Case 12 : bts

5.2K 1.1K 131
                                    


Dibalik layar.

-

"Sepertinya ada yang melapor, Eric,"

Eric terdiam. Di bunker ini hanya ada dirinya, Caitlin, Wanda, Jason, pengamat cctv, dan 3 keamanan. Eric tahu betul mereka semua, kecuali ... Eric kemudian tersenyum tiba-tiba.

"Apa surat ini merugikan kita? Hm?" Tanya Eric kepada Caitlin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa surat ini merugikan kita? Hm?" Tanya Eric kepada Caitlin.

"Er, kemungkinan besar. Kau harus pandai-pandai membuat alasan logis saat orang itu tiba disini,"

"Katakan, Caitlin," Eric menyobek surat itu menjadi beberapa bagian, "Katakan semuanya. Ethan, hybridnya, sealon, dan makhluk itu,"

Caitlin duduk di sofa dan berhadapan langsung dengan Eric, "Sebaiknya, kau tidak usah mencari kelemahan Ethan,"

"Tidak. Untuk apa? Kami seri sekarang. Aku hanya ingin memahami situasi."

"Jason sudah menceritakan padamu, bukan? Tengah malam saat ia menyelam bersama seseorang yang bernama James, dan insiden berdarah itu terjadi, Jason otomatis terkontaminasi antara darah James atau darah Sealon,"

"Ya, dan dia mengirim sampel darah itu padamu, kan? Kemudian kau menganalisisnya, dan ternyata itu adalah darah-"

"Darah sealon. " sambung Caitlin, "awalnya kupikir, untuk apa James melukai sealon? Setelah hasil analisaku keluar, aku tahu alasannya dibalik itu," lanjutnya.

"Aku menelusuri orang Korea yang menyembunyikan hasil analisis sampel itu darimu, dia ternyata satu jalur dengan Yuan Xi," kata Eric.

Caitlin menghela nafas, "Huh, aku bahkan tak menyadari hal itu. Padahal dokter Bong dan aku sudah lama bekerjasama,"

"Kau tahu letak kejanggalannya?" satu pertanyaan dari Eric membuat Caitlin mengangkat sebelah alisnya.

"Aku menyadap percakapan kru Hermes selama mereka di penginapan," Eric menjeda sejenak, "sungguh unik, semuanya saling terhubung satu sama lain."

"Apa maksud semua ini?"

"Percakapan mereka mengarah pada, Tardigrada. Kau tidak sadar memberikan darah bersih kepadaku. Seperti yang kau katakan sebelumnya, darah sealon dipenuhi oleh tardigrada yang membuatnya hidup lama. Tak ada tardigrada sama sekali dalam darah ini. Karena apa? Kurasa orang korea itu berhasil menipumu,"

Caitlin terlihat berpikir keras, "aku tahu itu. Hanya tak habis pikir mereka mengambil semuanya,"

"Menurutmu darimana Ethan mendapat tardigrada itu?"

"Karena misi yang kau perintahkan, maybe? "

"Aku meragukan itu. Karena semua misi ini sebenarnya, hanya sebuah pengalihan,"

***

Di sebuah halte,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sebuah halte,

"Mr. McCagall, tunggu!" Awsten buru-buru keluar restoran sambil menggigit roti bakarnya yang masih panas, menyusul Loski yang tiba-tiba saja langsung beranjak pergi setelah mematikan telfonnya, berjalan menuju halte depan.

"Urusan kita selesai sampai disini, Tamsen. Mendengar apa yang kau katakan, bagaimana aku bisa tenang sementara putra dan keponakanku adalah target dari kakak tirimu?!"

"Bwleh. Sekali lagi, namaku Awsten, not Tamsen, Mr. McCagall. Siapa sebenarnya Tamsen ini? Nama yang sangat tidak estetik," kritik Awsten.

"Nah, Awsten maksudku. Kau lihat, aku barusan menelpon kolegaku yang kebetulan bekerja dalam WHO. Kau pasti tahu apa itu, bukan? Sepertinya mereka akan menindaklanjuti apa yang dilakukan kakakmu terhadap temanmu-siapa namanya? Ashton?"

"Jason, Mr! Oh, god. Aku tidak bermaksud hate speech, but kuakui tampangmu masih fresh dan awet muda, namun kenapa cepat sekali pikunnya?!"

"Memang susah menghafal nama orang asing yang tak kau kenal sebelumnya, aku akan kembali ke Amerika secepatnya. Dan juga, karena aku kaya, akan kuberi kau uang. Hitung-hitung, beramal," kata Loski sambil mengeluarkan sebuah amplop coklat yang tebal dari tasnya.

Mata Awsten berbinar sesaat, ia sadar akan ucapan Loski barusan.

"Tunggu, apa kau bilang telah menghubungi WHO?!"

"Bukan bermaksud hate speech juga, apa kau tuli?"

Awsten menjambak kedua sisi rambut hijaunya frustasi, "Eric akan membunuhku. Ia pasti tahu kalau itu ulahku, padahal bukan," katanya sedih.

Loski hanya diam. Ia mengamati pemuda idiot dihadapannya ini iba.

"Mr, tolong tunda kepulanganmu, setidaknya, dua atau tiga hari? Aku akan menghubungi Paquito," kata Awsten lagi.

"BHAH! aku tidak ada waktu selama itu!"

"Sans! Baiklah sehari saja! Aku harus mengetahui alasan Eric melakukan hal nekat ini!"

"Mengapa tidak dari dulu kau hubungi temanmu itu dan malah menghubungiku? Kampret!"

"Kupikir anda juga harus mengetahui ini. Karena Paquito tidak bisa membantuku secara langsung sepertimu, Mr. McCagall,"

"Harus kupastikan Daniel baik-baik saja, baru aku akan membantumu!"

"Kau tidak memastikan putramu juga?" Awsten meringis, takut kalau Loski menyemburnya.

"Mencemaskan anak itu hanya akan semakin membuatku cemas! Lebih baik aku mencemaskan diriku sendiri!"

"Sebaiknya kita kembali, Mr. McCagall," kata Awsten saat melihat langit yang mendung.

***

Di Bursa yang tengah mendung, disisi lain langit Jakarta juga menunjukkan hal yang sama.

Damian, Megan dan Moris baru saja tiba di bandara, Moris masih ingat betul jalanannya walau ia hanya pernah sekali menapakkan kaki di tempat tujuannya dulu dan sekarang.

"Sampelnya kau bawa, kan?" tanya Moris.

"Aman," jawab Damian.

Megan hanya mengikuti dua orang disampingnya ini dengan tak bersemangat, "jangan lupakan janji kalian sebagai ganti aku ikut tinggal," kata Megan.

"Hah, kau akan tahu," kata Moris, "Kurasa Ethan harus menyeriusi hidupnya dulu, baru serius dengan orang lain,"

NASA
















NASA : Tardigrada (3) | SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang