07

986 198 30
                                    



Hyunjin menatap lurus kedepan, menyaksikan hujan yang turun sore ini.

Ia jatuh, jatuh bersamaan dengan derasnya air yang turun dari langit. Perasaannya berkabut, tak pernah ia sadari jika memang sesakit ini patah hati

Telinganya tiba tiba menangkap suara langkah kaki tengah berjalan kearahnya, tubuhnya menegang takut takut jika itu seungmin ataupun minho lebih takut lagi jika itu mereka berdua tengah berjalan bersama sembari bergenggam tangan

Memikirkannya saja sudah membuat hati hyunjin ngilu.

"Oh hyunjin, belum pulang??" Suara lembut itu mulai menyapa, masuk kedalam telinganya

Hyunjin meringis saat melihat kearah samping dan mendapati seungmin dengan senyum hangatnya

"Belum" jawab hyunjin seadanya lalu mengalihkan pandangannya

Seungmin berdiri tepat disamping hyunjin lalu menyenggol lengan pemuda itu menggunakan bahunya, membuat hyunjin kembali menatap seungmin

"Kenapa??"

Seungmin tertawa lalu menjulurkan telapak tangannya, membuat tetesan air hujan tertampung disana

"Hanya mengingat momen yang kita habiskan dahulu ketika Hujan turun" balasnya kekehan itu terus keluar dari bibir mungil seungmin

Hyunjin bergeming, otaknya dipaksa untuk mengingat kembali memori yang telah keduanya buat bersama

Senyum kecil terbit diwajah tampannya, hyunjin tidak akan pernah lupa dengan momen yang selalu mereka buat dahulu. Menjadikan memori yang akan selalu disimpan dengan rapi diotaknya

Seungmin mengalihkan pandangannya, menatap hyunjin yang berada disampingnya. "Matamu kenapa?" Tanyanya saat melihat mata hyunjin yang membengkak

"Ah tidak apa-apa" balas hyunjin

"Hidungmu juga memerah, kamu sakit??" Seungmin kembali melemparkan kalimat tanyanya kali ini diikuti dengan telapak tangannya yang telah berada didahi hyunjin

Kulit dingin itu menyentuh dahinya, nafas hyunjin tercekat saat itu juga. Ini bahaya! Seungmin yang menyentuhnya adalah kode merah untuk hyunjin sendiri

Dengan cepat tangannya menepis tangan seungmin dan membuang muka, kembali menatap air hujan yang turun dari langit

Seungmin sendiri sedikit terkejut dengan perlakuan hyunjin tiba tiba, matanya membulat tidak percaya

"A-ah maaf" lirihnya sembari menunduk

Hyunjin menghela nafas kecil, "tidak aku yang salah. Aku minta maaf"

Hening.

Keduanya tidak ada yang melanjutkan pembicaraannya, seungmin yang fokus melihat rintik hujan dan hyunjin yang fokus dengan pikirannya

"Hyunjin, mau pulang??" Tanya seungmin kemudian

"Aku akan menunggu hujannya reda" jawab hyunjin

Seungmin menatap figur hyunjin dari samping lalu tersenyum kecil

"Awalnya, aku kira hyunjin anak yang nakal"

Hyunjin dengan cepat mengalihkan pandangannya kepada seungmin yang masih setia menatapnya

Senyum hangat itu mampu menggetarkan hati hyunjin, hyunjin tak bisa berkutik dihadapkan dengan senyum maut milik seungmin

"Hyunjin suka sekali bertengkar ketika duduk disekolah dasar" tambah seungmin

"K-kau mengingatku??"

Seungmin tertawa kecil lalu mengalihkan pandangannya, menyaksikan rintik air yang turun dari atas langit semakin deras

"Tentu saja, si bocah bodoh yang terjatuh dari atas ayunankan??"

Hyunjin masih menatap seungmin tidak percaya, matanya membulat dengan sempurna

"Tapi si bocah bodoh berubah menjadi bocah pintar ketika sekolah menengah pertama, lalu menjadi lebih pintar ketika sekolah menengah atas, dan..."

"... Bocah bodoh yang hobinya berkelahi itu berubah menjadi pemuda yang tampan"

Wajah hyunjin bersemu seketika, ucapan seungmin barusan membuat desiran aneh didalam tubuhnya kembali muncul, oh jangan lupakan jantungnya berpacu dua kali lipat dari sebelumnya

"Terimakasih sebelumnya" ucap seungmin kemudian membuka payung yang dia bawa sedari tadi

Itu adalah payung milik hyunjin yang ditinggalkannya didepan loker seungmin

"U-untuk???" Tanya hyunjin

Seungmin tidak menjawab, dia malah melangkahkan tungkainya. Berjalan membelah derasnya air hujan yang tumpah dari atas langit

"Untuk semua kenangan yang telah kita bagi bersama walaupun sedikit, tapi aku menyukai ketika aku bersamamu." Ujar seungmin kemudian

Dia lalu menghentikan langkahnya, membalikan tubuhnya dan menatap hyunjin yang masih menatapnya tidak percaya

"A-aku, lebih suka menghabiskan waktuku bersamamu walaupun tidak melakukan apapun. Dari pada harus menghabiskan waktu yang menyenangkan dengan orang lain"

Seungmin tersenyum di akhir kalimatnya.

Hyunjin lihat itu, senyum hangat yang diberikan seungmin untuknya kala suhu semakin menurun drastis

Ada dorongan tersendiri untuknya agar mengatakan bahwa dirinya mencintai seungmin. Namun, kata yang telah dirangkai sedemikian rupa itu tertelan lagi

Akhirnya seungmin lebih memilih untuk melanjutkan perjalanannya, meninggalkan hyunjin dalam diam sembari menatap punggung sempit yang kian menjauh darinya

Hari itu, seharusnya hyunjin sadar. Jika itu adalah hari terakhir saat dirinya melihat seungmin.

Karena keesokan harinya, hyunjin tidak pernah lagi melihat sosok manis itu. Seungminnya, cintanya, dunianya pergi meninggalkan dirinya bersamaan dengan tetesan air yang turun sore itu.





B e r s a m b u n g
















































Sabar-sabar 1 chapter lagu abis :")

[✔] On Track || HyunminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang