Ini Bonus yang udah aku janjiinIni sudut pandang seungmin selama ini guys, tentang perasaannya. Btw ini panjang banget kuat-kuati y
Enjoy ❤
_______________
Seungmin kecil menangis dengan hebat ketika ada segerombolan orang yang lebih besar darinya mulai mengganggu dirinya. Saat itu seungmin telah mencoba untuk melawan, namun tentu saja bahkan dari fisik mereka sudah berbeda. Baru dua kali pukulan seungmin sudah terkapar dan menangis.
"HEY KALIAN!!!" Pekik bocah lain dengan mata setajam elangnya itu sembari menunjuk gerombolan anak-anak yang terpaut 2 tahun diatasnya.
"BERANI-BERANINYA MENGGANGGU ANAK YANG LEMAH! SINI KALAU BERANI, LAWAN AKU!!" Pekiknya lagi lalu berlari kearah gerombolan orang itu.
Seketika Seungmin menghentikan tangisnya, dan menatap punggung kokoh itu dari belakang. Bocah itu masih mengomel dengan bibir yang telah maju beberapa senti.
"Kau berlindung saja dibelakangku! Mereka biar aku yang mengurusnya!" Ujarnya sedikit menoleh kebelakang.
Seungmin melihatnya, melihat bagaimana mata tajam bocah itu dan juga mole yang ada diwajah matanya. Seketika wajah seungmin bersemu karena wajah bocah itu sangat tampan untuk ukuran anak seusianya.
"Kau mendengarku kan?" Tanyanya lagi.
"Ah iya! A-aku mendengarmu" seungmin segera bangkit dari posisinya dan berdiri tepat dibelakang bocah itu.
Dan selanjutnya perkelahian tidak terelakan antar para anak-anak itu.
•••
Seungmin kecil sedang memakan bekalnya, ia menatap anak-anak lain yang sedang bermain kejar-kejaran dilapangan. Lalu kemudian suara jatuh yang amat sangat keras terdengar dari belakangnya.
Dengan cepat seungmin membalikan tubuh dan melihat seorang anak jatuh dari ayunan yang dia naiki tadi dengan cara berdiri.
"Bodoh! Ini gara-gara kau!" Pekiknya sembari menunjuk temannya, sedangkan yang ditujuk hanya bisa melongo tidak mengerti kenapa dia dijadikan kambing hitam atas kesalahan anak itu.
"IIHHH DARAH!!" Pekik anak lain
"Kakak perempuanku sering mengeluarkan darah, ini kenapa? Kau juga sama seperti kakak perempuanku??" Tanyanya lagi.
Seungmin mendernyit saat melihat anak yang terjatuh itu belum mengubah posisinya, masih nyaman tertidur diatas tanah padahal teman-temannya sudah panik karena lututnya mengeluarkan darah.
"D-dia yang kemarin 'kan?" Lirih seungmin kemudian.
Ia ingat, kemarin ketika dirinya diganggu kakak kakak. Anak itu menolongnya sampai terlibat perkelahian, seungmin bahkan masih bisa melihat jelas bekas biru diwajah anak itu.
Seungmin berdiri dari posisi duduknya, lalu meletakan kotak bekalnya. "Jisung, tolong jaga bekalku dulu yah"
Yang namanya jisung mengangguk patuh, "tapi aku minta laukmu yah, ehe"
"Ambil saja!"
Setelahnya seungmin berlari menuju kelasnya meninggalkan jisung yang sudah bersorak kesenangan.
Seungmin memasuki kelasnya dengan buru-buru mengobrak-abrik tas berwarna putih bersihnya lalu mengambil plester dari sana dan berlari lagi menuju lapangan tepat dimana anak itu terjatuh.