01

2.3K 269 15
                                    








Semua orang pasti memiliki orang yang ia cintai dalam diam, itulah yang dirasakan oleh pemuda pemilik mole dibawah matanya—Hwang Hyunjin

Menyimpan rasa yang telah di bendungnya bahkan sejak ia berada di sekolah dasar sampai sekarang ia telah duduk di bangku kelas 3 sekolah menengah atas

Hyunjin, bukan tipe laki laki yang akan dengan mudah menceploskan jika ia menyukai cintanya. Ia adalah tipe orang yang selalu berjalan dengan lamban, menikmati setiap getaran aneh yang membuatnya selalu ingin tersenyum ketika melihatnya

Katakanlah Hyunjin seorang bucin, karena memang itulah kenyataannya.

Walaupun mencintai seorang dalam diam, hyunjin tetap menunjukan jika ia adalah seorang bucin. Padahal kata bucin belum terbuat dimasanya dulu

"Kau melihatnya, lagi??" Tanya seorang dengan freckles diwajahnya

Hyunjin hanya mengangguk sambil bertompang dagu, ia tersenyum seraya melihat cintanya melalui jendela kelasnya

Seperti yang diduga, kelas pujaan hati hyunjin sedang ada jam olahraga. Dan ini menjadi kesempatan emas untuk hyunjin

"Dia sangat manis" lirih hyunjin, matanya membuat lengkung bulan sabit seiring dengan sebuah cengiran dari bibirnya

Felix Lee—pemuda berfreckles itu hanya memutar bola matanya malas, tangannya bersedekap dada dan bibirnya mencebik kesal

"Jika kau mencintainya, yah ungkapkan saja bodoh lalu berpacaran dengannya!!"

"Kau tidak mengerti felix" jawab hyunjin

"Apanya???"

Hembusan nafas pelan ia lakukan, hyunjin lalu mengalihkan atensinya menatap felix seutuhnya dan tersenyum kecil.

"Aku mencintainya tidak untuk mengungkapkan isi hatiku lalu berpacaran dengannya, aku mencintainya karena aku mencintainya. Cinta itu bukan hanya tentang kau yang ingin berpacaran dengannya, tapi cinta adalah soal kau mengagumi seseorang dan menjaga isi hatimu agar cintamu tetap terjaga sampai kapanpun"

Felix mengangkat kedua bahunya acuh lalu menatap papan tulis yang ada didepan, dagunya bertompang dan tersenyum kecil

"Arti cinta menurutmu itu aneh, kau tau itukan??"

Alis hyunjin terangkat, menatap bingung felix yang ada disampingnya.

"Menurutku, orang itu harus mengetahui isi hati kita. Agar dia tau jila kita tulus dan mencintainya, itu baru cinta"

Hyunjin menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi lalu bersedekap dada, "definisi seorang tentang cinta itu berbeda beda Lee, jika itu menurutmu maka ya sudah. Aku memiliki definisi lain tentang cinta"

Kepalanya menoleh kearah luar jendela, menatap seorang pemuda yang sedang menyemangati temannya agar bisa mencetak gol untuk team

Senyum lagi lagi ia kembangkan, hanya menatap seorang yang cintainya saja sudah cukup untuk hyunjin.

"Dan semua definisi Cinta itu aku curahkan hanya untuknya"

•••

Hyunjin menatap pujaan hatinya dengan rasa kagum, kilat penuh puja itu terus dipancarkan oleh kedua bola mata hitam pekat milik hyunjin membuat felix menjadi jengah

"Kau ini selalu saja begini yah?? Aku jengah melihatmu yang seperti ini dari kelas 1?!" Ujarnya sembari mengaduk makan siangnya

Hyunjin lalu mengalihkan atensinya kepada felix dan tersenyum, "itu berarti kau beruntung Lee, karena tidak satu sekolah denganku sejak aku sekolah dasar!!"

Felix membulatkan matanya, "gila? Jadi rasa itu telah muncul saat kau masih sekecil biji jagung??"

Hyunjin tertawa, tawaan yang lumayan melengking itu benar benar membuat satu kantin menatap kearahnya

Hyunjin itu bisa dibilang idola sekolah, ia memiliki wajah tampan, dengan catatan prestasinya. Tidak heran jika ia sangat di gandrungi, tapi lagi lagi Hyunjin itu hanya bisa fokus pada satu hal dan selama ini fokusnya hanya kepada pemuda Kim yang ia cintai, jadi ia tak tau sama sekali jika satu sekolah menjadikan dirinya sebagai patokan untuk standar kekasih.

Tawanya berhenti kala cintanya menatap hyunjin, gugup itu yang ia rasakan sekarang tubuhnya seolah olah membeku ia tak bisa bergerak sama sekali

"Ada apa?" Tanya felix

"D-dia menatapku"

"Hah???"

Hyunjin buru buru menjatuhkan wajahnya keatas meja dan menutupi kedua telinganya yang memerah

Pemandangan gemas seperti itu tak luput dari pengelihatan felix yang sudah berniat dalam hati ingin mengejek pemuda hwang

"Baru ditatap seperti itu sudah begini? Dasar lemah"

"Kau tidak mengerti" ucapanya teredam

"Ya ya ya, aku memang selalu tidak mengerti jalan pikiranmu itu Hwang"


B e r s a m b u n g































Morning :")))

[✔] On Track || HyunminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang