Keadaan Chaeyoung makin membaik, permasalahan antara Nyonya Son dan juga Chaeyoung sudah membaik, Chaeyoung memutuskan untuk tetap tinggal bersama Mama nya
Ayahnya yang juga terluka tapi sudah lebih dulu membaik darinya juga menerima keputusan Chaeyoung
Dan mungkin lusa Chaeyoung sudah bisa kembali ke Rumah, sejak ia terbangun, Mark masih setia menungguinya di Rumah Sakit, menemaninya ketika Mama nya harus pulang mengambil pakaian dan keperluan mereka selama di sini dan Kakaknya yang ia suruh makan di kantin Rumah Sakit karena belum makan sejak pagi
Seperti hari ini, Makanya harus mengurus beberapa administrasinya sebelum pulang, dan Kakanya harus pergi ke kantin Rumah sakit, sehingga sore ini Mark yang membantu Chaeyoung berjalan-jalan di area Rumah sakit agar tubuhnya tidak terlalu kaku, Chaeyoung menggandeng erat lengan Mark
"Kamu beneran udah ngerasa gak apa-apa?" Tanya Mark lembut
"Iya gak apa-apa kok, beneran deh." Kata Chaeyoung
"Mark," panggil Chaeyoung setelah ada keheningan sesaat diantara mereka
"Iya, kenapa Chaeng? Ada yang sakit?" Tanya Mark
"Enggak," gumam Chaeyoung sambil menggeleng kecil
"Makasih ya, makasih karena kamu tetep di sini nemenin aku dari awal aku masuk rumah sakit." Gumam Chaeyoung
"Chaeng, itu gak ada apa-apanya buat orang yang aku sayang. Kamu tau gimana takutnya aku denger kamu kecelakaan, aku pikir setelah pergi dari Rumah itu, kamu bakal bahagia, tapi kamu masih dibikin kecelakaan. Aku bahkan sempat berpikir kalo Tuhan itu terlalu jahat sama kamu, moment ketika aku denger kecelakaan, i think i lose you." Gumam Mark pelan, Chaeyoung makin mengeratkan genggamannya pada Mark
"Seneng dengernya Mark, tapi di waktu yang sama aku juga jadi bertanya-tanya, apa aku pantas nerima cinta kamu yang segini besarnya buat aku, aku ngerasa gak pantes." Ujar Chaeyoung, Mark yang mendengar itu langsung menghentikan langkahnya, ia menoleh pada Chaeyoung dan memegang bahu gadis itu hingga mata mereka bertatapan tepat
"Chaeng, you deserve everything good in this world. Aku gak mau diam lagi, Son Chaeyoung...aku sayang sama kamu, kamu mau gak jad pacarku?" Tanya Mark
"Hah?" Chaeyoung bergumam kaget
"I love you so much Son Chaeyoung, so..Will you be my girlfriend?"
Chaeyoung menutup mulutnya terkejut, namun akhirnya ia mengangguk kencang dengan mata berkaca-kaca karena bahagia
Mark maju memeluk tubuh Chaeyoung erat, "Makasih Chaeng, makasih banyak." Gumam Mark
Akhir-akhir ini Hyewon sedang dekat dengan seorang pria yang ia kenal di toko kaset favoritnya beberapa waktu lalu, namanya Allen
Berawal dari tidak sengaja mengambil salah satu kaset film klasik yang sama, dan setelah itu mereka menemukan jika mereka punya banyak kesamaan
Akhirnya mereka sering pergi mencari kaset-kaset film klasik bersama, setelah itu Allen mulai sering mengajaknya untuk melakukan hal lain seperti makan bersama atau menemaninya mencari buku untuk salah satu tugas mata kuliahnya
Seperti sore ini, Hyewon tengah berada di dalam mobil Allen, mereka baru saja pulang dari salah satu Mall karena tadi pagi Allen menanyakan apa ia bisa menemaninya membeli kado untuk keponakannya, yang di iyakan oleh Hyewon
"Nanti sebelum pulang bisa mampir bentar ke masa minmarket Deket Rumahku gak? Aku lupa harus ada yang di beli dulu," kata Hyewon
"Oh iya, bisa kok." Jawab Allen tersenyum tipis, tidak lama pria itu membelokkan Mobilnya dan memarkirkannya di depan minimarket
"Aku ikut turun gak apa-apa kan? Mau ngadem di dalam," kata Allen
"Haha iya, gak apa-apa kok." Jawab Hyewon
Akhirnya mereka berdua turun dari mobil, Hyewon bahkan tidak menyadari ada Hangyul di sana, duduk di depan minimarket dengan sebotol minuman dan beberaoa snack yang tinggal bungkusnya saja
"Hyewon," panggil Hangyul pelan yang akhirnya membuat Hyewon menyadari ada sosok Hangyul di sana
"Oh Hangyul, hai." Sapa Hyewon pelan
"Siapa Hyewon?" Tanya Allen
"Oh, dia temen aku namanya Hangyul. Ya udah yuk masuk aja ke dalam," kata Hyewon cepat dan membuka pintu dan segera masuk ke dalam minimarket, Allen yang tidak tau apapun langsung ikut masuk menyusul Hyewon
Hangyul ikut masuk, langsung menuju kulkas dan pura-pura memilih minuman, padahal matanya fokus menatap interaksi Hyewon dan pria tadi
Mereka terlihat sangat dekat, dan ada rasa tidak suka melihat bagaimana Hyewon tertawa karena tingkah konyol pria di depannya itu
"Maaf mas, kulkasnya jangan dibuka terlalu lama." Tegur salah satu pekerja di situ, Hangyul langsung tersadar dan segera kembali menutup pintu kulkas itu setelah mengambil asal salah satu minuman
"Maaf ya mas," kata Hangyul sebelum cepat-cepat menuju kekasir, berdiri di belakang Hyewon dan pria bernama Allen itu yang sudah selesai berbelanja, mereka terlihat mengobrol asyik, bahkan tidak menyadari jika Hangyul sejak tadi berdiri dibelakang mereka
Setelah selesai membayar, akhirnya mereka keluar, Hangyul meminta si kasir segera menyelesaikan transaksinya, begitu Hangyul selesai membayar, ia langsung berjalan keluar hanya untuk menemukan mobil itu tadi sudah berjalan pergi meninggalkan minimarket dan Hangyul dengan tangan mengepal begitu erat disisi tubuhnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Dumb & Broke [ 99 Line ] ✅
Fiksi PenggemarYeah, we're just young, dumb and broke high school kids ©Lintangapsc, Oktober 2019 Cover by @Mymimbulus