01.

2K 149 11
                                    


RELATE

2 Tahun Lalu....

Langkahnya terhenti. Tepat didepan apartemen miliknya berdiri seorang wanita dan dua pria berbadan besar disisi kiri dan kanannya.

Kang seulgi, sang pemilik apartemen itu, mengerutkan keningnya. Kedua mata sipitnya juga menajam untuk memastikan siapa wanita dengan setelan rapi itu yang berdiri tepat di depan pintu apartemennya.

Hingga wanita itu menoleh dan mendapati seulgi sedang memperhatikannya.

"Seulgi??" Dan suara lembut dari wanita itu menyadarkan seulgi, membuat seulgi menghampiri wanita itu dengan langkah buru-burunya.

"Maaf.. apa saya membuat anda menunggu?" Seulgi yang mengenali wanita itu kini merasa bersalah.

"Saya baru sampai, sekitar 20 menit yang lalu"

"Ya ampun.. itu lama sekali. Maafkan saya. Dan.. silahkan masuk nyonya" seulgi pun segera membuka pintu apartemennya dan mempersilahkan wanita itu masuk.

Duduk berdua saling berhadapan. Seulgi telah menyiapkan teh hijau hangat untuk menyambut tamunya malam ini.

"Seulgi??" Cukup sudah basa-basi yang wanita itu lakukan. Dia berharap kedatangannya pada seulgi membawa hasil yang dia inginkan.





"Tolong.. bujuk jungkook. Tolong saya..." seulgi melihat kedua mata itu memerah. Dia juga merasa dua punggung tangannya mendingin, saat wanita di hadapannya menangkup erat kedua tangannya yang menyatu.

"Kamu tahu kan. Kalau semua ini hanya untuk jungkook. Siapa lagi yang akan melanjutkan peninggalan ayahnya kalau bukan jungkook?" Ketulusan itu dapat seulgi lihat. Hingga seulgi memberikan senyum tulusannya sebagai balasan.

"Jungkook memang keras kepala. Saya akan berusaha untuk itu. Nyonya.. tenang lah.. dia akan kembali ke perusahaan" balas seulgi dengan lembut. Dia selalu menjadi luluh saat kedua mata yang tampak lelah itu menatapnya dalam.

"Nyonya??.. sudah saya katakan. Kamu dapat memanggil saya dengan sebutan ibu"

"Ah... sepertinya.. itu sangat lancang" balas seulgi dengan tawanya yang tampak canggung.



RELATE

200420...

"Apa kita akan makan siang diluar??" Seulgi menoleh pada jungkook yang baru saja berucap. Tanpa membalasnya seulgi kembali sibuk membereskan beberapa dokumen yang sudah jungkook kerjakan.

"Jawab aku.. jangan diamkan aku" jungkook menarik ujung rok span yang seulgi gunakan. Dan berhasil membuat seulgi memberikan tatapan tajamnya pada pria kurang ajar itu.

"Jungkook..." kesal seulgi "jangan lakukan lagi. Kau mengerti??" Larang seulgi, membuat jungkook hanya berdehem seperlunya.

"Kita tidak makan keluar karena makan siang akan segera datang"

"Hah?. Kau bawa bekal? Kau masak? Apa dapurmu masih berbentuk?"

"Is.. kau pikir aku tidak bisa masak? Kau saja selalu makan di tempatku"

Jungkook tersenyum, kemudian dia berdiri dari tempat duduknya dan mendekat pada seulgi yang telah selesai membereskan dokumen kerjanya.

"Kau benar. Dan kau harus ingat kalau aku lah yang masak"

Seulgi mengangguk malas. Nyatanya dia memang tidak pernah di perbolehkan masak oleh pria muda 2 tahun dibawahnya ini. Jungkook selalu melarang seulgi menyentuh apapun yang ada di dapur. Kecuali teh, kopi, gula, susu, dan cangkir.

"Seharusnya, kita akan makan siang 5 menit lagi. Biar aku cek makan siangnya sudah sampai dimana"

Jungkook mengerutkan keningnya. "Sebenarnya.. kau mau memberikanku kejutan ya???"

"Hah?? Untuk apa?? Jangan percaya diri" balas seulgi. Dan saat ingin berbalik untuk meninggalkan ruang kerja jungkook, dirinya malah kembali berhadapan pada jungkook, saat pria itu menahannya dan memutar tubuhnya.

"Jungkook..."

"Emmmm... seul.. aku serius dengan ucapanku"

"APA???"

"Jangan galak-galak, untung aku cinta"

"JUNGKOOK" pekik seulgi saat tubuhnya ditarik dan berhasil menempel pada tubuh kekar jungkook. Dan membuat semua dokumen yang dia susun tadi kembali berantakkan diatas lantai.

"Kau yang menciumku lebih dulu. Berarti kau yang lebih dulu menyukaiku kan?"

Seulgi mengerutkan keningnya. Kembali ingatannya dia ulang. Dan tidak ada satupun memori yang dia ingat ketika dia mencium jungkook lebih dulu. Yang kembali terulang adalah memori dimana jungkook selalu berhasil membuatnya membalas setiap ciuman yang jungkook mulai.

"4 tahun yang lalu di kedai depan kampus. Kau ingat? Kau menciumku dan parahnya lagi kau menyuruhku untuk menikahimu"

Bibir seulgi terbuka membentuk bulat. Dan kedua matanya melebar. Seulgi tidak habis pikir jika jungkook mengingat kejadian 4 tahun yang lalu, yang bisa dibilang seulgi dalam keadaan tidak sadar. Dan jungkook terus mengungkitnya.

RELATE

250420
See yu luv

RELATE (S̶e̶u̶l̶k̶o̶o̶k̶)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang