Bagaikan senja yang di makan gelap malam, sementara dan menyedihkan.
🌻🌻🌻
Cahaya mentari pagi menerpa, masuk melewati tirai jendela. Hangat menyusupi kulit kulit, menampakan kehidupan di dunia yang fana.
Azelyn terbangun, mengerjap kan matanya beberapa kali. Berusaha mengimbangi cahaya yang menghalangi silau matanya.
Ia menatap bingung ke arah ruangan yang sedang di tempati nya sekarang. Aroma obat obatan menyeruak di indra penciumannya. Selang infus menetap di lengan kirinya.
"El, lo udah sadar? syukurlah." seseorang menghampiri Azelyn, segera memeluknya dengan dekapan hangat dan terlihat jelas sangat khawatir.
"Lun, kok lo ada disini?" jujur saja Azelyn masih bingung, kesadarannya belum seratus persen pulih.
"Jam 2 pagi lo telpon gue minta tolong, gue khawatir. Gue datengin apartemen lo. Pas gue ke sana lo udah gak sadarkan diri."
Azelyn meresapi ucapan Aluna. Mencoba mengingat ingat kembali apa yang telah terjadi.
"Ah- iya, sorry ya ngerepotin,"
"Ngerepotin apanya sih? Kaya ke siapa aja dah lo,"
Azelyn tersenyum, bibirnya masih pucat dan mengering.
"Gue sakit apa? Baik baik aja kan?"
Aluna menatap sendu ke arah Azelyn.
"Semoga gak kenapa-napa ya, gue juga belum tau soalnya, El. Gue tinggal sekolah dulu gak apa-apa kan? Nanti mama gue bakal datang buat jengukin lo."
"Gue ikut sekolah deh," Azelyn berusaha melepaskan selang infus nya, namun dengan segera Aluna tahan.
"Jangan! Lo masih sakit, nanti gue izinin ke sekolah, sekarang lo diem disini aja. Nanti pulang sekolah gue balik kesini lagi, gue bawa Keano dan Lovely."
Azelyn mengangguk pasrah, sebetulnya ia masih merasakan lemas dan sedikit pusing.
🌻🌻🌻
Keano datang ke sekolah sejak pukul 06:30 pagi. Ia sangat bersemangat ingin segera bertemu Azelyn. Semalaman Shinta mamanya terus membicarakan Azelyn. Betapa senangnya Shinta bertemu Azelyn.
"Gue bawa dua kotak bekal. Roti isi selai coklat, pasti Azelyn seneng." binar bahagia terpancar dari raut wajah Keano. Sudah sejak semalam ia terbayang wajah Azelyn.
"Pagi Lovely!"
"Pagi juga No!" Lovely mendekat ke arah Keano
"Nggak bareng El?" tanya Lovely sambil membawa buku novel di lengan kanannya.
Keano menggeleng.
"Gue udah coba chat El tadi pagi, tapi gak di balas, mungkin bentar lagi sampai."
Sekitar pukul 07:01 Azelyn belum juga menampakan dirinya, padahal biasanya. Ia termasuk anak yang rajin berangkat pagi.
"Itu Aluna. Tapi dia juga gak bareng El,"
tunjuk Lovely, Lovely segera menghampiri Aluna, dan segera merangkulnya."Pagi Lun. Kok mata lo item si, kaya mata panda," tunjuk Lovely
Aluna tersenyum singkat.
"Gak tidur semalam Lun?" giliran Keano bertanya
"Nggak, dari semalam gue jagain Azelyn, gue khawatir banget sama dia."
Lovely dan Keano saling pandang, kemudian melirik kearah Aluna meminta penjelasan.
"Azelyn masuk rumah sakit dini hari tadi,"
"El? El masuk rumah sakit. Dia sakit apa?" tanya Keano khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau, aku dan kenangan
Teen FictionNyaman. Mungkin hanya itu yang dapat di deskripsikan oleh seorang Azelyn Caitlyn. Saat dia tak mempercayai satu pria mana pun di dunia, Keano Semesta hadir membawa perubahan yang berarti didalam hidupnya. Rasa tak percaya, kecewa, dan merasa dikhian...