dua dua

1.5K 189 11
                                    

(namakamu) merasakan posisi tidur tak seperti tadi
Ia melihat kesamping ternyata ada Iqbaal duduk sambil tertidur di samping nya

Mampus gue,udah ada iqbaal.ish bang Kiki tidur lagi pasti Iqbaal udah tau luka di kaki gue nih,ya Allah selamatkan lah hamba dari amarah Iqbaal :( amin batin (namakamu)

(Namakamu) menegakkan posisi duduk nya dan melihat jam didinding ruangan Iqbaal
Sudah pukul setengah lima

"Nnggh- udah bangun?" Tanya Iqbaal dengan suara seraknya
Dia mengucek ngucek matanya

"Udah"

"Pulang yuk" ajak (namakamu)

"Emang udah jam berapa?" Tanya Iqbaal

"Setengah lima"

"Bentar lagi ya,jam lima kita pulang" kata Iqbaal

"Oke"

"Aku cuci muka dulu" Iqbaal berjalan menuju kamar mandi untuk membasuh muka nya

Tak lama Iqbaal kembali dengan wajah yang segar

Iqbaal kembali duduk disamping (namakamu)

"(Nam) aku mau tanya sama kamu" kata Iqbaal

"Tanya aja" balas (namakamu)

"Lutut sama tangan kamu kenapa?"

"Hmm itu...apa...hhm-oh iya tadi jatoh" gugup (namakamu)

"Beneran?" (Namakamu) mengangguk kan kepalanya

"Kalau kamu jujur aku nggak bakalan marah,kalau kamu bohong aku nggak tau bakalan kayak mana" kata Iqbaal yang langsung membuat (namakamu) takut setengah mati

"Eh ada pak bos" kata Kiki yang baru bangun

"Lo udah ceritain belum (nam) soal tadi?" Tanya Kiki

"Cerita apaan?" Tanya Iqbaal penasaran

(Namakamu) memberikan kode agar Kiki tidak mengadu kepada Iqbaal

"Udah nggak papa,nanti kalau dia tau dari orang lain kan berabe" kata Kiki dan membuat Iqbaal semakin penasaran

"Apaan sih?"

"Lo udah tau luka di lutut sama tangannya (namakamu)?"

"Iya,katanya tadi jatoh" jawab Iqbaal

"Iya jatoh karna di jatohin" jawaban Kiki membuat Iqbaal terkejut

"Dijatohin siapa?"

"Karyawan Lo"

"Siapa?!" Nada Iqbaal kini berubah
Jangan ditanya (namakamu) pastinya dia sedang takut sambil menundukkan kepalanya

"Karin"

"Lo panggil dia sekarang,suruh keruangan gue " suruh Iqbaal kepada Kiki

Kiki mengangguk dan langsung pergi meninggalkan ruangan Iqbaal

Kini tersisa Iqbaal dan (namakamu)

Masih dalam suasana saling diam
Sibuk dengan pikirannya masing-masing

"Apa aja yang luka?" Tanya Iqbaal dingin

"Hah?"

"Apa aja yang luka?!" Nada Iqbaal naik satu oktaf

"Lutut sama telapak tangan" cicit (namakamu)

"Beneran? Awas kalau bohong" ancam Iqbaal

"Aku tanya sekali lagi,apa aja yang luka?" Ulang Iqbaal

Hello my future husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang