Janji

33 24 8
                                    

Sebenarnya suka, tapi mau gimana lagi? Dari pada dia pergi menjauh.

🌻🌻🌻

Pagi yang cerah, secerah perasaan Azelyn. Azelyn sangat bersemangat untuk pergi sekolah hari ini, entahlah. Semalaman ia terus saja selalu memikirkan Keano.
Ia selalu berpikir, bagaimana bisa ia senyaman itu berada di dekat Keano? Padahal mereka benar-benar saling kenal.

Azelyn mengoles rotinya dengan selai coklat.
Hari ini dia berencana akan membawa bekal 2. Dan ia akan memberikan bekal yang satu untuk Keano.

Setelah semuanya selesai, Azelyn memasuki mobilnya sambil bersenandung kecil.

"Sepertinya, non sedang bahagia ya?" tebak mang Ujang, sambil menyetir mobilnya.

Azelyn tersenyum.

"Kok mamang tau si? Mamang cenayang ya?" tanya Azelyn sambil tertawa.

"Enggak lah non, mamang nebak aja. Keliatan dari raut wajahnya, sepertinya memang benar sedang bahagia, bahagia kenapa atuh non?"

"Mamang mau tau aja apa mau tau banget?" tanya Azelyn meledek

"Ah- non mah begitu sama mamang,"

"Hmm, mang, wajar gak sih. Kalau kita pergi kesekolah semangat karena ada seseorang?"

"Waduh, gak salah lagi ini mah. non lagi jatuh cinta ya?"

"Ih enggak! Aku gak suka dia sama sekali. Tapi gak tau kenapa aku nyaman aja di deket dia, mungkin karena selama ini aku merasa selalu kesepian, jadi pas dia hadir. Aku merasa sangat bahagia jadinya,"

"Ya, wajar aja atuh non,  non teh sekarang lagi mengagumi namanya,"

"Mengagumi?"

"Iya, mengagumi. Kalau semakin menjadi jadi, non bakalan suka, cinta, terus sayang gak mau ngelepas,"

"Wah, kalau itu sih kayanya enggak deh mang. Aku gak ada pikiran kesana, mungkin benar kata mamang aku hanya mengagumi, hanya sekedar mengagumi."

🌻🌻🌻

Azelyn sampai di parkiran sekolah, ia segera menuju kelasnya. Namun baru seperempat jalan, Azelyn terdiam sebal, lantaran seseorang yang ada di hadapannya kini.

"Azel!"

Azelyn berdecak kesal, melihat pemandangan yang ada di depannya.

Zirkry Mahendra. Kakak kelas Azelyn, orang yang dengan terang-terangan mengakui perasaannya terhadap Azelyn pada semua orang.

"Azelyn! Gue kangen banget ya ampun. Ditinggal lomba masak seminggu lo makin cantik aja," Zikry melebarkan lengannya, bersiap untuk memeluk. Namun, segera dihempaskan oleh Azel.

"Duh galaknya. Ah iya, ini oleh oleh dari Bogor," Zikry menyodorkan lapis talas pada Azelyn.

"Terima ya, itu lapis talas terenak di Bogor, gue juga ngantri panjang banget buat dapetinnya,"

Azelyn melirik lapis talas tersebut dengan datar.

"Gue kan gak minta, kalau lo gak ikhlas ya ngapain, gak usah."

"Eh, bukan gitu maksud gue, ya intinya gue mau lu tau perjuangan gue,"

"Sorry ya kak, tapi gue gak mau!" decak Azelyn

"Tapi lo harus coba, ini enak banget!" Zikry terus memaksa Azelyn.

"Kalau El gak mau, biar buat gue aja! Gue suka kok."

Keano menyambar lapis talas tersebut, kemudian membuka kotaknya, dan makan dengan lahap.

"Enak enak,"

Kau, aku dan kenanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang