Namjin - Consequences

378 45 2
                                    

Top!Namjoon Sub!Seokjin

Suara derasnya hujan menemani Seokjin yang saat ini sedang duduk di lantai, memandang dirinya di cermin yang berada dihadapannya. Kondisinya saat ini kacau, sangat amat kacau. Mata bengkak, hidung memerah, rambut berantakan serta tubuhnya yang semakin hari tampak semakin kurus dan tidak terurus lagi.

Hari ini adalah hari terpuruk bagi dirinya. Ia tau hari ini akan datang tetapi ia tidak tau rasanya akan sesakit ini. Kalau saja ia tau rasanya seperti ini, ia akan berpikir dua kali untuk mencintainya.

"Hyung, Aku sangat menyanyangimu" saat Seokjin membuatkannya Japchae.

"Hyung sangat baik, pintar, tampan dan cantik pula, Aku sangat beruntung bisa memilikimu" saat mereka berlibur ke pantai, dengan tiba-tiba ia berkata seperti itu sambil menatap Seokjin.

"Hyung, Aku tidak tau seperti apa hidupku jika tidak ada Kim Seokjin dihidupku" saat Seokjin membantunya memasak.

"HAHAHA! Hyung sangat lucu, lihat wajahmu banyak coklatnya. Makan ice cream aja berantakan sekali sih!" saat mereka pergi membeli ice cream bersama di festival tahunan.

"HYUNG LIHAT! JAM KITA KEMBAR!" saat ia membelikan Seokjin jam yang persis seperti miliknya dengan warna yang berbeda.

"Seokjin hyung, jangan sakit dong. Nanti yang membuatkanku makanan siapa? Ini aku bawakan bubur dan obat, ayo makan" saat ia menjaga Seokjin yang mengalami demam tinggi.

"Pelukan dataaang! Hanya untuk seorang Kim Seokjin, siapa yang berani membuat kesayanganku murung seperti ini?" saat Seokjin lelah dengan orang tuanya yang selalu menyuruhnya untuk melanjutkan perusahaan keluarganya.

Bayangan suara laki-laki tersebut terlintas dipikiran Seokjin, bagaimana laki-laki itu tersenyum sambil mengucapkan kalimat tersebut, bagaimana laki-laki itu terus memujinya, terus mengucapkan kata sayang, cinta, terus melakukan hal-hal yang sangat manis menurutnya, terus memberikan perhatian kepadanya dan terus mengatakan bahwa Seokjin merupakan miliknya.

Mencintai laki-laki tersebut merupakan hal terindah bagi Seokjin, selalu berada di sampingnya, memberikan apapun yang dibutuhkan untuknya, menemaninya, dan menjadi pundak baginya. Seokjin tidak keberatan sama sekali. Baginya hal tersebut menyenangkan, karna Seokjin sangat amat menyukai kepribadian laki-laki tersebut, yang ramah, pintar, selalu tersenyum, lucu dan juga kadang ceroboh.

Tetapi ia juga sadar bahwa mencintai laki-laki tersebut memiliki konsekuensi. Yang tandanya ia harus siap merasakan sakit, tapi nyatanya ia tidak siap. Ia menarik rambutnya kasar memikirkan kebodohannya mencintai laki-laki yang selama ini hanya menganggapnya sebatas kakak tertua atau hyung kesayangannya. Seokjin tertawa meratapi kebodohannya, bahkan air matanya seakan kering dan tidak ingin keluar lagi.Ternyata seperti ini rasanya, sesakit ini mencintai seorang Kim Namjoon.

Ia menatap layar ponselnya yang menampilkan foto ia dan Namjoon di festival makanan minggu lalu. Hari itu merupakan hari yang menyenangkan bagi Seokjin, ia mencoba berbagai makanan yang merupakan kesukaanya dengan ditemanin oleh orang yang dicintainya. Sungguh indah bukan? Tetapi hari tersebut juga merupakan hari dimana dirinya mulai menjadi seperti ini. Menjadi kacau. Sudah hampir seminggu ia selalu berada dikamarnya. Tidak ingin keluar, tidak ingin makan, tidak ingin berbuat apa-apa selain diam dan menangis.

Tiba-tiba muncul notifikasi pesan pada handphone yang digenggamnya. Pesan tersebut berasal dari teman-temannya yang terus dihiraukannya sampai saat ini. Tetapi ada 1 pesan yang menarik perhatiannya. Satu pesan dari kontak yang bernama "Namjoonie".

 Satu pesan dari kontak yang bernama "Namjoonie"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
VellichorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang