"Huh, kita kehilangan jejaknya lagi."
"Dia sangat cepat."
"Kita istirahat dulu."
Para member MTC tersebut duduk di teras toko. Entah toko apa itu.
Mereka membuka beberapa bungkus pork bun, seharian ini mereka belum makan apapun.
"Bagaimana caranya kita menahan orang itu?" Gumam Jyuto.
"Terakhir kali aku hampir menemuinya, dia menaruh jari telunjuk pada bibirnya. Apakah itu sinyal supaya kita tidak boleh berisik?" oceh Rio.
"Hah, alasan macam ap-"
"Mungkin." Jyuto memotong ucapan Samatoki.
"Mungkin maksudnya supaya kita tidak berisik, karena keributan bisa saja menarik perhatian para makhluk itu," lanjutnya.
Samatoki yang asalnya hendak menyemprot Jyuto kembali mengatupkan bibirnya. Jyuto mungkin benar, pikir Samatoki.
"Masalahnya.. Samatoki selalu berteriak layaknya seorang tante galak yang narsis, jadi orang itu berlari lagi."
"NANDAYO! BERANI SEKALI KAU MENGATAKAN ITU PADA YAKUZA TERHORMAT SEPERTIKU!"
"Tuh kan."
Rio hanya tersenyum melihat kelakuan mereka berdua.
"Kita harus menunggu lagi orang tersebut besok."
-Tomorrow/ Yokohama Street-
Mereka telah berdiri di depan base mereka. Biasanya pada tengah hari, orang yang mereka maksud akan melewati jalan ini.
"Ngomong-ngomong tentang itu.. Yang dibicarakan baru saja muncul." Jyuto mengambil perhatian Samatoki dan Rio yang sedang mengobrol. Orang yang ditarget berada di seberang jalan yang mereka pijak.
"Samatoki, pastikan kau tidak berteriak kali ini," lanjutnya.
Samatoki hanya mendengus.
Jyuto melambai-lambaikan tangannya kepada orang tersebut.
Manusia yang memakai jas dan tudung putih itu melirik ke arah lambaian.
"Hh! Dia melambai balik." Jyuto terkejut akan balasan si yang dilambai.
Jyuto membuat gestur 'kemarilah' padanya.
Orang itu hendak menyebrang.
VROOOOMMMM!!
TIIIIITTTT!
"Bagus." Jyuto memukul jidatnya sembari mengucap sumpah serapah pada mobil berisik itu.
Tentu saja orang itu menghindar dari suara.
"MOBIL SIALAN!" Samatoki hendak melempar batu pada mobil tersebut.
Meleset.
Ia dapat menerawang sedikit siapa orang yang berada di balik mobil tersebut.
"Itu dia, Nii-san!"
"Ayup!"
Buster Bross bersaudara.
"Syalan itu hendak menangkap target kita!" Samatoki menggertakkan gigi-giginya.
"Kita tidak boleh kalah, kita tangkap orang itu duluan!" Jyuto sudah berlari ke arah orang yang dimaksud, disusul Rio dan Samatoki.
Orang yang sedang melarikan itu hanya kebingungan, otaknya berputar keras.
Mengapa mereka mengincarku.exe.
Mobil yang dikendarai Yamada bersaudara itu melewati si target.
"Kita melewatinya, Ichii-ni!"
"Kita putar balik!" Tanpa basa-basi, Ichiro 'yang tidak bisa mengendarai mobil' memutar balik setir dengan putaran penuh.
"GYAAAHHH!"
"!!!!"
"SIALAN ICHIRO! KAU MAU MENABRAK TARGETKU, HAH?!" Samatoki dan kawan-kawan mulai menghampiri si target.
Si target yang shock hampir tertabrak itu memikir rencana untuk melarikan diri selanjutnya.
Tepat saat itu, zombie-zombie di belakangnya muncul.
"Jangan serang targetkuuu!" Samatoki memukul zombie tersebut.
"Haha, tumbang kau!"
"Samatoki bodoh! Kau punya pistol untuk membunuh zombie itu dengan jumlah banyak," teriak Jyuto.
"Ah-"
Samatoki dan si target kini yang terdesak.
Si target melihat celah untuk melarikan diri. Tanpa ba bi bu, ia sudah melarikan diri dari sana.
Oke, kini hanya Samatoki. Ia mengeluarkan senjatanya dan menembak mereka.
"Dasar orang bodoh itu! Aku jadi kesusahan menembak zombie-zombienya!"
Rio hanya tetap fokus dengan snipernya.
Zonbie yang muncul ada pada jumlah yang di luar jangkauan normal.
Mereka sangat banyak.
VRRROOOMMM!
CRAT!
CESSS!!
Mobil ugal-ugalan Ichiro dan adik-adiknya menabrak mereka dengan puas.
"SAVAGE!" Jiro berteriak di dalam mobil.
Mobil tersebut berhenti di depan member MTC.
"Naiklah kalian para hewan."
Samatoki kali ini hanya menatap Ichiro dengan tatapan mematikan, mengingat keadaan zombie tersebut telah terangsang oleh banyak suara.
Member MTC itu naik, mobilnya sangat pas untuk 6 orang.
Lalu
VROOOOOMM!
"KAU PENGENDARA TERBURUK YANG PERNAH AKU TEMUI!"
"URUSAI!"
-1 Hours later-
Jyuto kini yang menyupir. Dia mengancam Ichiro karena berkendara dengan ugal-ugalan dan berkesempatan untuk memenjarakannya. Ichiro bodo amat, keadaan sedang ruwet begini.
"Kau! Brocon sialan! Kau harus beetanggung jawab karena telah membuat targetku kabur!"
"Hah?! Dia incaranku tahu!"
"Hey! Aku yang menemukan dia duluan!"
"U R U S A I." Jyuto memutar kepalanya 180 derajat ke belakang.
Rio yang duduk di belakang dengan Saburo hanya diam, toh dari awal mereka memang sudah diam.
Jiro akhir-akhir ini kebanyakan melamun. Ichiro juga. Samatoki hanya menatap ke luar jendela mobil.
"Itu dia.." Semua menoleh ke arah Samatoki.
"Orang itu.."
Tbc..
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous World (Hypnosis Mic)
Fiksi Penggemar"A-apa yang terjadi?!" Hypnosis Microphone Zombie Attack! AU Tak ada yang berbicara satupun, bisa dikatakan kejadian yang melanda kotanya membuat mereka shock. Kota mereka sekarang seperti kota mati. Tidak ada orang yang lewat satupun kecuali monste...