16

24 4 2
                                    

Jangan lupa vote sebelum membaca🙏

Dan jangan lupa juga untuk setel lagu paling sedih yang kalian punya yah supaya feel-nya dapet hehehe.....

Tarik napas lalu hembuskan....tarik lagi lalu....

Selamat membaca

~~~~~~~

Detik berganti menit, menit berubah menjadi jam, dan kini matahari sudah mulai meninggalkan singgasananya

Key teringat dengan pesan Mamanya agar pulang sebelum Magrib, katanya anak gadis gak boleh pulang malam...pamali

Entah itu benar ataupun salah, hanya Tuhan yang tahu

Manusia hanya di tugaskan untuk hidup dan melakukan kewajibannya, selebihnya adalah urusan ilahi

Sudah hampir dua jam setelah kepergian Kay, namun pemuda itu belum juga menampakkan batang hidungnya

"Eyang, keysi mau pamit pulang aja yah" kata key meminta izin pada eyang Nini

"Tapi ini sudah sangat sore nak, lagipula tidak ada angkutan umum disekitar sini" kata eyang mengkhawatirkan keputusan Key

"Mama pesan supaya Key pulang sebelum Magrib, eyang" jelas key mencari alasan, pasalnya ia sudah tidak tahan jika terus terusan menunggu Kay tanpa kepastian yang jelas "key takut Mama khawatir" sambungnya membuat eyang Nini sedikit berpikir

"Apa kamu sudah menelpon Kay?" Tanya eyang Nini lagi

Key hanya mengangguk kecil "tidak ada jawaban, sepertinya urusan Kay sangat penting" katanya membuat eyang Nini menghela napas

"Tapi tidak baik jika kamu pulang seorang diri"

Key tersenyum pada eyang Nini lalu menggenggam tangan wanita itu dengan lembut "eyang tidak usah khawatir, keysi bukan anak kecil yang harus dikhawatirkan" kata key menenangkan eyang Nini

"Baiklah" eyang Nini akhirnya memperbolehkan key untuk pulang sendiri, lagipula jika semakin malam dan Kay belum juga datang, itu malah akan lebih berbahaya untuk key pulang sendiri

~~~~~~~

Key terus melangkah di temani dengan langit yang terus meredupkan cahayanya, ingin sekali ia menangis tapi ia tahu, menangis tidak akan membantunya malah akan membuatnya semakin terlihat lemah

Sempat terlintas di pikirannya untuk meminta Mamanya menjemputnya namun ia tidak ingin merepotkan Mamanya, lagipula Mamanya mengetahuinya pergi bersama kay

Apa yang akan mamanya pikirkan jika ia meminta untuk dijemput.....huh

Belum ada tanda tanda jalan raya dihadapannya
hanya jalanan kecil yang sedikit rusak yang terus ia dapati,

jaraknya saat ini memang masih sangat jauh dengan jalanan raya tapi apa boleh buat, tidak ada jalan lain selain terus berjalan dan mengusir semua pikiran aneh yang sempat singgah di kepalanya

Key menatap baterai HP nya yang sudah merah, dan beberapa menit kemudian bergetar, bukan karena ada panggilan melainkan HP nya mati karena lowbat

Sial, sampai kapan key akan berjalan seperti saat ini terlebih lagi dadanya mulai terasa sesak karena kelelahan

Key menatap langit yang mulai berubah gelap, menyisakan awan gelap yang semakin berdesakan

'Tuhan bantu key, apa yang harus key lakukan saat ini?' batin key sebelum butiran butiran bening yang sejak tadi ia tahan akhirnya jatuh membasahi pipinya

Hawa dingin terus terusan menusuk kulitnya, rasa sepi ditemani dengan bunyi jangkrik membuat tangisan key semakin pecah

Ia mengingat Mamanya yang akan mengkhawatirkannya, bagaimana Mamanya akan merasa panik karena menanti kepulangannya

AI✓(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang