11

25 5 1
                                    

Happy reading

~~~~~~~

Kay terdiam mematung, tenggorokannya seketika mengering, tidak ada kalimat yang bisa dikeluarkannya

Apa telinganya tidak salah dengar? Key meminta putus?

Kay membasahi bibirnya yang mengering "udahan?" Tanya Kay, memastikan kembali bahwa telinganya tidak salah dengar

Tatapan key padanya sangat teduh dan tenang menandakan gadis itu memang sangat serius dengan keputusannya

"iya" key membenarkan pertanyaan Kay

"Kenapa?"

Key mengulum senyumnya "aku merasa kamu semakin jauh kay"

"Maksudnya?"

"Aku udah lelah dengan semuanya"

"Sumpah, gue enggak ngerti arah pembicaraan lo"

Key menggeleng lemah "kamu enggak harus ngerti kok"

"Key....jangan buat gue bingung, gue nggak mau putus sama lo" katanya memohon sambil menggenggam tangan key "gue cinta sama Lo"

"Maaf Kay, semuanya sudah terlalu berat" key melepaskan genggaman Kay "aku harap, kamu menghargai keputusanku"

"NO...."

Key menggigit bibir bawahnya, kenapa Kay? Kamu yang memulai semuanya, tapi kenapa kamu tidak ingin mengakhirinya?

Kay menyapu wajahnya frustasi "gue antar Lo pulang" kata Kay dingin

"Enggak usah Kay, aku pesan taksi online aja" tolak keysi lembut

Kay menatap keysi dingin, tatapan yang tidak pernah ia berikan pada gadis itu

"Lo pacar gue, jadi Lo harus nurut apa kata gue" katanya tak terbantahkan

Key menelan salivanya, tak terasa tangannya saat ini mulai terkepal, amarahnya sudah naik ke ubun-ubun

"Lo bilang pacar?"

Kay tersentak melihat tatapan keysi yang berubah dingin dan tajam

"Selama ini Lo kemana?" Tanyanya dengan tajam

"Lo enggak pernah balas chat gue, Lo enggak pernah nelpon gue"

"bahkan Lo enggak berminat untuk bicara ke gue kay, tapi gue tetap diam kan?"

"karena gue tahu, walaupun Lo pacar gue tapi Lo juga punya privasi dan gue menghargai itu"

Key tersenyum sinis sebelum melanjutkan untuk mengeluarkan semua isi hatinya

"Dan apa balasan Lo Kay? Lo malah nyakitin gue, lo dengan gampangnya deket sama cewek lain kay" katanya sambil menatap Kay dengan amarah

"Bodah kan gue? gue terlalu cinta sama Lo sampai enggak ngelihat wujud asli Lo kay"

"DAN LO MASIH BERANI SEBUT GUE PACAR?"

Kay terdiam membisu, ia tidak pernah melihat sosok key yang seperti saat ini, bahkan ia tidak pernah menyangka key bisa sangat marah dan kasar seperti ini,

sangat berbeda dengan Key yang selama ini dia kenal, key yang penuh dengan kelembutan dan senyuman

"Btw, congratulation untuk Lo dan Nadira, semoga Nadira enggak bernasib sama kek gue" katanya sebelum memesan taksi online lewat hp nya

Kay menarik pergelangan tangan key dengan kasar

"Argh....sakit Kay...." Keysi menepis kasar tangannya dari cengkraman Kay

Kay menatap keysi lekat "key.....gue enggak mau putus sama Lo" katanya dengan penuh penekanan

"Up to you, Lo mau anggap apapun gue nggak peduli, yang pasti gue udah enggak punya hubungan apa apa lagi sama Lo" katanya dengan santai sebelum akhirnya masuk ke dalam taksi online yang baru saja tiba

~~~~~~~

Kay menatap baksonya dengan tidak minat "ngapain sih Lo posting?" Tanya Kay tak habis pikir dengan Nadira

Yang ditanya hanya terdiam dengan penuh rasa bersalah

"Tujuan Lo apa sih, Ra? Lo tau kan kita hanya teman?" Tanya Kay lagi

Yadi hanya diam tak angkat bicara agar memberi keleluasaan pada mereka berdua

"Gue enggak berniat untuk rusak hubungan Lo Kay"

"Terus maksud Lo apa?"

"Gue enggak mengira akan kek gini" kata Nadira semakin merasa bersalah

"Lagian gue upload itu di akun baru gue, dan yang tahu itu hanya keluarga gue dan dua teman dikelas" jelas Nadira jujur

"Lalu darimana key mendapat akun itu?"tanya Yadi mulai membuka suara setelah lama terdiam "apa dia menjelajahi satu persatu akun yang ada" lanjut Yadi memikirkan segala kemungkinan yang bisa saja terjadi

"key bukan tipe orang yang seperti itu" tambah Kay, mengingat key tipe orang yang tidak suka membuang buang waktunya hanya untuk urusan tak berguna

"Lagipula dia kan enggak kenal gue"

Benar juga apa yang dikatakan Nadira, keysi bahkan tidak pernah bertatap muka dengan Nadira

"Atau mungkin saja ada orang yang kasih tau ke dia" kata Yadi mengeluarkan pendapatnya

Nadira mengernyit "tapi siapa?" Tanya Nadira kehabisan akal

"Adeline" Nama itu adalah yang pertama terbersit di pikiran Nadira, karena hanya Adeline dan Denis yang mengetahui akun itu selain keluarganya

"Adeline?" Tanya Kay sedikit ragu, pasalnya Adeline adalah gadis anti sosial yang penuh dengan ambisi terpendam, sedikit bicara namun jika berbicara akan menusuk hati lawan bicaranya

Adeline juga adalah tetangga satu kompleksnya

Kenapa harus Adeline

~~~~~~~

Kay melangkahkan kakinya ke taman kompleks rumahnya, taman yang selalu dijadikan Adeline sebagai tempat bekerja tugas mengingat tempat itu selalu sepi

Dan benar saja, gadis itu sedang fokus bergelut dengan kalkulator dan beberapa buku paket dihadapannya

Kay sebenarnya tidak pernah berbicara dengan gadis itu, ia bahkan jarang bertatap muka pada gadis itu tapi karena mereka sekelas, jadi Kay tidak ragu untuk menyapa gadis itu

"Adeline......"

Gadis itu menoleh menatap Kay namun hanya sekilas kemudian kembali lagi fokus pada buku paketnya

"Boleh gue nanya sesuatu?" Tanya Kay dengan sopan

Adeline tidak memperdulikan keberadaan Kay yang hanya dianggapnya seperti angin dan udara yang tak kasat mata

"Plisss.....gue butuh penjelasan dari Lo" bujuk Kay masih belum menyerah

Adeline menghentikan kegiatannya "apa?" Tanyanya datar

Kay tersenyum kecil, akhirnya kerja kerasnya membuahkan hasil

Tanpa membuang waktu lagi, Kay akhirnya mengambil duduk di kursi yang ada dihadapan Adeline

Ini adalah kesempatan emas untuknya, karena biasanya Adeline tidak akan mau diajak bicara

"Sorry nih kalau gue lancang, tapi Lo kenal keysi enggak?" Tanya Kay langsung

Adeline terdiam sejenak sebelum akhirnya mulai bicara lagi
"Keysi Andria Yamamoto, bahkan gue kenal dia jauh lebih baik daripada Lo"

~~~~~~~

Selesai akhirnya.....

Jangan lupa voment... Karena voment kalian sangat berharga



AI✓(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang