Se simple itu ternyata bahagia.
🌻🌻🌻
Setelah kegiatan sekolah yang di lakukan Azelyn, kini ia bersiap siap menuju tempat pemotretan. Kali ini ia dipilih menjadi brand ambasador butik terbaru.
Ia memang bukan model yang sangat terkenal, setidaknya meski begitu ia bisa membiayai dirinya sendiri, dan memiliki cukup uang.
Azelyn berjalan menuju ruang ganti, ia sudah disuguhkan dengan berbagai model pakaian. Yang kali ini bertemakan Korean style fashion girl.
Azelyn melihat beberapa sketsa yang telah dibuat oleh sang desainer fashion butik tersebut.
Azelyn tampak imut, dengan pakaian yang ia gunakan saat ini.
"Azel sudah siap? Kita mulai ya sesi pemotretannya," ujar sang owner butik.
Azelyn berlenggok di depan kamera, terlihat sangat stylish nan cantik. Gayanya pun terlihat sangat memukau.
" 1 2 3!" cekrek
Cekrek cekrek cekrek
"Satu kali lagi ya!"
Cekrek.
"Ok, kita istirahat dulu!"
Bu Rita selaku sang owner menghampiri Azelyn, bu Rita tersenyum sambil menepuk tangan.
"Tidak salah pilih saya, pilih kamu cantik," ujarnya.
"Terima kasih," ujar Azelyn dengan senyuman yang manis.
"Masih ada sesi potret berikutnya. Kamu makan cemilan aja dulu ya sayang, ibu tinggal,"
Azelyn mengangguk, seraya tersenyum. Ia seperti teringat pada sosok sang bunda.
🌻🌻🌻
Setelah pemotretan semuanya kelar. Azelyn izin pamit pada bu Rita untuk segera pulang.
"Azel pulang dulu bu, terima kasih atas kerja sama nya,"
"Sama-sama nak. Nanti kalau ada apa-apa lagi. Ibu panggil kamu boleh ya?"
"Tentu saja boleh bu, dengan senang hati."
Azelyn menatap arloji kuning nya, jam sudah menunjukan pukul 8 malam.
Sepertinya masih sempat ia menikmati kehangatan coklat panas.Setelah sampai di Cafe yang dituju. Azelyn seperti biasa menuju kursi biasanya. Namun ia sedikit terkejut ketika melihat seseorang menempati kursinya. Dan orang itu adalah.
"Nano, lo ngapain disini?" Keano yang semula membaca koran tersentak, dan menatap Azelyn dengan berbinar.
"Lo panggil gue?" tanya Keano tidak kalah terkejut.
"Lo pikir?" tanya Azelyn datar.
Keano terkekeh. Kemudian berdiri, dan mendorong kursi yang ada di depannya.
"Silahkan tuan putri,"
Azelyn duduk, ia menatap mata Keano intens. Membuat lawannya salting.
"Ngapain disini? Di tempat biasa gue duduk lagi,"
"Ini tempat umum,"
Azelyn menghela nafas, kemudian memanggil waiters untuk memesan minuman favorit nya.
"Jadi, selain suka seblak, lo juga suka coklat?" tanya Keano.
Azelyn tak menjawab, ia terlalu fokus dengan handphone nya.
"Kok gue di cuekin sih," lirih Keano.
"Lo bisa diem gak? Gue lagi fokus baca wattpad. Lagi seru serunya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau, aku dan kenangan
Teen FictionNyaman. Mungkin hanya itu yang dapat di deskripsikan oleh seorang Azelyn Caitlyn. Saat dia tak mempercayai satu pria mana pun di dunia, Keano Semesta hadir membawa perubahan yang berarti didalam hidupnya. Rasa tak percaya, kecewa, dan merasa dikhian...