Case 34 : Restless

3.9K 970 475
                                    

"Aku baru saja ingin merayakan kepergian Ethan setelah ia usai menginap dan keluar dari rumah ini, tapi sekarang, malah kau yang menginap?!" Alan tak habis pikir dengan dua rekannya ini. Mereka sama-sama punya rumah sendiri namun masih saja menyusahkan dirinya.

"Aku tahu kau butuh bantuan atas semua ini," kata Caitlin santai.

"Tapi tidak harus pakai menginap segala! Kau tak peduli bisikan tetangga, hah?!"

"biar saja," kata Caitlin sambil menggigit rotinya, "kau bilang kemarin Loski bersama Jason?" Lanjutnya.

"Hm," Alan meneguk segelas jus dan bersandar di meja makan, "dia bilang juga sedang bersama seseorang bernama Tamsen,"

"Tamsen?" Caitlin mengangkat sebelah alisnya, "Awsten maksudmu?"

"Dia bilangnya Tamsen, ok?"

"Awsten. Dia adik tirinya Eric,"

"Lho, adik tiri?" Alan sedikit terkejut.

"Kehidupan keduanya sangat bertolak belakang," kata Caitlin, "tapi tak masalah jika dia miskin, asalkan good looking,"

"Jiah, dasar centil,"

"Apa kau bilang?!"

"Kau tahu apa yang Eric kerjakan tanpa sepengetahuan kami?" Alan menghentikan topik panasnya tadi, menggantinya dengan yang baru. Berdebat dengan Caitlin hanya akan melelahkan.

"Yang kutahu dia sibuk dengan penelitian Jason, tardigrada itu, dan ada beberapa yang ke Islandia," jelas Caitlin terlihat mengingat-ingat.

"Islandia? Untuk?"

"Eric bilang misi yang sama. Tapi orang-orang itu memakai masker, jadi aku tidak tahu siapa mereka. Aku hanya berpapasan sebentar di bandara saat keberangkatan menuju Turki,"

"Hm, aneh,"

"Eric orang paling aneh yang pernah kutemui, apalagi adik tirinya itu! Tingkah keduanya membuatku muntah!"

"Memangnya apa yang Direktur lakukan?"

"Sepertinya ia sangat membenci adik tirinya itu. Terbukti bahwa saat adiknya berkunjung ke Bunker, Eric langsung menaburkan garam di tempat yang telah dilalui oleh Awsten. Sungguh kekanak-kanakan, bukan?"

"Hm, biarlah. Aku tidak peduli. Kedipan merah terakhir tadi, setelah ku cek, bukan di Madagascar. Anehnya, gempa tersebut disebabkan oleh hal yang sama; aktivitas vulkanik. Bedanya, gunung di Islandia ada di darat, sedangkan gunung yang menjadi pemisah perairan Mozambik dengan Kepulauan Madagascar berada di bawah air," jelas Alan menerawang.

"Lalu?"

"Dua tempat ini terhubung oleh satu jalur lempeng yang sama, Islandia, Madagascar. Berdasarkan hipotesisku saat di Indonesia pada awal misi, seharusnya getaran ini akan merambat langsung menuju gunung di daratan Madagascar, bukan sebaliknya,"

"Kau tak bertanya kepada USGS soal ini?"

"Tak ada waktu bagi mereka untuk meladeni ahli geologi sepertiku, Cat. Rumuskan dengan Didit dulu saja, karena dia baru saja merespon penelitianku."

***

Bursa Airport, Turkey.

"Stay safe ya, Los! Titip salam untuk Ethan!" Paquito melambaikan tangannya ke arah Loski yang sudah berlalu, sebelah tangannya ia gunakan untuk menopang beban Riley yang ia gendong.

"Selamat jalan, Sultan! Aku merindukan hartamu!" Kata Awsten jujur, sebelum Paquito secara refleks menginjak kakinya.

NASA : Tardigrada (3) | SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang