Cahaya sinar mentari menyelusuri ruangan yang dominan berwarna putih. Karna waktu sudah siang sehingga cahaya matahari sangat terang dan membuat Zebi terbangun.
"Ahhh kepala ku sakit sekali" Zebi membuka matanya perlahan dan menyentuh kepalanya dengan lembut.
"Lho aku dirumah? Aku bahkan lupa apa yang terjadi tadi malam"
Zebi masih merasakan tubuhnya lemas, tapi ia berusaha mengambil handphonenya untuk melihat jam.
Dia meraih benda yang ada diatas lacinya.Waktu menunjukan pukul 2 siang, ia juga melihat layar telfonnya yang ternyata hanya ada pesan dari Jungkook
"Ah Jungkook!" Ia mengingat kejadian semalam.Jk: Zebi aku tidak apa-apa, aku tidak mau membuatmu merasa bersalah
Jk: lain kali berhati-hatilah saat sendirian
Jk: istirahatlah dan minumlah obat yang ada diatas lacimu.Zebi melirik ke kanannya melihat obat yang ada di atas laci. Ia kembali melihat melihat isi pesan itu lalu tersenyum.
"Terimakasih Kookie"Beberapa menit kemudian sebelum ia meminum obatnya, suara bel apartemennya terdengar beberapa kali. Orang itu mengebel tanpa sabar.
"Iya sebentar! Aduh siapa sih"
Zebi juga berusaha karna kakinya masih melemas. Ia berjalan pelan sambil berpacu pada dinding.
"Ya?"
Zebi membuka pintunya dan melihat prianya di depan bingung dengan murung.
"Tae?!"Dengan sedetik saja Taehyung sudah memeluknya dengan erat, Taehyung mulai menangis didalam pelukan Zebi.
"Mianhae chagiya! hiks* hiks* harusnya aku melarangmu!"Genggaman jari yang lembut terselubung di pundak Zebi, merasakan tubuh tinggi memeluknya dengan erat sambil menangis dalam dekapan.
Zebi memejamkan matanya sambil tersenyum dan membalas pelukan itu.
"Tidak apa Tae, aku baik-baik saja" Zebi mendorong lembut tubuh tinggi itu untuk melihat wajah yang terbanjiri air mata.
"Hey! Untuk apa nangis? Menangis karna aku selamat? Atau menangis karna aku belum mau memanggilmu oppa?""Aishh! Menyebalkan!" Taehyung bercemburut untuk menutupi rasa sedihnya.
"Hahaha, sudah jangan nangis. Ayo masuk dulu kau mau dilihat banyak orang?" Zebi menyuruh Taehyung masuk ke dalam dan menutup pintu apartemen.
Taehyung sudah duduk di sofa ruang tamu, dengan tangannya yang megenggam satu bungkus makanan dari dorm.
"Makanlah, habis itu minum obatmu"Zebi mengangguk dan memakannya, ia tidak mau mengecewakan Taehyung. Dia memakan dengan lahap dan itu membuat Taehyung sedikit tersenyum.
Ketika makanan itu mulai habis Zebi meminum obatnya. Pikiran Taehyung mulai berjalan, dalam hatinya ia menyalahkan dirinya disatu sisi ia ingin menanyakan apa yang terjadi tadi malam, tapi itu takut membuat Zebi trauma."Chagiya" Taehyung mulai menunduk lalu memandang Zebi dengan serius.
"Kalau boleh tahu, semalam kau pergi dengan siapa?"Zebi langsung menoleh, ia menelan makanan yang ada dimulutnya dengan kasar. Zebi benar-benar skak mat jika dia bilang itu adalah Googi, maka hancurlah gedung bighit sekarang juga. Karna sejujurnya Taehyung lebih menyeramkan dari pada singa.
"Hmm.. Goo-gi" Zebi mempelankan suaranya.
"Googi? Yang mana? Aku seperti pernah mendengar namanya" Taehyung mengingat sesuatu.
Zebi dengan leganya menghembus nafas karna Taehyung lupa.
"Itu loh~ karyawan baru." Zebi langsung terdiam saat dirinya tidak sengaja mengucapkannya."Karyawan baru?!! Yang namanya mirip temannya Yeontan?! Aish cari masalah dia?!" Taehyung langsung berdiri dari sofa. Tapi tangan laki-laki itu ditahan Zebi.
"Tae bukan dia yang salah! Kau tidak tahu ceritanya" Zebi juga berdiri memandang Taehyung.
"Chagi! Dia sampai buat kau begini bagaimana dia tidak salah?!!" Taehyung sudah memanas wajah kesalnya terlihat jelas. Ia sontak mengambil jaket dan berjalan ke arah pintu keluar.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY UNIVERSE [FF SAD]
Hayran KurguHIATUSS "Bintang yang awalnya kupikir jauh ternyata mendekat, benar katamu Kim Taehyung kini aku tidak perlu terbang untuk menggapai bintang, karna bintang akan jatuh dengan sendirinya." -Zebi. "Terimakasih, sudah mengajarkan ku arti sebuah cinta, m...