"Pa pa pachinko.. Pa pa pachinko.."
Dice terkapar di lantai kediaman Ramuda.
Gentaro berada di dapur Ramuda. Ia menghela nafas.
Flashback on
"HUWAA! TOLONGG!" Dice merayap-rayap, ceritanya ia sedang menghindar dari kawanan zombi itu.
"GAAAAAHH!" Teriakannya semakin kencang ketika melihat 2 orang yang membawa senjata (tongkat baseball dan gergaji mesin), mereka berlari ke arahnya dihiasi dengan wajah horror.
Apalagi yang membawa gergaji mesin, ia terus menggasnya sampai mengeluarkan bunyi yang sangat nyaring.
BUAGH!
REEEEENNNGGGGGG!
Beberapa zombie itu terkapar.
"Dasar gembel Shibuya merepotkan."
Dice menatap ke arah suara yang dituju.
"G-Gentaarooo! Ramudaa! Aku senang kalian selamat! Hweee!" Dice memeluk mereka berdua.
"Ugh, lepaskan aku, Dice," pinta Gentaro.
Ramuda hanya tenang-tenang saja dipeluk oleh Dice. Ramuda terus menatap tongkat berlumuran darah yang ia pegang.
"Rasanya asyik ya!" Ucapnya tiba-tiba.
Gentaro dan Dice hanya menatap 'hah?'.
Grraaahhh!
"Biar kutangani~!"
Zombie yang muncul di depan mereka dihalau Ramuda. Suaranya memang terdengar seperti orang yang sedang ceria dan bebas. Tapi tidak dengan gerakannya. Ia membabi buta menghajar si zombie layaknya pembunuh professional.
Dice sempat takut padanya. Ekspresinya begitu mengganggunya. Ramuda menghajar makhluk tersebut sembari tersenyum ria tetapi matanya tenggelam, tidak ada cahaya di dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous World (Hypnosis Mic)
Fanfiction"A-apa yang terjadi?!" Hypnosis Microphone Zombie Attack! AU Tak ada yang berbicara satupun, bisa dikatakan kejadian yang melanda kotanya membuat mereka shock. Kota mereka sekarang seperti kota mati. Tidak ada orang yang lewat satupun kecuali monste...