CHAPTER 8

48 3 2
                                    

masih ZEBI POV

Taehyung menyuruhku naik kesebuah taksi dan sepertinya ini taksi yang tadi. Apa Taehyung menyewanya? Apa dia sudah merencanakan ini?
Taehyung duduk disampingku, mengenggam tanganku dengan semangat yang ia punya.

"Tae, memang kita mau kemana?" Aku menanyakannya lagi.

"Tadi diperjalanan aku lihat seperti ada festival di sana, ramai sekali" jawabnya sambil melihat arah jalanan.

Festival? Aku tidak melihatnya sih. Tiba-tiba Taehyung menunjuk sesuatu. Mataku rasanya ingin menangis lagi, karna ini festival yang sering aku kunjungi dengan ayahku dulu. Aku memandang Taehyung, wajahnya persis seperti aku dulu, penuh dengan semangat ketika masuk ke festival ini.

Apa semua ini hanya kebetulan?

Taehyung menyuruhku turun dari taksi, karna kita sudah sampai. Aku melihat festival yang penuh tenda dan banyak permainan. Lagi-lagi aku jadi merindukan ayahku.

"Zebi-ya tidak apa-apa?" Taehyung menyentuh wajahku menghadap dia.

Aku melihat matanya yang tulus mengkhawatirkan ku.
"Tidak apa-apa" aku tersenyum palsu.

"AAAKKKHHH" aku terkejut mendengar seorang perempuan yang tidak jauh dari kami berteriak.
Dia menutup mulutnya sambil melihat Taehyung.

Aku mengerti sekarang, Taehyung tidak menggunakan masker atau apapun jadi semua orang mengenalnya. Tanpa aba-aba segerombolan wanita itu berlari ke arah sini. Sepertinya itu army.

Dengan cepat Taehyung menggenggam tanganku dan berlari, aku lari sekuat tenaga. Semua orang mulai melihat kami.

Kami berlari hingga tidak kuat lagi. Kami Berhenti didepan kios baju, Taehyung mulai ngos-ngosan.

"Sini!!" Taehyung menarikku lagi dan mengumpat didalam kios baju itu.

Pemilik kios memandang kami namun dia menyuruh kami mengumpat di ruang ganti. Kami berdua berhimpitan diruangan yang hanya tertutup kain.

Jantungku berdebuk kencang karna lari terlalu jauh, namun kali ini debukan itu bertambah karna wajah Taehyung dan wajahku dekat sekali. Dia menatapku tanpa mengucapkan apa-apa, itu malah membuatku bingung.
Taehyung mulai mendekatkan hidungnya pada hidungku, apa ia ingin menciumku?

"Yak!! PABO!" Aku memukul kepala Taehyung dengan keras.

"Ahk, Sakit!!" Taehyung merengek kesakitan.

Lalu aku mengintip dan sepertinya mereka yang mengejar kami sudah pergi. Aku membuka tirai dan keluar dari ruang ganti yang kecil itu.
Aku memberikan Taehyung satu kaos dengan warna yang beda dari bajunya, supaya orang tidak mengenali kita lagi.

Taehyung sudah mengganti baju, aku juga memberikan satu buff untuk menutupi mulutnya. Dan sekarang dia seperti bukan Taehyung malah lebih ke preman, Hahaha.

"Army Indonesia bar-bar sekali" Taehyung mengeluh.
"Kenapa kau tertawa?!" Tiba-tiba dia memandangku sinis. Aku menjawabnya dengan menggeleng dan menahan tawa.

Sekarang kami keluar dari kios itu, Taehyung melihat sekeliling, banyak makanan dan mainan yang dijual, oleh-olehpun juga ada.
Tapi ada satu spot yang membuat Taehyung teralihkan. Yaitu satu topi berbentuk beruang berwarna putih.
Apa dia ingin menggunakan itu? Memalukan sekali.

"Chagiya, aku lupa cara ingin membeli sesuatu, bagaimana bilangnya?" Taehyung memang bukan ahli dalam bahasa asing.

Aku membantunya untuk membeli itu.
"Permisi, pak mau beli itu gimana caranya?" Aku menunjuk topi beruang kutub itu.

"Ah itu, kalian harus masukan minimal 3 benda ini kedalam botol" Bapak itu memberitahu bahwa kita harus bermain untuk mendapatkanya.

Aku memberitahu Taehyung dan dia setuju. Dia diberi 5 benda yang berbentuk seperti donat, ia harus bisa memasukan minimal 3 dari benda itu.

MY UNIVERSE [FF SAD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang