk bersama gadis macam keysi, tapi tak apa lah lagipula tidak ada yang dikenalnya selain keysi
"Eh Key"
"Apa?"
"Kay lanjut disini juga?"
"Enggak"
"Lah terus?"
Key meletakkan handphonenya dan menatap Rana dengan tatapan mengintimidasi "kenapa sih Lo kepoin pacar gue?" Tanya keysi tak santai
"Santai aja kali, kan cuman nanya"
"Kita enggak satu sekolahan" jawabnya tanpa beban
"WHAT?" teriak Rana histeris
"Gak usah sok Inggris deh Lo bangke" ucap keysi malas
Rana tertawa lantang tanpa memperdulikan orang di sekitarnya yang menatap aneh pada dirinya
"Lo kalau kesurupan jangan dekat gue" kata keysi "bikin malu tau nggak" sambungnya lagi
"Gue jamin key, hubungan Lo gak akan mulus kaya waktu SMP" titah Rana seenak jidat setelah puas tertawa
"Wah....kalau mulut Lo udah gak pernah keserempet motor bilang sama gue, biar gue yang serempet mulut Lo pake ban motor" timpal keysi mulai naik pitam
"Jahat amat Lo key" kata Rana sambil menyentuh bibirnya membayangkan wajah keysi yang dengan tega menganiaya bibirnya
"Lo sih ngaco"
"Yaelah....gue nggak ngaco, buktinya kakak gue aja yang sekelas sama pacarnya, ujung ujungnya putus...." Rana menggantungkan kalimatnya "apalagi Lo yang beda sekolah"
~~~~~~~
Jangan lupa vote cerita ini👍👍
KAMU SEDANG MEMBACA
AI✓(Tamat)
Romancedua huruf yang sangat sederhana menggambarkan bagaimana kesederhanaan yang membuat siapapun merasa.bahagia kata yang berarti cinta kata yang selalu memberikan senyuman dan kenyamanan namun dalam waktu yang bersamaan dapat membuat luka yang terbuka...