Bertemu Mereka (2)

11 2 0
                                    

Setelah bel masuk ternyata pelajaran selanjutnya adalah pelajaran olahraga. Aku pun mengambil baju olahraga dan memakainya. Ketika diperjalanan menuju lapangan depan, Aku dan Budi dipanggil oleh pak guru yang mengajar olahraga. Beliau menyuruh kami untuk mengambil beberapa peralatan olahraga. "Tsk, pake disuruh segala, males aku." kata Budi. "Ya gimana lagi, kan kita disuruh sama guru masa gamau." Tiba tiba dari dalam gudang terdapat suara jatuh dengan suara "aduh" disana. Kami pun bergegas menolong siswa tersebut. Ternyata ia adalah seorang cewek berambut pink dengan kuncir disebelah kiri. Ia memiliki tubuh seperti model. "Ayo Surya, fokus fokus." Kataku dalam hati, karena pria mana yang gak fokus kalo didepannya ada seorang cewek yang seksi jatuh dihadapannya. "Kamu gapapa?" tanyaku sambil menggapai tangannya. "Gapapa kok." kata perempuan tersebut. Aku memegang tangannya yang sangat lembut dan putih. Ia sangat cantik, seperti seorang model. "Makasih banget ya udah bantuin." kata cewek itu dan berterima kasih padaku. "Kamu gak pernah aku lihat sekitar sini, kamu baru ya?" kata cewek tersebut. "Ehh iya, aku baru pindah hari ini. Namaku Surya, salam kenal ya." aku mengenalkan diri pada perempuan tersebut. "Aku Monica Gilang Rahardjo. Kamu bisa panggil aku Monica atau Momo. By the way kamu jomblo?" Dia mengenalkan dirinya dan bertanya padaku. "Eehhhh...iya aku jomblo." "Hihihi kalo gitu kita sama, kamu gak seperti cowok lainnya ya! Udah ganteng baik hati lagi. Cowok di kelas ku cuma suka padaku karena cantik juga aku seorang cosplayer. Dikelas aku hanya jadi "pembantu" untuk para perempuan." "Ehhh....aku biasa aja kok gak ganteng, lagipula kenapa kamu gak ngadu aja ke guru kalo kamu digituin?" " uhmm aku nanti malah dibentak, diseret dan dipukul. Mungkin karena mereka iri denganku." kata Momo dengan perasaan sedih. "Aku pergi dulu ya, aku bisa dimarahin sama teman temanku." Momo pun berpamitan denganku. "Eheeemmm....ternyata kamu banyak yang suka ya...." kata Budi dengan meledek. "Aku juga gatau kenapa mereka suka sama aku. Padahal kan aku biasa biasa aja." Setelah kami mengambil barang barangnya, kamu pun ke lapangan depan dan memulai pelajaran olahraga.

Setelah selesai, bel istirahat kedua pun berbunyi. Aku sholat dhuhur dan bertemu dengan Isma. Tapi kami hanya bertegur sapa. Ketika aku kembali, aku diajak oleh Budi untuk ke ruang komputer. Katanya, dia butuh bantuan untuk mencari data (padahal untuk mengerjakan PR bahasa inggris). Ketika aku masuk banyak sekali orang disana. Biasanya kalangan siswa yang berada di ruang komputer untuk mabar. Aku melihat ada satu anak cewek, berambut coklat dengan sweater hijau duduk sendirian. "Hei...kamu lihat cewek dengan sweater hijau itu? Dia sendirian kasihan, temani dia dong....lagi pula kan kamu dan dia punya cita cita buat game bareng." kata Budi dan setelah itu dia meninggalkan ku dan duduk ke bangku yang kosong. Aku pun duduk di sebelahnya dan melihat betapa banyaknya huruf huruf coding disana. "Apa yang kau lihat?!" kata cewek itu. "Eeeehh gapapa katanya kamu juga mau buat game ya??" tanyaku. "Dasar, semua laki sama aja SKSD (Sok Kenal Sok Deket) pada cewek." katanya dengan dingin. "Ehhh maaf aku ganggu ya? Tapi kamu ada yang salah disini. Kalo gak gitu malah bisa jalan dia." kataku mengkoreksi barisnya. "Hemm kamu bener juga. Kamu pinter ternyata. Siapa namamu?" tanya cewek itu. "Namaku Surya, aku anak baru disini. Aku juga suka main game dan pengen buat game." Dia hanya memandangi ku dan langsung melihat komputer lagi. "Maaf ya aku ganggu, kalo gitu aku pergi aja" Kataku. "Tari." dia tiba tiba bicara. "Eehhhh ngomong apa?" tanyaku karena tidak begitu terdengar. "Namaku Tri Mentari. Kamu bisa panggil aku Tari, sepertinya kita bisa saling membantu surya." Dia tersenyum dan sepertinya sedikit agak malu. Kami berbincang sebentar sambil menunggu Budi selesai. Setelah Budi selesai aku berpamitan dengan Tari.

"Heiiiii Surya? Kamu gak lapar? Ke kantin kuy" katanya sambil memegang perut. "Kamu ini, yaudah ayo." kami pun pergi kekantin. Aku melihat banyak sekali anak laki laki di ujung kantin. Aku bertanya pada Budi "Hey Budi, kenapa disana banyak orang? Makanannya enak?" " Yaaa selain enak, anak dari Ibu kantin itu cantik. Ia selalu membantu ibunya dalam bekerja, meskipun ia masih memakai seragam." Aku penasaran dengan kata kata Budi. "Hei Budi, ayo kesana!" aku mengajak Budi kesana. Dan ternyata benar rambut orange, tubuh tinggi ia seperti Maid yang ada di sebuah anime. Suaranya yang sangat lucu dan wajahnya yang imut membuat semua orang disana sangat menyukainya. Ia menghampiriku dan tiba tiba tersenyum hangat padaku tapi tidak ke Budi. Ia memandangi ku dengan tatapan kosong. "Heii Nana, boleh kamu pesan es susu coklat?" Dia tidak menggubris kata kata dari Budi. "Heeiiii!!" bentak Budi pada cewek bernama Nana ini. Nana kaget dan bilang "Ehhh maaf Budi, aku bengong tadi lihatin temenmu. Siapa temenmu ini?" " Aku Surya anak baru disini." aku mengenalkan diri pada Nana. "Ohh Surya, kamu mau apa Surya?" dia tanya pada ku padahal sudah jelas yang pesan tadi adalah Budi. "Hei, tadi aku yang pesan! Kenapa kamu malah tanya ke Surya?!" kata Budi. "Biarlah aku udah sering ketemu denganmu. Mulai dari SMP sampe sekarang." kata Nana. Ternyata mereka adalah teman sejak mereka SMP. "Aku ingin beli 2 es coklat ya Nana" "Okeee siap Surya, akan kuberikan spesial untuk mu hihihi." Dia pun pergi dengan tertawa kecil. "Ini dia." dia membawa kan ku es coklat plus grstis nasi goreng. "Heiii kenapa aku gak? Aku ini temenmu lho dari SMP!" Budi iri karena aku diberi nasi goreng dan dia tidak. "Heh biarlah, suka suka aku dong!" Dia pun memberi kiss bye padaku dan pergi. "Tck, kamu enak! Udah diberi nasi goreng, di kiss bye lagi." Aku bertanya pada diriku sendiri. "Apa yang terjadi sebenarnya dengan sekolah ini. Mengapa mereka suka padaku! Mereka rata rata adalah anak yang populer. Mimpi apa aku semalam?!" Setelah kami selesai, kami pun kembali ke kelas karena bel udah berbunyi.

A Tale About My Love (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang